Allow, bertemu kembali di "Indonesia Dalam Berita", di kesempatan akan membawa pembahasan tentang perkembangan kebudayaan suku toraja Suku Toraja simak selengkapnya
Suku Toraja – Negara Indonesia memegang benda budaya yang amat melimpah. Selain itu di Indonesia jua diperoleh bangsa bangsa yang sejenis itu beragam. Salah satunya adalah Suku Toraja yang berada di Sulawesi. Suku ini adalah bangsa yang terbilang distingtif dibanding suku-suku yang lain yang siap di Indonesia. Kebudayaan asli yang lagi dimiliki bangsa ini menjadi kapasitas anjur para wisatawan. Karena bangsa ini memegang ciri khas tersendiri yang dapat dibilang memadai langka dan unik. Nuansa mistik yang akrab pada bangsa ini menjadi ciri khas yang membedakan bangsa ini dengan yang lain. Suku ini adalah bangsa yang penduduknya menetap di pegunungan bagian melahirkan Provinsi Sulawesi Selatan. Penduduk bangsa ini mayoritas beragama Kristen, dan sebagian penduduknya beragama Islam. Tetapi siap jua yang menganut ajaran animisme yang biasa disebut Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah mengakui akidah ini dan menganggap akidah ini sebagai agama Hindu Dharma. Nama Toraja berasal dari bahasa Bugis, adalah “to riaja” yang mempunyai arti orang yang berdiam di negeri atas. Pada saat Indonesia dikuasai bagi Belanda adalah di warsa 1909, Kolonial Belanda menyebut bangsa ini Suku Toraja. Suku ini beken dengan formalitas pemakamannya, kecuali itu bangsa ini jua beken dengan ukiran kayunya dan kediaman adatnya adalah tongkonan. Sebelum abad ke 20, bangsa ini sama sekali belum kasihan bagi alam luar dan lagi menganut akidah animisme. Saat itu bangsa ini lagi berdiam di desa-desa otonom. Kedatangan Belanda di awal warsa 1900an memegang tujuan buat menyebarkan agama Kristen. Seiring berjalannya tempo bangsa ini semakin terbuka terhadap alam luar adalah pada warsa 1970an. Setelah itu Tana Toraja menjadi lambang pariwisata Indonesia. Sejak warsa 1990an masyarakat Toraja mengalami alih bentuk budaya. Masyarakat Toraja yang tadinya menganut akidah animisme sekarang telah berganti menjadi masyarakat beragama Kristen. Suku Toraja ini terbilang memadai unik, alkisah dari itu banyak sekali pelancong yang berkunjung kesana. Tidak hanya pelancong lokal saja, melainkan siap jua pelancong mancanegara yang mendatangi bangsa Toraja. Untuk anda yang belum memahami bangsa ini, berikut adalah beberapa keunikan dari bangsa Toraja: Upacara ini melambangkan formalitas penting dan berbiaya langka biasanya formalitas ini berlangsung beberapa hari. Untuk upacara Pemakaman Rambu Solo Ini adalah upacara penguburan yang hanya dapat diselenggarakan bagi para bangsawan saja. Semakin kaya seseorang alkisah biaya penguburan bakal semakin mahal. Tempat buat ambalan penguburan disebut rante, biasanya padang suket yang luas digunakan sebagai area ambalan pemakaman. Upacara ini diiringi dengan suara seruling, nyanyian, puisi dan jua tangisan. Hal ini melambangkan aliran air muka yang dilakukan bagi para pelayat. Untuk melakukan formalitas ini, biasanya menunggu berbatas berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dari yaum kematian. Hal ini bertujuan buat mengumpulkan arta biar dapat melancarkan upacara penguburan Rambu Solo. Dalam masa pengumpulan uang, jenazah dibungkus menggunakan kain dan disimpan di bawah kediaman tongkonan. Dalam penguburan ini siap 3 