
Hallo, selamat pagi di "Indonesia Dalam Berita", di kesempatan akan membawa pembahasan tentang mosi budaya baca Meningkatkan Minat Baca dengan Teknologi, Mungkinkah? simak selengkapnya
2 Juli 2018 16:57 Diperbarui: 2 Juli 2018 16:57 0 0 Mohon Tunggu...
Mungkin pernah berjibun yang tahu, bahwa anak buah Indonesia memiliki kapabilitas dan atensi melisankan yang amat rendah, bahkan pada sebuah hasil survey menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi terendah pada hal atensi melisankan andaikata dibandingkan dengan ratusan Negara lain nya.
Percaya atau tidak, hasil survey ini absolut saja membuat beberapa pihak terkaget kaget, dan baru menyadari bahwa Indonesia sedang diambang krisis Minat baca. Setelah memandang survey ini, banyak yang berpendapat bahwa atensi melisankan yang rendah ini disebabkan oleh Gadget yang hadir ditengah tengah masyarakat Indonesia, sehingga mengurangi atensi melisankan masyarakat.
Pendapat ini memang layak untuk kita dukung, akibat tampak bayan bahwa perkembangan teknologi era ini amat mempengaruhi atensi baca. Penulis pun jua ikut merasakan nya akibat lalu dini gadget canggih muncul, penulis acap mengisi waktu lapang dengan belajar buku atau Koran. Sehingga pada ahad bulan itu bisa menamatkan hingga 4 buku.
Namun setelah gadget berbentuk dengan beraneka macam sifat nya, waktu dan kuatntitas belajar pun amat menurun, biasa nya pada ahad yaum penulis meluangkan waktu 2 arloji untuk membaca, mirisnya sekarang waktu belajar tersebut pernah digantikan dengan surfing di sosmed dan game online, apakah pembaca jua mengalami hal yang sama?
Hal ini jua yang dialami oleh jutaan pemuda Indonesia era ini, dimana Teknologi jadi bahaya bagi budaya baca. Bisa dilihat era ini, berjibun persuratan yang antap , di beberapa kota berjibun toko buku yang tidak buka kembali dan Toko buku bekas yang biasanya bising oleh mahasiswa kini tidak bagaikan lalu lagi.
Sebenarnya Teknologi itu bisa jadi sebuah kekuatan yang positif untuk atensi melisankan kita, tentunya andaikata kita manfaatkan dengan sebuah system yang jelas. Nah inilah yang mulai berjibun digalakkan oleh beberapa komune melisankan yang lagi bertahan. Adaptasi Teknologi jadi sebuah keharusan agar kegiatan Membaca bisa mendapat ruang di hati generasi ini.
Bagaimana bentuk usaha kita pada meningkatkan atensi melisankan pemuda dengan Teknologi? Yuk kita bahas ahad persatu.
Share E-Book dan Pdf
Walaupun lagi berjibun perdebatan mengenai kesahihan E-Book atau Pdf yang tersebar berdikari di Internet, eksistensi E-Book dan Pdf ini amat membantu para pemuda untuk belajar buku secara praktis bisa dibaca dimana pun dan kapan pun sonder kudu memiliki sinyal Internet.
E-Book ini amat berarti untuk membiasakan pemuda agar acap membaca, akibat pada sebuah penelitian terdapat bahwa rata-rata pemuda berinteraksi dengan gadgetnya hingga 12 arloji pada sehari!
Keberadaan E-Book dan Pdf memasrahkan berjibun kemudahan bagi kita untuk membaca. Bisa dibayangkan, berlalu pada warsa 2000-an memiliki buku merupakan hal yang garib apalagi membacanya.
Karena itulah lalu persuratan amat bising dikunjungi, bahkan berlalu sedia jasa peminjaman buku yang dipatok tarif perhari, analog bagaikan kita meminjam kaset DVD alias Rental. Hal ini disebabkan akibat sulitnya akses untuk mendapatkan buku, andaikan sedia kita bakal kembali terkendala dengan harga buku yang lumayan adiluhung untuk bentuk pelajar atau mahasiswa.
