Allow, selamat sore di "Indonesia Dalam Berita", sesi kali ini akan menjelaskan mengenai ekonomi positif Redanya Perang Dagang dan Data Ekonomi Positif Angkat SUN simak selengkapnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga surat pinjaman rupiah negeri ditutup mengeras selepas terkoreksi di awal bazar di ketika sentimen dari bahan makroekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik dan potensi berlanjutnya perundingan Negeri Paman Sam dengan China.

Naiknya kualitas surat utang daerah (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang negeri daerah berkembang yang lain.
Data Refinitiv memberitahukan menguatnya cermin SUN itu tercermin dari empat seri rujukan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal akhirnya (yield).
Pergerakan kualitas dan yield surat pinjaman saling bertolak buntut di pasar sekunder, sehingga ketika kualitas bertambah maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang jadi rujukan produk investasi yang didapat penyandang dana jua kian umum dijadikan rujukan transaksi surat pinjaman dibanding kualitas karena mencerminkan kupon, tenor, dan efek di eka angka.
SUN adalah surat berharga daerah (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya membelokkan ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan ihwal pasar surat pinjaman menurut umum. Keempat seri yang jadi rujukan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.

Seri rujukan yang membelokkan mengeras adalah FR0020 yang bertenor 20 tahun dengan penurunan yield 7,87 asas poin (bps) jadi ??%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
konsumsi masyarakat AS lagi kuat. Pada suku tahun II-2019, pemakaian rumah eskalator membukukan pertumbuhan tertinggi di empat setengah tahun, yakni sebesar 4,7%.
Pada suku tahun III-2019, pemakaian masyarakat AS kasat mata lagi akan tumbuh pesat, ditunjukkan akibat Indeks keyakinan konsumen (IKK) AS periode Agustus 2019 berada ala 135,1, jauh menaklukkan ekspektasi yang sebesar 129,3.
Tingginya angka IKK memberitahukan bahwa masyarakat AS memandang dengan amat positif perekonomian di sana, serta mengindikasikan bahwa mereka akan mengeluarkan uang di jumlah yang kian besar untuk aktivitas konsumsi.
Selain itu, faktor akan bertemunya AS dan China melahirkan pasar sumringah yaum ini. Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa AS dan China sedang mendiskusikan pertemuan tatap bagian depan yang dijadwalkan untuk bulan September.
Jadi-tidaknya negosiasi jual beli tatap bagian depan tersebut akan ditentukan akibat apakah AS bisa membangun ihwal yang baik untuk negosiasi jual beli tatap bagian depan tersebut, bagaikan dilansir dari Reuters. Kementerian Perdagangan China tak memberi informasi kian lanjut tercantel dengan ihwal yang mereka maksud tersebut.
| Yield Obligasi Negara Acuan 30 Aug'19 | |||||
| Seri | Jatuh tempo | Yield 29 Aug'19 (%) | Yield 30 Aug'19 (%) | Selisih (basis poin) | Yield alami IBPA 30 Aug'19 (%) |
| FR0077 | 5 tahun | 6.789 | 6.781 | -0.80 | 6.7385 |
| FR0078 | 10 tahun | 7.349 | 7.354 | 0.50 | 7.3012 |
| FR0068 | 15 tahun | 7.766 | 7.779 | 1.30 | 7.7404 |
| FR0079 | 20 tahun | 7.894 | 7.878 | -1.60 | 7.8667 |
| Avg movement | -0.15 |
Sumber: Refinitiv
| Yield Wajar Obligasi Negara Acuan 30 Aug'19 | ||||
| Seri | Jatuh tempo | Yield 29 Aug'19 (%) | Yield 30 Aug'19 (%) | Selisih (basis poin) |
| FR0077 | 5 tahun | 6.7874 | 6.7385 | -4.89 |
| FR0078 | 10 tahun | 7.3526 | 7.3012 | -5.14 |
| FR0068 | 15 tahun | 7.7692 | 7.7404 | -2.88 |
| FR0079 | 20 tahun | 7.8738 | 7.8667 | -0.71 |
| Avg movement | -3.40 |
Sumber: IBPA
Apresiasi pasar surat pinjaman negeri yaum ini tercermin ala kualitas surat pinjaman wajarnya, di mana konkordansi INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) lagi menguat. Indeks tersebut bertambah 0,16 poin (0,06%) jadi 295,06 dari posisi kemarin dulu 258,9.