cara penguburan adalah boks mati disimpan di pada goa, dimakamkan di berangkal berukir, dan digantung di sebuah tebing. Jenazah para bangsawan biasanya dimakamkan di berangkal berukir. Makam berangkal berukir ini amat langka dan layak memesan terlebih dahulu. Wisata yang disuguhkan bagi Suku Toraja ini adalah area bernuansa mistis. Bagaimana tidak, area penguburan di Toraja yang distingtif ini menjadi kapasitas anjur tersendiri buat para wisatawan. Pemakaman pada goa, penguburan gantung, penguburan berangkal ukir dan penguburan pohon ini menjadi area wisata yang banyak dikunjungi pelancong lokal atau pelancong mancanegara. Rumah ini didirikan di atas kumpulan gawang dan kediaman ini dihiasi dengan banyak ukiran warna merah, hitam dan kuning. Bentuk atap dari kediaman ini menjulang ke depan dan ke belakang Pembangunan kediaman ini adalah pekerjaan yang amat melelahkan, biasanya pada pembentukan kediaman ini bakal dibantu bagi keluarga besar. Rumah tongkonan ini terpecah menjadi tiga jenis adalah tongkonan layuk, tongkonan pekamberan, tongkonan batu. Tongkonan layuk adalah kediaman yang digunakan sebagai pusat pemerintahan. Tongkonan pekamberan adalah kediaman milik anggota keluarga yang memegang kekuasaan eksklusif pada adat-istiadat Toraja. Sedangkan buat tongkonan berangkal adalah kediaman buat anggota keluarga biasa. Upacara ini biasa disebut Ma’Nene, pada upacara ini diperoleh formalitas yang dapat dibilang menyeramkan. Bagaimana tidak, mayat yang telah bertahun-tahun dikebumikan di tebing, goa atau di kuburan berangkal bakal di keluarkan dari makam. Kemudian baju mayat tersebut bakal diganti dan didandani layaknya orang biasa yang lagi hidup. Atraksi ini mungkin tak bakal anda temui kecuali di bentala Toraja. Sisemba adalah atraksi sebagai tawuran, melainkan menggunakan kekuatan kaki. Acara sisemba ini biasa diadakan setelah panen raya, kejadian ini melambangkan aliran rasa syukur atas hasil panen yang membanjiri ruah. Sisemba biasanya diikuti bagi puluhan bahkan ratusan peserta. Tradisi bangsa Toraja ini pada bahasa Toraja disebut Ma’ Pasilaga Tedong atau Tedong Silaga. Tradisi berkelahi munding ini telah siap dari zaman nenek moyang bangsa Toraja yang tetap dilestarikan berbatas saat ini. Anda dapat melihat adat-istiadat berkelahi munding ini saat siap upacara Rambu Solo. Acara berkelahi munding ini jua menjadi kapasitas anjur para wisatawan, karena adat-istiadat bagai ini hanya siap di Toraja. Adu munding melambangkan acara yang amat distingtif dan amat meriah. Uniknya lagi kerbau-kerbau yang digunakan pada adat-istiadat ini diberi nama yang unik-unik. Penjelasan mulanya adalah akan sejarah dan keunikan dari Suku Toraja yang berdiam dipegunungan bagian melahirkan Sulawesi Selatan. Peninggalan-peninggalan dari nenek moyang jua lagi dilestarikan berbatas saat ini bagai kediaman etiket Tongkonan dan jua tradisi-tradisi yang bernuansa mistis. Kekayaan budaya dari Toraja ini layak tetap di jaga biarpun saat ini perkembangan teknologi telah mekar pesat.
Sejarah Suku Toraja
Keunikan Suku Toraja
1. Upacara Pemakaman Rambu Solo
2. Memiliki Berbagai Macam Kuburan
3. Rumah Adat Tongkonan
4. Upacara Penggantian Baju Jenazah
5. Atraksi Adu Kaki “Sisemba”
6. Adu Kerbau
Begitulah penjelasan perihal Suku Toraja semoga info ini bermanfaat terima kasih
Artikel ini diposting pada label
Komentar
Posting Komentar