Hallo, berjumpa kembali di "Indonesia Dalam Berita", pada kali ini akan menjelaskan tentang pemberdayaan ekonomi Memberantas Radikalisme dengan Pemberdayaan Ekonomi simak selengkapnya.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan, mengajak semua pihak untuk memberantas gerakan radikalisme dan menekan aplikasi terorisme dengan pemberdayaan perniagaan masyarakat termasuk melalui koperasi.
Melalui keterangan yang diterima Warta Ekonomi, Rully Indrawan, melahirkan perlu upaya bersama untuk mendukung para mantan napi terorisme dan motor gerakan radikal bangun secara ekonomi.
Menurut dia, pemberdayaan perniagaan melalui koperasi tergolong langkah yang efektif untuk memberantas gerakan radikalisme dan menekan aplikasi terorisme atas salah satu benih persoalan radikalisme dan terorisme adalah tekanan ekonomi.
Baca Juga: Tantangan Ekonomi Semakin Kompleks, Kebijakan Perdagangan RI Semakin Proteksionis
Rully berdialog dan berkomunikasi dengan para mantan napi terorisme yang tergabung dalam Koperasi Kontantragis kemudian menampung keluhan dan kendala mengatur dalam berkoperasi.
“Perlu upaya bersama untuk mensupport para motor di Kontantragis atas ini bukan persoalan perniagaan semata tapi kebangsaan, mengatur harus mendapatkan apresiasi dan perhatian istimewa setelah memutuskan untuk memilih kembali ke NKRI,” katanya setelah ajuk Koperasi Komunitas Mantan Narapidana teroris dan Gerakan Aktivis Radikal (Kontantragis) di Kabupaten Garut, Jawa Barat jumlah waktu lalu.
Bentuk gendongan yang diharapkan, kata Rully, bisa datang dari pemerintah kabupaten/kota, mitra bisnis dengan win win solutions, perbankan, hingga masyarakat yang berburai untuk mau menerima barang mereka.
Baca Juga: Cegah Paham Radikal di Kampus, 6 Perguruan Tinggi di Semarang Teken MoU Bersama BNPT
“Jangan cukup jua masyarakat menolak barang mengatur atas pada saat mengatur kembali ke jalan asal yang repot kita semua. Saya mohon ini menjadi agenda besar kita sebagai sebuah bangsa,” katanya.
Ia menekankan beres membuka akses kapitalisasi bagi koperasi itu baik melalui LPDB KUMKM atau KUR sekaligus pelatihan, fasilitasi pemasaran, dan fasilitasi hak paten beserta hak cipta untuk barang koperasi.
“Kami beres bersinergi dalam berbagai program Kementerian Koperasi dan UKM dari bidang perkuatan permodalan, pelatihan, dan berbagai program lainnya,” kata Rully.
Sebagian dari anggota koperasi tersebut mengeluhkan keterbatasan modal dalam ekspansi usaha mereka. Selain itu, mengatur jua membutuhkan pendampingan dan training untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi dari bidang SDM.
Oke penjelasan tentang Memberantas Radikalisme dengan Pemberdayaan Ekonomi semoga tulisan ini menambah wawasan terima kasih
Artikel ini diposting pada label pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, pemberdayaan ekonomi masyarakat islam,
Komentar
Posting Komentar