Sangat berbeda dengan zaman sekarang, walaupun disatu sisi harga buku lagi tetap tinggi, namun bahan bacaan berbentuk E-Book dan Pdf amat mudah untuk didapatkan, bahkan dikau bisa temukan ratusan Link Download E-Book di Google dan semuanya Gratis!
Saat ini pernah amat berjibun persuratan Online yang mencadangkan E-Book secara gratis, cacat satunya yang formal dari Pemerintah Republik Indonesia, Ipusnas. Di aplikasi ini terdapat ribuan Koleksi E-Book yang bisa kamu download dengan batasan waktu tertentu.
Bedah Buku Online
Teknologi merekomendasi beraneka macam kemudahan bagi dunia baca, bayangkan dikau bisa mengikuti beraneka macam acara operasi buku dari rumah dikau sendiri! Tanpa perlu repot repot pergi ke Luar rumah dan bisa diikuti sambil mengerjakan karier lain nya.
Hal inilah yang dilakukan oleh Berani Baca, sebuah komune melisankan lintas Negara yang memiliki anggota dari seluruh Indonesia. Komunitas Berani Baca acap mengadakan operasi buku Online dengan sifat Live Streaming di Instagram, dan hal ini melampiaskan para pemuda untuk mengikuti kegiatan operasi buku cukup dari gadget saja.
Sampai sekarang, lagi sedikit komune yang membuat acara Bedah Buku Online. Tentu saja hal ini amat disayangkan mengingat berjibun manfaat dan kemudahan dari operasi buku online ini.
Kafe Literasi Via Whatsapp
Mungkin berjibun dari kita yang pernah sering mendengar Istilah "Kafe Literasi" yang analog dengan konferensi dan ngobrol tentang dunia Literasi baik itu belajar atau menulis. Dahulu kafe literasi ini dilakukan di kafe-kafe, bertemu dengan nama nya. Tujuan nya agar anak cucu Muda yang nongkrong di Kafe bisa mendapatkan paham dengan obrolan ini.
Namun di zaman sekarang, kafe literasi tidak hanya sedia didunia nyata, melainkan jua sedia di dunia maya. Keberadaan Kafe Literasi Via Whatsapp ini berbentuk akibat anak cucu muda pernah berat ekor untuk nongkrong di Kafe-kafe dan lebih suka berada di ruang yang sedia Wifinya.
Kelebihan nya, Kafe Literasi di Dunia maya ini bisa mempertemukan orang walau berada di ruang yang berbeda. Seperti yang sedia didalam Komunitas Berani Baca yang memiliki Kafe Literasi berbentuk Challenge atau Tantangan pada belajar buku.
Selain berlomba belajar buku sebanyak-banyaknya, para anggota Challenge jua bakal saling berdiskusi mengenai buku dan topic-topik hangat sekeliling novel dan lain nya. Tentu saja mereka bakal bertemu dengan pegiat literasi yang berasal dari beraneka macam alun-alun di Indonesia.
Itulah tiga aturan kita memaksimalkan teknologi untuk mempresentasikan budaya Literasi para pemuda Indonesia. walaupun pada awal-awalnya gagasan ini seolah "tidak mungkin" untuk dilakukan, namun penulis benar-benar percaya pada waktu dekat, teknologi bakal amat berpengaruh kepada atensi melisankan dan tulis pemuda.
Oleh: Tareq Albana (Founder Beranibaca.id, Komunitas Baca Lintas Negara)
Begitulah detil tentang Meningkatkan Minat Baca dengan Teknologi, Mungkinkah? semoga tulisan ini menambah wawasan salam
Tulisan ini diposting pada tag mosi budaya baca, contoh mosi tentang budaya baca, mosi untuk tema budaya baca,
Komentar
Posting Komentar