Perubahan Sosial - Pengertian, Teori, Bentuk, Faktor Pendorong, Contoh Contoh Kebudayaan Non Material
Hallo, selamat malam di "Indonesia Dalam Berita", sesi kali ini akan membawa pembahasan tentang contoh kebudayaan non material Perubahan Sosial - Pengertian, Teori, Bentuk, Faktor Pendorong, Contoh simak selengkapnya
Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial melambangkan cacat satu kajian sosiologi yang amat dinamis, kejadian ini dikarenakan metamorfosis acap terjadi dengan terkadang tak bisa dihindari. Perubahan baik berlainan dengan metamorfosis lainnya. Yang jadi pembeda metamorfosis baik dengan metamorfosis lainnya merupakan metamorfosis baik menekankan metamorfosis yang terjadi ala aspek kultural alias budaya serta aspek sistemis (struktur masyarakat), dengan dampaknya akan denyut sosial.
Sumber gambar: shutterstock.com
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli
Pengertian metamorfosis baik banyak dikemukakan oleh sosiolog-sosiolog. Berikut pengertian metamorfosis baik menurut para ahli sosiologi (sosiolog):
- Menurut Soerjono Soekanto, metamorfosis baik merupakan perubahan-perubahan ala lembaga-lembaga kemasyarakatan di suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dengan pola perilaku di celah kelompok di masyarakat.
- Menurut Kingsley Davis, metamorfosis baik merupakan metamorfosis yang terjadi ala bangun dengan jabatan masyarakat.
- Menurut Willian Ogburn, metamorfosis baik merupakan metamorfosis yang melingkungi unsur-unsur kebudayaan, ayu anggota material, atau anggota non-material. Namun yang ditekankan merupakan pengaruh anggota material akan nonmaterial. Yang dimaksud anggota material kultur merupakan benda-benda yang diciptakan oleh manusia, misalnya teknologi. Yang dimaksud dengan anggota non-material merupakan hasil kultur yang bersifat bertambah abstrak seperti ide, ideologi, dengan kepercayaan.
Teori Perubahan Sosial
1. Teori Evolusi
Teori ini melihat metamorfosis baik merupakan metamorfosis yang terjadi ala pengoranisasian masyarakat, khususnya dalam kejadian pembagian kerja. Teori ini berangkat dari pemikiran Herbert Spencer, Emile Durkheim, dengan Ferdinand Tonnies. Menurut filosofi ini, metamorfosis baik terjadi lambat dengan berlangsung dalam tempo yang lama. Jika memikat pemikiran Durkheim, alkisah alas perubah baik ini merupakan metamorfosis asosiasi dari kebersamaan insinyur mengarah kebersamaan organik, yang ditandai dengan adanya pembagian kerja.
Solidaritas insinyur ditandai dengan kondisi asosiasi yang masih sederhana, pembagian kerja sederhana, dengan masih bersifat kekeluargaan. Solidaritas organik ditandai dengan asosiasi yang bertambah modern, bertambah berat bersifat individualis, dengan pembagian kerja bertambah banyak dengan kompleks.
Jika memikat ide Ferdinand Tonnies, alkisah metamorfosis baik melambangkan metamorfosis dari gemeinschaft mengarah gesselschaft. Gemeinschaft ada ciri yang serupa dengan asosiasi kebersamaan insinyur Durkheim, di mana asosiasi masih tradisional, dengan gesselschaft serupa dengan asosiasi kebersamaan organik yang bertambah modern.
Berikut merupakan jumlah penggolongan filosofi evolusi:
- Unlinear theories of evolution
Teori ini menganggap asosiasi berkembang dari asosiasi biasa mengarah asosiasi yang kompleks. Bentuk filosofi ini merupakan filosofi peredaran yang berpendapat bahwa tahap-tahap jalan menyamai lingkaran, di mana jenjang tersebut boleh dilalui berulang kali.
- Universal theories of evolution
Teori ini mengemukakan bahwa perubahn melambangkan kejadian yang linear, alias sudah ada garisnya sendiri, sehingga metamorfosis akan maju ke depan dengan tak akan berulang seperti ala pandangan filosofi siklus.
