Presiden Jokowi: Berpuluh-puluh Tahun Problem Ekonomi Indonesia Defisit Transaksi Berjalan : Okezone Economy Ekonomi Dahulu Kala

Allow, selamat siang di "Indonesia Dalam Berita", pada kali ini akan dibahas tentang ekonomi dahulu kala Presiden Jokowi: Berpuluh-puluh Tahun Problem Ekonomi Indonesia Defisit Transaksi Berjalan : Okezone Economy simak selengkapnya
JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta kepada Menteri Ekonomi Kabinet Kerja untuk alit angka defisit bisnis berangkat (Current Account Deficit/CAD). Karena hingga Oktober 2018 defisit bisnis berjalan Indonesia masih cukup tinggi.
Menurut Jokowi, selama ini sejak puluhan warsa lalu, masalah utama perekonomian Indonesia tak sempat mengalami kinerja yang positif. Berdasarkan perkiraannya, defisit bisnis berjalan Indonesia acap mengalami defisit sejak warsa 1998 lalu.
"Ini pernah berpuluh-puluh warsa bahwa problem besar (ekonomi Indonesia) adalah CAD," ujarnya di daftar CEO Networking di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Senin (3/12/2018).

Baca Juga: Cerita RI tentang Defisit Sejak Merdeka
Menurut Jokowi, meskipun ini menjadi masalah perekonomian, tetapi keadaan ini tak sempat dicari solusinya. Padahal andaikan sejak dulu era dilakukan langkah pencegahan, maka kementakan impor Indonesia bisa ditekan.
Mantan Wali Kota Solo itu menyebut andaikan selama ini Indonesia terlewat asyik untuk mengekspor barang-barang mentah. Namun tanpa memikirkan rencana ke depannya karena bahan baru menjadi yang selama ini oke harapan Indonesia bisa habis.
Menurut Jokowi, andaikan sejak dahulu Indonesia pernah melaksanakan hilirisasi industri, maka bukan tak agak-agak saat ini CAD Indonesia tak melebar. Sebab, Indonesia tak krusial lagi mendatangkan barang-barang jadi.
"Kalau saya sejak dulu membentuk pabrik alumina. Maka impor enggak krusial berjalan karena pengaruhnya pada CAD," ucapnya.
Baca Juga: Defisit Transaksi Berjalan Berpotensi Membengkak, Ini Penyebabnya
Sebagai salah satu contohnya adalah bagaimana Indonesia acap mengekspor batu kobaran baru menjadi sebesar 480 juta ton. Jika sejak dahulu Indonesia melaksanakan langkah hilirisasi maka batu kobaran baru menjadi tersebut bisa menciptakan LPG.
"Kalau sejak dulu ada hilirisasi, itu bisa untuk LPG bisa, bisa untuk. Tapi kenapa tak dilakukan hilirisasi itu, karena saya keenakan kirim bahan baru menjadi terus dapat uang. Kita tahu bahwa saya impor bijih itu 4 juta ton," jelasnya.
Baca Juga: Di Depan CEO, Presiden Jokowi: Stop Impor dengan Lakukan Hilirisasi
Menurut Jokowi, tak ada alasan alokasi pemerintah untuk tak melaksanakan hilirisasi. Sebab, jikalau teknologi belum dimiliki, maka Indonesia bisa membeli teknologi tersebut dari luar negeri.
"Kalau saya belum siap teknologi beli saja, cari aja. Selalu saya dorong, menyelesaikannya memang enggak mudah. Sekali lagi harus hilirisasi," tegasnya.
(dni)
Begitulah pembahasan mengenai Presiden Jokowi: Berpuluh-puluh Tahun Problem Ekonomi Indonesia Defisit Transaksi Berjalan : Okezone Economy semoga info ini menambah wawasan salam
Tulisan ini diposting pada kategori ekonomi dahulu kala, sektor ekonomi dahulu kala dan saat ini, sektor ekonomi pada dahulu kala dan saat ini,
Komentar
Posting Komentar