Penguatan SBN yaum ini jua melahirkan jarak (spread) surat pinjaman rupiah negeri tenor 10 tahun dengan surat utang negeri AS (US Treasury) tenor serupa mengaras 583,6 bps, melebar dari posisi kemarin dulu 583,3 bps.
Yield US Treasury 10 tahun turun 0,2 bps engat 1,51% dari posisi kemarin dulu 1,51%.
Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini lagi terjadi antipoda ala seluruh pasang seri acuan, yang lumrah terjadi sejak konflik jual beli China-AS memanas ala April lalu.
Saat ini aktor pasar global kian menantikan antipoda yang terjadi ala tenor 2 tahun-10 tahun yang bertahan selama 6 yaum berturut-turut sejak final pasar lalu, sebagai parameter yang kian menegaskan kembali bahwa potensi resesi AS semakin ambang dibanding antipoda tenor lain. Sebelumnya, antipoda pasangan seri itu terjadi 5 kali sejak 1978 dan mengarah ala koreksi pasar andil dan resesi.
Inversi adalah ihwal kian tingginya yield seri kian cepak dibanding yield seri kian panjang.
Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang jadi cerminan penyandang dana yang kian menggemari US Treasury seri panjang dibanding yang cepak karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus parameter adanya potensi tekanan ekonomi bahkan engat krisis.
| Yield US Treasury Acuan 30 Aug'19 | |||||
| Seri | Benchmark | Yield 29 Aug'19 (%) | Yield 30 Aug'19 (%) | Selisih (Inversi) | Satuan Inversi |
| UST BILL 2019 | 3 Bulan | 1.992 | 1.987 | 3 bulan-5 tahun | 56.8 |
| UST 2020 | 2 Tahun | 1.53 | 1.538 | 2 tahun-5 tahun | 11.9 |
| UST 2021 | 3 Tahun | 1.454 | 1.459 | 3 tahun-5 tahun | 4 |
| UST 2023 | 5 Tahun | 1.411 | 1.419 | 3 bulan-10 tahun | 46.7 |
| UST 2028 | 10 Tahun | 1.517 | 1.52 | 2 tahun-10 tahun | 1.8 |
Sumber: Refinitiv
Terkait dengan porsi penyandang dana di pasar SBN, bahan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir memberitahukan penyandang dana asing menggenggam Rp 1.012 triliun SBN, alias 38,55% dari total berbentar Rp 2.625 triliun berdasarkan bahan per 29 Agustus.
Angka kepemilikannya lagi positif Rp 118,94 triliun dibanding posisi final Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya lagi bertambah dari 37,71% ala periode yang sama. Sejak final pasar lalu, penyandang dana asing teragendakan masuk ke pasar SUN senilai Rp 4,11 triliun.
Penguatan di pasar surat utang yaum ini jua terjadi di pasar ekuitas dan rupiah di pasar valas, yang masing-masingnya bertambah 0,63% jadi 6.328 untuk Indeks Harga Gabungan (IHSG) dan 0,39% Rp14.180 per mata uang AS untuk rupiah.
Dari pasar surat utang daerah berkembang, penguatan terjadi di Brasil, China, Malaysia, Rusia, dan Thailand.
| Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
| Negara | Yield 29 Aug'19 (%) | Yield 30 Aug'19 (%) | Selisih (basis poin) |
| Brasil | 7.59 | 7.51 | -8.00 |
| China | 3.049 | 3.016 | -3.30 |
| Jerman | -0.693 | -0.706 | -1.30 |
| Prancis | -0.415 | -0.415 | 0.00 |
| Inggris | 0.438 | 0.443 | 0.50 |
| India | 6.542 | 6.556 | 1.40 |
| Jepang | -0.287 | -0.287 | 0.00 |
| Malaysia | 3.31 | 3.294 | -1.60 |
| Filipina | 4.373 | 4.418 | 4.50 |
| Rusia | 7.19 | 7.1 | -9.00 |
| Singapura | 1.702 | 1.732 | 3.00 |
| Thailand | 1.45 | 1.41 | -4.00 |
| Amerika Serikat | 1.516 | 1.518 | 0.20 |
| Afrika Selatan | 8.175 | 8.185 | 1.00 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv)
Oke penjelasan perihal Redanya Perang Dagang dan Data Ekonomi Positif Angkat SUN semoga tulisan ini menambah wawasan terima kasih
Tulisan ini diposting pada label ekonomi positif, ekonomi dampak positif dan negatif, ilmu ekonomi positif juga sering disebut sebagai,
Komentar
Posting Komentar