- Multilinear theories of evolution
Teori ini menekankan ala peelitian tahap-tahap jalan perkembangan masyarakat, misalnya metamorfosis sistem pekerjaan dari berburu ke pertanian, alias dari perhumaan mengarah industri.
2. Teori Konflik
Menurut filosofi ini, konflik baik melambangkan sumber utama terjadinya metamorfosis sosial. Konflik baik terjadi akibat adanya pertentangan celah kelas sosial, di mana kelompok yang bertambah awet berat mendominasi kelompok yang bertambah lemah. Teori ini berakar dari pemikiran Karl Marx tentang konflik menemani pemilik modal alias borjuis, dengan pekerja alias proletar.
Sumber gambar: thought.co
3. Teori Siklus
Menurut filosofi ini, metamorfosis melambangkan peredaran yang terjadi berulang-ulang, tak boleh direncanakan alias diarahkan ke titik tertentu.
4. Teori Linear
Menurut filosofi ini, metamorfosis bergerak mengarah jenjang alias titik tertentu. Pandangan ini lagi menganggap bahwa metamorfosis bisa diarahkan alias direncanakan.
Bentuk Perubahan Sosial
1. Berdasarkan waktu:
- Perubahan lambat alias evolusi: ialah metamorfosis yang berlangsung dalam tempo yang lama dengan bersifat lambat, misalnya metamorfosis ain pekerjaan dari berburu dengan meramu jadi bertani dengan berternak.
- Perubahan cepat alias revolusi: ialah metamorfosis yang terjadi dalam tempo yang kecil dengan cepat. Dalam revolusi, biasanya siap pemimpin yang menggerakan peredaran tersebut dengan siap tujuan yang awet dari golongan bersangkutan untuk melakukan perubahan. Contoh peredaran merupakan peredaran Perancis dengan perebutan kemerdekaan Indonesia dari Jepang.
2. Berdasarkan intensitas:
- Perubahan kecil: ialah metamorfosis yang dampaknya tak terlalu dirasakan oleh asosiasi luas. Misalnya metamorfosis mode pakaian, metamorfosis mode rambut, dsb.
- Perubahan besar: ialah metamorfosis yang dampaknya amat dirasakan oleh asosiasi luas. Misalnya kreasi internet dengan komputer kabin yang mengubah cara berkomunikasi secara besar, alias kreasi mesin setum yang mengubah proses pabrikasi dari eksploitasi daya anak Adam jadi pengunaan daya mesin.
3. Berdasarkan penyebab:
- Perubahan yang dikehendaki alias direncanakan: ialah metamorfosis yang sudah direncanakan terlebih berlalu untuk tujuan tertentu. Perubahan baik ini sering disebut lagi intended change alias planned changed. Beberapa sosiolog lagi melisankan metamorfosis baik yang dikehendaki sebagai pembangunan sosial. Contoh metamorfosis baik yang dikehendaki merupakan acara keluarga berencana untuk memalangi cepatnya pertumbuhan penduduk.
- Perubahan yang tak dikehendaki alias tak direncanakan: ialah metamorfosis yang terjadi tanpa direncanakan dengan umumnya membawa akibat yang tak diharapkan oleh masyarakat. Contoh metamorfosis baik yang tak dikehendaki merupakan metamorfosis yang terjadi akibat bahala alam sehingga banyak asosiasi yang kelenyapan ruang tinggal dengan ain pencahariannya, sehingga perlu beradaptasi dengan area baru ruang evakuasi.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial
1. Faktor Internal: ialah faktor yang berasal dari dalam masyarakat
- Bertambah alias berkurangnya penduduk
Bertambah alias berkurangnya penduduk mengubah bangun baik dengan demografi di masyarakat. Bertambahnya penduduk melaksanakan perlombaan kerja semakin meningkat, namun andaikata tak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai boleh membangkitkan pengangguran. Lebih luasnya berulang pengangguran boleh melahirkan kemiskinan dengan kriminalitas. Jumlah penduduk yang berkurang lagi membangkitkan metamorfosis sosial, misalnya saat ini besaran penduduk di Jepang semakin berkurang akibat banyak asosiasi Jepang yang tak ingin berkeluarga, dampaknya besaran daya kerja jadi berkurang dengan yang bertambah parah besaran penduduk di Jepang boleh semakin habis.
