Hi, berjumpa kembali di "Indonesia Dalam Berita", di kesempatan akan dibahas tentang yang termasuk media sosial Memahami Jenis-Jenis Media Sosial simak selengkapnya
Media sosial (social media), seperti sudah biasa saya ketahui, teperlus golongan corong yang bergerak menanjak popularitasnya, tak cuma dari sisi pemakai biasa, tapi juga dari sisi bisnis alias sebagai platform pendukung aktivitas marketing. Kalau melihat dari tren pencarian di Google, pada 10 tarikh terakhir, daya muat pencarian frasa “social media” bergerak meningkat dari 2008, sementara khusus versi Bahasa Indonesia (media sosial), apa lagi menanjak dari 2012. Kebanyakan mencari tahu tentang kaidah menggunakan, akal mengelolanya, berbatas berbagai kiat untuk mencari uang alias menggunakan platform ini sebagai pendukung aktivitas digital marketing. Pada dasarnya, media sosial adalah letak alias fasilitas daring (online) yang memungkinkan penggunanya tak cuma mengonsumsi, tapi juga berpartisipasi membuat, mengomentari, dengan menyebarkan beragam konten di berbagai format: teks, gambar, audio, alias video. Dengan corong sosial, penggunanya bisa membangun percakapan, apalagi komunitas, karena corong sosial juga mempermudah pertemuan beberapa alias berlimpah orang dengan atensi sama. Media ini juga memudahkan kepala usaha, organisasi masyarakat, berbatas lembaga negeri untuk terkoneksi langsung dengan publik. Kalau ditanya segala apa sahaja fasilitas yang teperlus corong sosial, mungkin mudah untuk saya langsung melisankan beberapa cap populer seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, alias Pinterest. Yang mungkin kurang dikenal luas adalah jenis-jenis corong sosial beralaskan desain penggunaan dengan fungsinya. Tapi, sebagai pekerja marketing, saya harus mengetahui berbagai jenis platform corong sosial, untuk mahir guna dasar dari tiap channel, sebagai pertimbangan, setidaknya saat saya embuh memilih saluran yang tepat untuk melaksanakan strategi marketing di dunia maya. Berikut ini 6 (enam) jenis corong sosial: Blog secara ringkas bisa dipahami sebagai kronik pribadi di internet, untuk berbagi catatan alias adicita penggunanya tentang beragam hal. Penggunanya lazim disebut sebagai narablog (blogger). Contoh: WordPress, Blogger. Untuk pemasaran, blog bisa digunakan di aktivitas Content Marketing, seperti business blogging, mengedukasi sasaran pasar murah tentang poin eksklusif alias keunggulan produk alias jasa yang ditawarkan, alias memperkuat SEO alias perhubungan brand dengan poin tertentu. Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing Jenis fasilitas yang fokus pada terbangunnya jaringan di antara penggunanya untuk berbalas-balasan berbagi pesan, informasi, foto, alias video. Model perhubungan mendampingi pemakai yang lumrah berupa pertemanan dengan kaidah saling Add alias Connect. Contoh: Facebook, Lindkedin. Untuk pemasaran, jaringan sosial bisa digunakan sebagai content channel yang memuat berbagai bentuk informasi dari brand; dari dari konten edukasi, penawaran promosi, informasi event, hingga membuka poin dialog dengan pemakai asing pada channel ini. Meski kegunaannya serupa, tapi jenis corong ini kian ringkas, hingga memengaruhi alur interaksinya yang beres kian banter dibandingkan blog. Contoh: Twitter. Pada aktivitas pemasaran, microblogging bisa dioptimalkan sebagai channel untuk berinteraksi banter dengan audiens yang disasar, hingga berbagi informasi ringkas yang berarti diketahui konsumen alias pemakai asing di channel terkait. Contohnya, beres saluran untuk menangani keluhan alias perbahasan konsumen alias pelanggan. Kalau saya acap menonton YouTube alias mengindahkan Soundcloud, keduanya tergolong di jenis ini; yang fokus utamanya tentu untuk berbagi konten corong seperti foto, audio, alias video. Contoh lain: Instagram, Flickr. Pemasar bisa menggunakan jenis ini untuk berbagi konten-konten yang kuat secara visual; seperti foto produk, aktivitas brand, berbatas konten seperti infografik alias video. Bisa dibilang sebagai jenis corong sosial adikarya yang sudah dikenal dari lama. Layanan ini beres tempat pemakai bisa mengangkat kejadian alias poin spesifik dengan pemakai asing di di ruang diskusi. Contoh: Kaskus, Quora. Untuk pemasaran, jenis ini bisa digunakan untuk membangun kredibilitas brand tercantel poin tertentu. Misal, brand berpartisipasi di dialog tentang poin yang merupakan segmen alias kategori brand tersebut, dengan menunjukkan keahlian alias expertise-nya pada pemakai asing tercantel poin tersebut. Seperti namanya, fasilitas ini memberi giliran penggunanya untuk berkolaborasi di memuat, menyunting, alias membetulkan konten. Contoh: Wikipedia. Pemasar bisa membangun koneksi dengan getah perca kontributor pada fasilitas ini, untuk mempersembahkan bukti dengan informasi yang tepat andaikan menyangkut brand terkait; khususnya andaikan konten yang tersaji spesifik mengenai brand tersebut. Baca Juga: Memanfaatkan Hashtag Media Sosial Untuk Mencapai Audiens Selain dari jenis-jenis corong sosial di atas, sedia beberapa kejadian yang juga berarti diperhatikan penjaja tercantel channel corong sosial yang digunakan: Demikian beberapa jenis corong sosial yang mungkin bisa beres pilihan untuk kontributif aktivitas pemasaran. Penting untuk bergerak mengingat, bahwa corong sosial bukan cuma channel untuk mempersembahkan konten, tapi juga membuka partisipasi dari pemakai asing untuk memperkaya konten yang saya sajikan lewat interaksi dengan komunikasi dua arah.
1. Layanan blog
2. Layanan jaringan sosial (social network)
3. Layanan blog mikro (microblogging)
4. Layanan berbagi corong (media sharing)
5. Layanan forum
6. Layanan kolaborasi
Begitulah pembahasan tentang Memahami Jenis-Jenis Media Sosial semoga tulisan ini bermanfaat terima kasih
Tulisan ini diposting pada label yang termasuk media sosial, yang termasuk paket sosial media telkomsel, apa saja yang termasuk media sosialisasi,
Komentar
Posting Komentar