Hallo, selamat sore di "Indonesia Dalam Berita", di kesempatan akan dibahas tentang suku semang Menguak Eksistensi Suku Paling Misterius di Aceh, Mitos atau Fakta? simak selengkapnya.
Ilustrasi Suku Mante. (Sumber: hello-pet.com)
Zulyani Hidayah pada Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia agak-agih Suku Aceh memiliki jumlah cap lain, bagai Lam Muri, Lambri, Akhir, Achin, Asji, A-tse, dengan Atse. Suku Aceh merupakan keturunan berbagai suku, kaum, dengan bangsa yang beralamat di tanah tersebut.
Di antara jumlah suku, terdapat satu legenda rakyat Aceh melafalkan penduduk Aceh membelokkan tua berasal dari Suku Mante dengan Suku Lhan.
Arndt Graf pada Aceh: History, Politics and Culture, mengatakan Suku Mante merupakan kedaerahan lokal berkerabat dengan suku Batak dengan Gayo. "Sedangkan suku Lhan berkerabat dengan suku Semang yang bermigrasi dari Semenanjung Malaya atau Hindia belakang (Champa, Burma)," tulis Graf.
Menyikapi argumen tersebut, Alamsyah pada bukunya Ensiklopedi Aceh: Adat, Bahasa, Geografi, Kesenian, Sejarah, mengungkapkan Suku Mante pada mulanya mendiami wilayah Aceh Besar dengan kemudian menyebar ke tempat-tempat lainnya.
Namun, kata Alamsyah, ada lagi dugaan secara etnologi tentang ikatan suku Mante dengan bangsa Funisia di Babilonia atau Dravida di lembah sungai Indus dengan Gangga. "Tapi hal tersebut belum dapat ditetapkan akibat karet ahli kepastiannya," tulisnya.
Terkait ciri fisik, suku Mante bertubuh kerdil dengan tinggi sekitar satu meter. Rambut terurai panjang hingga pinggul. Gerak mereka begitu cepat. Sebagian dari mereka juga hidup tanpa busana alias bertelanjang. Warna jangat mereka cenderung cerah, dengan badan berotot, dengan kasar. Kedua alis mata mereka pun bertemu di asal mula hidung yang tampak pesek.
Nama Mante kali pertama mencuat dari Snouck Hurgronje pada bukunya De Atjehers. Dia menafsirkan Mante sebagai istilah untuk tingkah kebodoh-bodohan dengan kekanak-kanakan. Snouck seorang diri mengaku belum pernah bertemu dengan Suku Mante.
Dalam bukunya, Snouck melafalkan Mante sebagai orang Mantran yang tinggal di perbukitan Mukim XXII. Pada abad XVIII, sepasang warga Suku Mante ditangkap arkian dibawa ke Sultan Aceh. Mereka tidak mau berbicara dengan makan dengan minum, hingga akhirnya keduanya mati.
Di pada kamus Gayo-Belanda karangan Ibrahim Alfian, Mante memiliki makna sekelompok asosiasi liar yang tinggal di hutan. Kamus lain, Gayo-Indonesia tulisan antropolog Nelalatua, Mante diartikan kelompok suku terasing.
Sampai saat ini, belum ada ilmuwn mengonfirmasi kebenaran cerita terkait suku Mante di Aceh. Hingga saat ini kehadiran suku Mante sedang menjadi misteri di kalangan sejarawan. (*)
Oke penjelasan tentang Menguak Eksistensi Suku Paling Misterius di Aceh, Mitos atau Fakta? semoga tulisan ini bermanfaat terima kasih
Tulisan ini diposting pada label suku semang, suku semang berasal dari negara, suku bangsa semang adalah penduduk asli negara,

Komentar
Posting Komentar