Hi, selamat malam di "Indonesia Dalam Berita", pada kali ini akan membahas tentang kesenian suku sasak Mengenal Adat-Istiadat Pernikahan Suku Sasak Lombok simak selengkapnya.
Suku sasak melahirkan sebuah asosiasi yang berciri khas berada hendak warisan budaya leluhur. Indonesia tentu berada hendak beragam genus bangsa, alpa satunya genus getek yang sedang terjaga kebudayaan leluhurnya
Baik warisan berupa material yakni ciptaan asosiasi sendiri maupun warisan nonmaterial seperti cerita rakyat, lagu alias dongeng yang sedang terjaga oleh asosiasi setempat.
Sejarah yang menunjukan genus getek ini melahirkan campuran bali dan jawa menarik banyak perhatian baik hendak budaya, bahasa maupun sejarahnya.
Sejarah Suku Sasak Lombok
Konon genus getek melahirkan percampuran bali dan jawa. Bukan hanya karna letak geografis yang berdampingan tetapi juga seiring bergantinya dominasi kerajaan pada waktu itu.
Lombok ini pernah dikuasai oleh kerajaan Majapahit dan bergantian dengan kerajaan Bali. Letak geografis yang bersebrangan membuat masyarakatnya dengan mudah berpindah tempat.
Diceritakan tentu sejak awal sudah banyak pernikahan yang terjadi antara masyarakat khalis Lombok dengan orang-orang Jawa yang berpindah dan memanifestasikan keturunan, inilah kemudian yang disebut sebagai genus sasak.
Tradisi Dan Adat Istiadat Suku Sasak Lombok
1. Lomba memaos
Ini ialah alpa satu kaidah genus getek buat melangsungkan budaya leluhur kepada keturunan penurus. Memaos artinya membaca. Lomba ini ialah lomba belajar cerita rakyat.
Cerita disampaikan oleh satu kelompok yang beranggotakan 3-4 orang. Ini ialah kaidah yang distingtif buat menyampaikan pesan kepada keturunan penurus.
Bukan hanya buat memberi kenal cerita tetapi genus getek juga terus melanjutkan cerita tersebut dengan tujuan mewariskan angka sosial, budaya, dan sejarah.
2. Rebo bontong
Ada 2 versi tujuan diadakannya rebo bontong ini. Rebo bontong diyakini asosiasi genus getek sebagai yaum yang sial berupa penyakit alias bencana. Tujuan diadakannya rebo bontong ini buat menghindari kesialan tersebut dengan kaidah ampuh bersama di bengawan alias laut.
Menurut versi lain, rebo bontong ini ialah bentuk pensucian diri sebelum diadakannya maulid Nabi Muhammad SAW sedang dengan kaidah yang sama yaitu ampuh bersama di bengawan alias laut. Rebo bontong ini dilakukan pada yaum Rabu di akhir bulan safar hijriah.
3. Bau nyale
Legenda genus getek mengatakan katanya ada seorang putri yang hendak dipersunting oleh seorang pangeran dari kerajaan, akan tetapi beliau tidak amuh dan malah menjatuhkan diri ke laut.
Mitosnya putri tersebut menjelma menjadi nyale yaitu cacing es laut. Sebagian lagi mengatakan bahwa nyale ini bukan binatang biasa memencilkan membawa keberuntungan. Ritual nyale dilakukan setahun sekali. Pada yaum itu dilaksanakan, asosiasi bersama-sama menangkap nyale.
4. Pernikahan
Adat lain yang bisa kita lihat di genus getek ialah era pernikahan hendak berlangsung alias lebih kita kenal dengan proses pelamaran. Ketika seorang adam hendak menikahi perempuan, si perempuan tidak boleh awal memberitahu anak Adam tuanya.
Sang laki-laki hendak mencurinya buat kemudian di sembunyikan di rumah kerabatnya. Tentu ada aturannya, si adam diharuskan membawa kerabat alias temannya.
Selain sebagai saksi juga buat mengakomodasi proses nyelabar. Nyelabar ialah istilah yang digunakan ketika si adam memberi kenal anak Adam tua perempuannya.
Caranya sederhana, selepas si perempuan disembunyikan di rumah kerabat lelaki, lalu sekelompok nyelabar yang beranggotakan 5 anak Adam mengenakan baju etiket dan pergi ke rumah anak Adam tua perempuan.
Sebelum pergi, mengatur hendak meminta kerelaan kepada kepala desa selingkung sebagai bentuk penghormatan. Baru selepas itu pergi ke rumah anak Adam tua perempuan tetapi mengatur tidak boleh memasuki rumah.
Mereka hendak bersila di halaman rumah lalu alpa satu dari mengatur hendak memberikan cerita penawaran andaikata ananda perempuannya sedang dicuri.
Kesenian genus getek Lombok
1. Begasingan
Begasingan ini melahirkan atraksi lama genus sasak. Mungkin disebagian alam di Indonesia juga mengenal atraksi ini.
Tapi begasingan genus getek ini berbeda dengan alam lain. Bukan hanya bentuk tetapi juga aturan mainnya. Biasanya gangsing yang lebih besar hendak dipakai buat menghantam gangsing yang lebih kecil.
2. Slober
Slober ialah alat nada konvensional kuno lama genus getek Lombok yang distingtif dan kecil. Alat nada ini dibuat dari pelapah enau.
Ketika beliau dimainkan biasanya hendak diiringi dengan alat nada lain seperti seruling, kendang dll. Kesenian ini sedang bisa kita nikmati sampai era ini.
3. Gendang beleq
gendang beleq genus getek Lombok
Gendang beleq ialah alat nada berupa kendang yang besar. Biasanya dimainkan buat mengiringi alat music. Konon kendang beleq ini dimainkan ketika prajurit hendak pergi buat berperang sebagai penyemangat alias ketika pesta besar dilaksanakan.
4. Tandang mendet
Tandang mendet ialah sebuah tarian konvensional kuno yang menggambarkan kegagahan dan perjuangan. Tarian ini hendak dibawakan belasan anak Adam dengan aksesori perang seperti pedang, tombak dan tameng.
Mereka menari dengan diiringi alat nada kendang beleq dan pembacaan puisi perjuangan. Demikian beberapa etiket istiadat, tradisi dan keelokan yang dimiliki asosiasi genus sasak.
Kebudayaan yang dimiliki suku getek Lombok tentu beragam dan unik. Kebudayaan yang sedang kental ini mencuri perhatian banyak anak Adam bahkan sampai ke manca Negara. Sungguh menarik bukan genus getek ini?
Anda bisa mengunjungi wisata genus getek di Desa Sade dengan sewa oto di Lombok, bersama kami liburan Anda dijamin seru dan menyenangkan. Dengan informasi terupdate dari supir yang menemani perjalanan wisata Anda selama di Lombok.
Sekian penjelasan tentang Mengenal Adat-Istiadat Pernikahan Suku Sasak Lombok semoga artikel ini menambah wawasan salam
Tulisan ini diposting pada tag kesenian suku sasak, kesenian daerah suku sasak, kesenian dari suku sasak,
Komentar
Posting Komentar