Hallo, bertemu kembali di "Indonesia Dalam Berita", artikel ini akan membahas mengenai belajar ekonomi Syarat Terjadinya Interaksi Sosial: Kontak dan Komunikasi | sosiologis.com simak selengkapnya.
Syarat terjadinya hubungan kemasyarakatan meliputi pergesekan kemasyarakatan dengan komunikasi. Interaksi tak akan terwujud sepenuhnya tanpa keduanya. Kontak kemasyarakatan melambangkan jamahan yang tak melulu fisik, memencilkan bisa kembali verbal. Komunikasi ialah prosesnya.
Sebagai kondisi terjadinya hubungan sosial, kontak dari runtunan konon berarti ’bersama-sama menyentuh’ (cum+tanggo). Kontak kemasyarakatan bermakna implikasi individu-individu atau kelompok. Seperti yang sudah disinggung di awal, bersentuhan (in touch) tak berkelaluan berarti menyentuh secara fisik. Tapi bisa juga menyentuh secara verbal. Obrolan, pidato, orasi melambangkan contoh-contoh jamahan secara verbal. Sentuhan atau pergesekan juga bisa berlaku melalui perantara seperti media dengan alat telekomunikasi. Untuk dapat memehami secara lebih detail, pergesekan kemasyarakatan beralaskan terjadinya dapat dibagi jadi dua:
» Kontak langsung
Beberapa contoh pergesekan terus yang biasa dialami atau disaksikan pada kehidupan sehari-hari misalnya, menyapa, salaman, khutbah, orasi, dengan pidato. Intinya, pergesekan berlaku secara terus tanpa perantara. Kontak terus antar pribadi atau kelompok berlaku pada ahad tempat dengan waktu yang spesifik.
Kontak terus bisa disebut juga pergesekan primer dimana kuncinya ialah tatap muka. Kehadiran badan oponen hubungan pada pergesekan primer tak bisa digantikan akibat apapun. Jika sudah siap intervensi teknologi, maka pergesekan tak lagi primer, memencilkan sekunder.
» Kontak tak langsung
Beberapa contoh pergesekan tak terus yang bisa dikenali ialah anotasi di kemasyarakatan media. Media online berperan sebagai perantara terjadinya pergesekan kemasyarakatan tak terus antar pengguna baik yang saling kenal ataupun yang tak salaing kenal. Mengenal oponen hubungan tak jadi kondisi berlangsungnya pergesekan sosial.
Kontak tak terus bisa disebut juga pergesekan sekunder. Peran perantara pada memfasilitasi hubungan sangat krusial alasan tanpa perantara, hubungan mustahil terjadi. Surat-menyurat, sms, chatting, melambangkan bangun pergesekan sekunder.
Sebagai kondisi terjadinya hubungan sosial, hubungan ditinjau dari runtunan konon berarti ’berhubungan’ (communicare). Komunikasi melibatkan pengiriman dengan penerimaan pesan. Apabila berlaku secara bersambung-sambung berlaku pertukaran pesan. Komunikasi berlaku setelah pergesekan kemasyarakatan berlangsung. Perlu digarisbawahi disini, terjadinya pergesekan kemasyarakatan tak berkelaluan diikuti akibat komunikasi. Namun terjadinya hubungan berkelaluan didahului pergesekan sosial. Sebagai contoh, kita menyapa ikhwan kita di kerumunan, lalu berjabat tangan dengan mengobrol.
Proses hubungan lebih panjang daripada pergesekan kemasyarakatan atas melibatkan pertukaran pesan. Pesan ini dapat berbentuk verbal atau nonverbal. Bentuk verbal berupa kata-kata seperti yang disampaikan atas pembicaraan, diskusi dengan asing sebagainya. Bentuk nonverbal berupa simbol-simbol. Misalnya, kita melempar senyum palsu atas anak Adam asing yang dibalas senyum palsu atau justru curiga. Oleh atas hubungan sering kembali memakai simbol-simbol. Terjadinya salah tafsir jadi konsekuensi. Komunikasi berkelaluan multitafsir bahkan pada bangun verbal sekalipun.
Secara teoritis, pada studi sosiologi komunikasi, siap dobel aktor yang berpartisipasi pada komunkasi. Aktor tersebut bisa pribadi atau kelompok. Pertama, anak Adam yang menyampaikan amanat disebut komunikator. Kedua, anak Adam yang meluluskan amanat disebut komunikan. Pada praktiknya, komunikan dengan komunikator tak berkelaluan disandang akibat salah ahad pihak. Keduanya bisa jadi komunikator sekaligus komunikan atas pertukaran amanat berlaku berkesinambungan. Komunikasi ialah proses pertukaran pesan.
Baca juga: Sosiologi Komunikasi
Interaksi kemasyarakatan berlaku pada situasi tertentu, pada setting tertentu, pada interval waktu tertentu. Artinya, proses hubungan tak independen dari kerangka kemasyarakatan dimana hubungan berada. Interaksi tatap muka berkelaluan jelas konteksnya. Berkembanganya media digital sebagai alat hubungan kemasyarakatan melaksanakan konsep hubungan pada kerangka perlu dikaji ulang. Bahkan sejak pemenemuan alat telekomunikasi, kita bisa berhubung dengan anak Adam asing pada kerangka yang berbeda, pada satuan waktu yang berbeda. Apalagi di era media kemasyarakatan dimana hubungan sering terlepas dari konteksnya.
Sebagai contoh, kita memposting foto tersenyum ingin mengesankan kita bahagia. Sindrom pura-pura bahagia begitu berlimpah berbentar di kemasyarakatan media. Secara kasar, kita bisa membandingkan kehidupan seseorang di dunia jelas dengan di dunia maya. Makin siap kesenjangan, makin jelas bahwa hubungan kemasyarakatan di era digital semakin independen dari kerangka sosialnya.
Oke penjelasan mengenai Syarat Terjadinya Interaksi Sosial: Kontak dan Komunikasi | sosiologis.com semoga artikel ini menambah wawasan salam
Artikel ini diposting pada kategori belajar ekonomi, belajar ekonomi adalah pilihan anda belajar ilmu ekonomi karena, belajar ekonomi dunia,
Komentar
Posting Komentar