Sejarah Kerajaan Sriwijaya: Kehidupan Politik, Sosial & Budaya Kehidupan Politik Ekonomi Sosial Budaya Kerajaan Sriwijaya

Hallo, berjumpa kembali di "Indonesia Dalam Berita", di kesempatan akan membawakan mengenai kehidupan politik ekonomi sosial budaya kerajaan sriwijaya Sejarah Kerajaan Sriwijaya: Kehidupan Politik, Sosial & Budaya simak selengkapnya
Kerajaan Sriwijaya melahirkan alpa eka kerajaan besar yang ada di nusantara. Kerajaan yang dikenal dengan kekuatan maritimnya tersebut berjaya memegang tampuk tanah Sumatra, Jawa, Pesisir Kalimantan, Kamboja, Thailand Selatan, dengan Semenanjung Malaya yang akhirnya melahirkan Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan yang berjaya memegang tampuk perdagangan di Asia-tenggara atas masa itu.
Kata 'Sriwijaya' berasal dari dua suku bicara ialah 'Sri' yang berarti bercahaya atau gemilang dengan 'Wijaya' yang berarti kemenangan. Jadi Sriwijaya berarti kemenangan yang gemilang. Sriwijaya jua disebut dengan berbagai ala nama. Orang Tionghoa menyebut Shih-li-fo-shih atau San-fo-ts’i atau San Fo Qi. Dalam adab Sansekerta dengan Pali kerajaan Sriwijaya disebut Yavadesh dengan Javadeh. Bangsa Arab menyebut Zabaj atau Sribuza dengan Khmer menyebut Malayu. Sementara dari peta Ptolemaeus ditemukan keterangan atas ada 3 tanah Sabadeibei yang berkaitan dengan Sriwijaya.
A. Berdirinya Kerajaan Sriwijaya
Tidak banyak bukti sejarah yang menerangkan kapan berdirinya Kerajaan Sriwijaya. Bukti tertua datangnya dari berita Cina ialah atas tarikh 682 M diperoleh seorang pendeta Tiongkok bernama I-Tsing yang ingin berguru akidah Budha di India, mengadar terlebih dahulu di Sriwijaya untuk mendalami adab Sanskerta selama 6 Bulan. Tercatat jua Kerajaan Sriwijaya atas saat itu dipimpin akibat Dapunta Hyang.
Selain berita dari luar, diperoleh jua kaum batu bertulis peninggalan Kerajaan Sriwijaya, diantaranya adalah batu bertulis Kedukan Bukit (605S/683M) di Palembang. Isi dari batu bertulis terseubt adalah Dapunta Hyang melaksanakan peluasan 8 musim dengan membawa 20.000 tentara, akhirnya berjaya menaklukkan dengan memegang tampuk kaum daerah. Dengan kemenangan itu Sriwijaya menjadi makmur. Dari kedua bukti tertua di atas bisa disimpulkan Kerajaan Sriwijaya ada atas masa ke-7 dengan raja pertamanya adalah Dapunta Hyang.
B. Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya berada atas masa 9-10 Masehi dimana Kerajaan Sriwijaya memegang tampuk jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara. Sriwijaya telah melaksanakan kolonisasi di hampir seluruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara, celah lain: Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, dengan Filipina. Dominasi atas Selat Malaka dengan Selat Sunda, melahirkan Sriwijaya sebagai otak rute perdagangan rempah dengan perdagangan lokal yang mengenakan bea dengan cukai atas setiap kapal yang lewat. Sriwijaya mengumpulkan kekayaannya dari bantuan pelabuhan dengan gudang perdagangan yang mengabdi pasar Tiongkok, dengan India.
BACA JUGA:
- Kerajaan Singasari
- Kerajaan Majapahit
- Kerajaan Mataram
C. Keruntuhan Sriwijaya
Kemunduran yang berakhirnya Kerajaan Sriwijaya dipengaruhi akibat kaum faktor, diantaranya:
- Pada tarikh 1017 dengan 1025, Rajendra Chola I, soerang dari dinasti Cholda di Koromande, India Selatan. Dari dua agresi tersebut membuat cerna lantah armada perang Sriwijaya dengan membuat perdagangan di wilayah Asia-tenggara berjatuhan atas Raja Chola. Namun Kerajaan Sriwijaya masih berdiri.
- Melemahnya kekuatan militer Sriwijaya, membuat kaum daerah taklukannya melampiaskan diri sampai muncul Dharmasraya dengan Pagaruyung sebagai kekuatan baru yang akhirnya memegang tampuk kembali wilayah jajahan Sriwijaya mulai dari kawasan Semenanjung Malaya, Sumatera, sampai Jawa bagian barat.
- Melemahnya Sriwijaya jua diakibatkan akibat faktor ekonomi. Para pedagang yang melaksanakan aksi perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang akibat daerha-daerah penting yang dulu melahirkan daerah taklukan Sriwijaya berjatuhan ke tangan raja-raja sekitarnya.
- Munculnya kerajaan-kerajaan yang kuat bagaikan Dharmasraya yang sampai memegang tampuk Sriwijaya seutuhnya serta Kerajaan Singhasari yang teragendakan melaksanakan sebuah ekspedisi yang bernama ekspedisi Pamalayu.
Kerajaan Sriwijaya pun akhirnya runtuh di tangan Kerajaan Majapahit atas masa ke-13.
![]() |
| Salah Satu Penginggalan Kerajaan Sriwijaya |
D. Sumber-sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Ada dua jenis pangkal sejarah yang menggambarkan keberadaan Kerajaan Sriwijaya, ialah Sumber berita asing dengan prasasti.