- Penemuan-penemuan baru.
Salah satu dorongan metamorfosis baik merupakan penemuan-penemuan baru. Penemuan baru boleh dibedakan jadi discovery dengan invention. Discovery melambangkan sebuah kreasi akan sesuatu yang sudah siap sebelumnya. Misalnya kreasi benua Amerika oleh Colombus. Colombus menemukan benua Amerika, bukan menciptakan benua Amerika. Invention merupakan kreasi akan sesuatu yang benar-benar baru. Misalnya kreasi mesin setum oleh James Watt, alias kreasi telepon oleh Graham Bell. James Watt melambangkan penemu sekaligus anak Adam mula-mula yang menciptakan mesin uap, sedemikian itu lagi Graham Bell dengan teleponnya.
- Konflik dalam masyarakat.
Konflik dalam asosiasi lagi jadi penyebab metamorfosis sosial. Hal ini sudah sedikit disinggung di filosofi konflik dalam metamorfosis sosial. Dalam masyarakat, ada berbagai macam kelompok sosial, dengan setiap kelompok ada kepentingan yang berbeda-beda. Perbedaan kepentingan boleh jadi penyebab konflik. Contoh konflik yang menghasilkan metamorfosis baik merupakan konflik menemani agama di Ambon. Dampaknya terjadi segregasi alias pemisahan celah anak Adam beragama Kristen dengan anak Adam beragama Islam. Muncul alun-alun yang hanya berbadan dua penduduk Muslim dengan siap alun-alun yang hanya berbadan dua penduduk Kristen.
- Adanya revolusi.
Revolusi dengan makar boleh lagi jadi dorongan metamorfosis sosial. Contoh dari metamorfosis baik balasan peredaran merupakan jatuhnya negara Rusia yang dipimpin oleh Tsar dengan bentuk negara Rusia pula berubah jadi negara sosialis yang dipimpin oleh Lenin dengan Stalin.
2. Faktor Eksternal: ialah faktor yang berasal dari dalam asosiasi tersebut.
- Faktor area fisik alias alam.
Faktor area yang umumnya melahirkan perubahasn baik merupakan bahala alam. Misalnya ketika terjadi bahala alam, asosiasi akan mengevakuasi diri mereka mengarah ruang baru yang bertambah aman. Dalam ruang baru tersebut, asosiasi akan beradaptasi dengan menyesuaikan keadaan mereka dengan kondisi area yang baru tersebut. Dalam proses adaptasi tersebut ada metamorfosis baik di dalamnya, misal metamorfosis nilai-nilai yang dianut, metamorfosis budaya menyeseuaikan lingkungan, dsb.
- Peperangan
Keadaan perang lagi membangkitkan metamorfosis yang besar. Perang melambangkan keadaan eksternal akibat melibatkan paksa beda di dalam asosiasi itu sendiri. Perang menciptakan banyak metamorfosis misalnya perang dingin celah Amerika dengan Uni Soviet melahirkan pecahnya Uni Soviet jadi negara-negara baru dengan sistem politik dengan pemerintahan yang berbeda.
- Pengaruh kultur lain.
Kebudayaan beda yang masuk lewat globalisasi pula jadi penyebab metamorfosis baik di suatu masyarakat. Berkembangnya teknologi informasi melahirkan semakin mudahnya budaya beda masuk ke suatu masyarakat. Contoh metamorfosis baik balasan pengaruh budaya beda merupakan gaya hidup anak-anak era saat ini yang terpengaruh oleh budaya K-pop dari Korea Selatan, alias gaya rambut dengan gaya berpakaian yang mengikuti artis-artis Holywood.
Faktor Pendorong Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto:
- Kontak dengan budaya lain.
