Hallo, berjumpa kembali di "Indonesia Dalam Berita", artikel ini akan membahas tentang tari jaipong dari daerah Modernisasi dan Perubahan Sosial Petani simak selengkapnya.
20 Juni 2019 22:39 Diperbarui: 20 Juni 2019 22:41 0 1 Mohon Tunggu...
Seiring dengan bergantinya tahun dan pada detik itulah bakal mengalami suatu perubahan. Pengertian perubahan sosial menurut John Luwis Gillin dan John Philip Gillin adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari aturan hidup yang telah diterima karena adanya perubahan hal geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi alias penemuan-penemuan baru pada masyarakat.
Modernisasi merupakan proses perubahan desain aktivitas bangsa yang konservatif menjadi bangsa yang modern terutama berangkaian dengan teknologi dan organisasi pertanian. Teknologi modern muncul pada aktivitas masyarakat.
Dan banyak dari bangsa menjumpai kemodernan dari teknologi modern tersebut. Dulu bangsa menggunakan alat tradisonal dan sekarang mulai berasak menggunakan kemodernan teknologi modern.
Modernisasi ini mulai masuk pada dunia pertanian, banyak teknologi modern yang muncul dan memanggul jumlah teknologi alat perkakas pertanian modern. Dan dari modernisasi ini timbullah perubahan teknologi pada pertanian.
Yang dulu getah perca orang tani memakai alat konservatif yang masih sederhana, dengan adanya alat teknologi modern ini getah perca orang tani mulai berasak untuk memakai teknologi canggih tersebut.
Dari perubahan tersebut menuntut orang tani untuk menggunakan alat tersebut, agar mereka tidak keteter bakal perubahan zaman dari setiap tahunnya. Banyak banget mesin-mesin dari luar yang dibuat manfaat untuk memudahkan getah perca orang tani pada menggarap sawah.
Dengan ini getah perca orang tani Indonesia bisa menjumpai kemodernan dari alat tersebut. Dari alat alat perkakas memompa mengambil air yang memudahkan getah perca orang tani pada proses irigasi sawah, alat perkakas traktor yang digunakan getah perca orang tani pada proses pemalsuan sawah, sehingga orang tani tidak harus lagi menggunakan kerbau pada pemalsuan kebun danadanya alat perkakas tleser yang memudahkan orang tani pada proses pengambilan padi.
Dengan modernisasi ini bentuk pertanian banyak mengalami perkembangan pada bentuk pertanian, dapat dilihat segi penentuan bibit yang pada zaman dulu bangsa menggunakan bibit gabah seadanya yaitu dari benih miliknya sendiri tanpa menghitungkan buatan pengetaman yang didapatkan, dan sekarang getah perca orang tani mulai memilih bibit berjaya yang tahan bakal serangan hama, buatan panennya lebih banyak, proses perawatannya yang encer dan memiliki tempo pengetaman yang lebih singkat.
Dan juga pada proses pemupukan, yang dulu getah perca orang tani harus mencari baja kandang dan sekarang sudah ada baja pestisida yang pada penggunaanya yaitu secukupnya sesuai dengan kebutuhan persil tanah.
Dari segi tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan dulu yang lebih banyak menghajatkan energi manusia. Sehingga orang tani pemilik yang memiliki persil yang luas tidak mampu untuk mengolah lahannya sendiri.
Jadi kecuali makan tempo yang rentang waktu dan menghajatkan energi kerja yang banyak, biaya yang dikeluarkan untuk mengolah juga banyak, sedangkan hasil panen yang diperoleh belum tentu lebih banyak dari biaya yang sudah dikeluarkan.
Proses pengambilan hasil panen juga mengalami perubahan yang jelas dari ani-ani, pohon padi yang dipukul-pukulkan di alat yang terbuat dari bambu, berubah lagi dores yang dikayuh seperti besikal lalu ke dores alat perkakas dan sekarang dengan alat perkakas tleser yang melantas mendapatkan biji gabah yang siap dijemur.
Selain itu adanya perkembangan teknologi pertanian seperti membajak sawah yang awalnya menggunakan energi binatang kini menggunakan energi alat perkakas sehingga pengolahan persil cepat terselesaikan.
Perkembangan teknologi itu memanggul dampak yang baik alokasi operator traktor karena bakal memdapatkan lapangan aktivitas lebih banyak sebab mereka bekerja lebih berdaya guna dan efektif.
Dengan adanya modernisasi ini memberikan perubahan besar pada bentuk pertanian dan perubahan ini memberikan kemudahan besar alokasi getah perca orang tani pada mengolah persil sawah, menghajatkan tempo yang tidak rentang waktu pada proses perawatan lahan. Teknologi alat perkakas modern ini bersedekah kemudahan alokasi getah perca orang tani untuk melipatgandakan produktivitas beras.
Dan dengan teknologi ini tidak makan tempo pada proses pengolahan lahan, yang dulu ketika masih menggunakan energi binatang pada pengolahan persil yaitu kurang lebih satu sampai dua musim baru selesai setelah menggunakan alat perkakas traktor hanya menghajatkan tempo jumlah jam pengolahan persil pula selesai.
Selain itu dengan adanya alat perkakas memompa mengambil air yang mempermudah getah perca orang tani pada proses pengairan, adanya alat perkakas traktor yang memudahkan orang tani pada proses pengolahan tanah, dan adanya alat perkakas tleser yang memudahkan orang tani pada proses pengambilan padi.
Referensi :
Adiwilaga, Anwas. 1992. Ilmu Usaha Tani: Cetakan II. Bandung:Alumni.
Oke penjelasan perihal Modernisasi dan Perubahan Sosial Petani semoga info ini menambah wawasan salam
Tulisan ini diposting pada tag tari jaipong dari daerah, tari jaipong berasal dari daerah mana, tari jaipong daerah jawa barat,
Komentar
Posting Komentar