Sumber Berita Asing
- Berita dari Cina
Dalam perjalanannya untuk mengambil bidang akidah Buddha di India, I-Tsing pendeta dari Cina, mengadar di Shi-li-fo-shih (Sriwijaya) selama heksa- bulan dengan mempelajari paramasastra atau tata adab Sanskerta. Kemudian, bersama guru Buddhis, Sakyakirti, ia menyalin kitab Hastadandasastra ke pada adab Cina. Kesimpulan I-Tsing mengenai Sriwijaya adalah negara ini telah maju pada bidang akidah Buddha. - Berita Arab
menyebutkan adanya negara Zabag (Sriwijaya). Ibu Hordadheh mengatakan bahwa Raja Zabag banyak menghasilkan emas. Setiap tahunnya emas yang dihasilkan seberat 206 kg. Berita lain disebutkan akibat Alberuni. Ia mengatakan bahwa Zabag lebih dekat dengan Cina daripada India. Negara ini terletak di daerah yang disebut Swarnadwipa (Pulau Emas) akibat banyak menghasilkan emas.
Sumber Prasasti
Selain dari pangkal berita asing, keberadaan Kerajaan Sriwijaya jua teragendakan atas prasasti-prasasti yang suah ditinggalkan, diantaranya:
- Prasasti Kedukan Bukit (605S/683M) di Palembang. Isinya: Dapunta Hyang melaksanakan peluasan 8 musim dengan membawa 20.000 tentara, akhirnya berjaya menaklukkan dengan memegang tampuk kaum daerah. Dengan kemenangan itu Sriwijaya menjadi makmur.
- Prasasti Talang Tuo (606 S/684M) di sebelah barat Palembang. Isinya atas pembuatan sebuah Taman Sriksetra akibat Dapunta Hyang Sri Jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk.
- Prasasti Kota Kapur (608 S/686 M) di Bangka.
- Prasasti Karang Birahi (608 S/686 M) di Jambi. Keduanya berisi permohonan kepada Dewa untuk keselamatan rakyat dengan kerajaan Sriwijaya.
- Prasasti Talang Batu (tidak berangka tahun) di Palembang. Isinya kutukan-kutukan atas mereka yang melaksanakan kejahatan dengan melalui perintah raja.
- Prasasti Palas di Pasemah, Lampung Selatan. Isinya Lampung Selatan telah diduduki akibat Sriwijaya.
- Prasasti Ligor (679 S/775 M) di tanah genting Kra. Isinya Sriwijaya diperintah akibat Darmaseta.
E. Raja-raja Sriwijaya
Dari masa ke-7 sampai ke-13 Masehi, Kerajaan Sriwijaya suah di pimpin akibat raja-raja di bawah ini, yaitu:
- Dapunta Hyang Sri Jayanasa
- Sri IndravarmanChe-li-to-le-pa-mo
- Rudra VikramanLieou-t’eng-wei-kong
- Maharaja WisnuDharmmatunggadewa
- Dharanindra Sanggramadhananjaya
- Samaragrawira
- Samaratungga
- Balaputradewa
- Sri UdayadityavarmanSe-li-hou-ta-hia-li-tan
- Hie-tche (Haji)
- Sri CudamanivarmadevaSe-li-chu-la-wu-ni-fu-ma-tian-hwa
- Sri MaravijayottunggaSe-li-ma-la-pi
- Sumatrabhumi
- Sangramavijayottungga
- Rajendra Dewa KulottunggaTi-hua-ka-lo
- Rajendra II
- Rajendra III
- Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
- Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa
- Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa
F. Kehidupan Sosial-Ekonomi dengan Kebudayaan
Letak Sriwijaya sangat penting di jalur perdagangan celah India-Cina. Di samping itu jua berjaya memegang tampuk Selat Malaka yang melahirkan urat nadi perdagangan di Asia Tenggara, melahirkan Sriwijaya berjaya memegang tampuk perdagangan dalam negeri dengan internasional. Penguasaan Sriwijaya atas Selat Malaka ada arti bena atas perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim, sebab banyak kapal-kapal asing yang mengadar untuk menambah air minum, logistik makanan dengan melaksanakan aksi perdagangan.
Dalam bidang kebudayaan khususnya keagamaan, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat akidah Buddha yang bena di Asia Tenggara dengan Asia Timur. Agama Buddha yang mekar di Sriwijaya merupakan Agama Buddha Mahayana, alpa eka tokohnya merupakan Dharmakirti. Para peziarah akidah Buddha pada perjalanan ke India ada yang mengadar dengan tinggal di Sriwijaya. Di antaranya merupakan I'tsing.
Semoga esai tersebut di atas atas Sejarah Kerajaan Sriwijaya bisa bermanfaat bagi sobat sobat sekalian. Apa bila ada dari sobat yang menemukan dosa baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon agaknya kritik dengan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan kurang ingat like dengan share ke teman-teman lainnya jua ya. Terima kasih... ^^Zona Siswa ~ Ikut Mencerdaskan Bangsa^^
Oke penjelasan mengenai Sejarah Kerajaan Sriwijaya: Kehidupan Politik, Sosial & Budaya semoga tulisan ini berfaedah salam
Tulisan ini diposting pada kategori kehidupan politik ekonomi sosial budaya kerajaan sriwijaya, jelaskan kehidupan politik ekonomi sosial budaya kerajaan sriwijaya, kehidupan politik ekonomi sosial dan budaya pada masa kerajaan sriwijaya,

Komentar
Posting Komentar