Kontak dengan budaya beda dimungkinkan terjadi akibat adanya proses difusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudayaan.
- Sistem pendidikan yang maju.
- Lapisan asosiasi yang bebas (open stratification), yang mengharuskan anak Adam untuk bermobilitas baik secara vertical.
- Penduduk yang heterogen.
- Memiliki orientasi ke depan, artinya kepunyaan visi untuk mewujudkan era depan yang bertambah baik.
- Ketidakpuasan akan bidang-bidang denyut tertentu.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto
- Kurangnya hubungan alias interaksi dengan masyarkat lain.
- Perkembangan ilmu ingatan yang lambat.
Perubahan baik ditopang oleh penemuan-penemuan ilmiah yang sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Apabila ilmu ingatan lambat, alkisah perubahan kreasi yang memicu metamorfosis pula akan lambat.
- Sikap asosiasi yang tradisional dengan menolak perubahan.
- Prasangka buruk akan budaya baru.
- Hambatan ideologis.
- Adanya adat alias kegaliban yang sudah tertanam awet sehingga menolak sesuatu yang baru.
Dampak Perubahan Sosial
Dampak Positif:
- Munculnya kreasi baru yang boleh mendukung aksi manusia. Contoh dari kreasi yang amat mendukung aksi anak Adam merupakan kreasi internet, komputer, dengan ponsel pintar.
- Munculnya nilai dengan adat baru yang bertambah relevan.
Dengan metamorfosis yang dinamis, adat alias nilai lama yang sudah tak relevan boleh diperbaharui jadi adat dengan nilai baru yang bertambah relevan untuk diterapkan. Misalnya di era ini sudah siap pedoman menghubungi guru alias dosen lewat amaran singkat. Jaman berlalu pedoman ini tak siap akibat aplikasi amaran kecil masih terbatas. Contoh beda merupakan munculnya undang-undang informatika dengan transaksi elektronik balasan jalan teknologi.
- Munculnya badan alias institusi baru. Contoh institusi yang ada balasan metamorfosis baik merupakan International Labor Organization, ialah organisasi internasional yang melindungi hak-hak buruh. Di jaman dahulu, hak-hak buruh dipegang oleh pemilik perusahaan dengan pemilik perusahaan seringkali mengeksploitasi buruh secara berlebihan, dengan adanya organisasi seperti ini, hak-hak buruh jadi bertambah terjamin.
Dampak Negatif:
- Perubahan yang terlalu cepat boleh membangkitkan anomie, ialah keadaan dimana nilai lama sudah tak relevan dengan nilai baru belum terbentu. Orang jadi kelenyapan nilai untuk dipegang.
- Kemunduran moral.
Dampak beda dari metamorfosis baik merupakan kemunduran moral. Contoh dari metamorfosis baik yang memberitahukan kemunduran moral merupakan kuantitas cerita hoaks dengan ujaran dendam di media sosial, serta maraknya bullying online.
- Munculnya konflik baik yang boleh membangkitkan disintegrasi alias perpecahan. Perubahan sering lagi membangkitkan konflik sosial. Salah satu konflik yang riskan merupakan wacana perang nuklir. Nuklir melambangkan teknologi yang ditemukan untuk persenjataan dengan pembangkit listrik. Apabila digunakan untuk berperang, alkisah akan amat riskan akibat yang ditimbulkannya.
Referensi
Macionis, J. J. (2008). Sociology 13th Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Setiadi, E., & Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dengan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dengan Pemecahannya. Jakarta: Prenadamedia Group.
Soekanto, S., & Sulistyowati, B. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Kontributor: Roy Obet Purba, S.Sos.
Alumni Sosiologi FISIP UI
Sekian detil mengenai Perubahan Sosial - Pengertian, Teori, Bentuk, Faktor Pendorong, Contoh semoga info ini berfaedah terima kasih
Tulisan ini diposting pada kategori contoh kebudayaan non material, salah satu contoh kebudayaan non material adalah, contoh kebudayaan material/benda dan non material/non benda,
Komentar
Posting Komentar