Hallo, selamat sore di "Indonesia Dalam Berita", pada kali ini akan membawa pembahasan tentang artikel kehidupan sosial Makalah kebudayaan simak selengkapnya
-
Be the first to like this
- 1. MAKALAH ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI TENTANG KEBUDAYAAN DOSEN PEMBIMBING AHMAD BASTARI, S.Sos DISUSUSN OLEH KELOMPOK 2 1. REGI SAPUTRA 2. ERDIN NUGRAHA 3. VIRA APRILIANSIH PUTRI 4. ANGGIL KAROMAI 5. MELINDA LESTARI 6. ANGGI WULANDARI 7. RESI VERONIKA UNIVERSITAS RATU SAMBAN BENGKULU UTARA TAHUN 2019
- 2. ii KATA PENGANTAR Puji dengan terima kasih aku panjatkan ke hadirat Allah SWT karena arah rahmat dan karunia-Nya aku dapat menyelesaikan makalah Antropologi dengan Sosiologi tentang Kebudayaan ini. Kami mengecamkan bahwa dalam kategorisasi makalah ini lagi berlimpah kekurangan, baik dari segi isi, pencatatan atau kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, seluruh kritik dan saran yang bersifat membikin guna perbaikan belah aku dalam membuat makalah selanjutnya, bakal aku dapat dengan senang hati. Tidak lupa aku mengucapkan dapat kasih kepada sarwa paksa yang telah membantu dalam kategorisasi makalah ini. Akhirnya, tidak gading yang tak retak, meskipun dalam kategorisasi makalah ini aku menduga mencurahkan kemampuan, tetapi aku sangat menyadari bahwa produk kategorisasi makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dengan referensi atau kemampuan kami. Semoga makalah ini dapat memenuhi limitasi cara kegiatan berlatih aku dalam Mata Kuliah Antropologi dengan Sosiologi dengan andaikata terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam penyusunan makalah ini. aku mohon maaf dengan sekali lagi aku mengucapkan dapat kasih. Arga Makmur, Januari 2019 Penyusun Kelompok 2
- 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1 1.1. Latar Belakang……………………………………………………………….. 1 1.2. Rumusan Masalah............................................................................................. 2 1.3. Tujuan Penulisan…………………………………………………………….. 2 1.4. Ruang Lingkup Permasalahan……………………………………………….. 2 BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………. 3 2.1. Pengertian Kebudayaan……………………………………………………… 3 2.2. Teori Kebudayaan………………………………………………………….... 4 2.3. Karakteristik Budaya………………………………………………………... 5 2.4. Unsur-unsur Kebudayaan…………………………………………………… 5 2.5. Bentuk-bentuk Kebudayaan………………………………………………… 7 2.6. Wujud Kebudayaan…………………………………………………………. 8 2.7. Komponen-komponen Kebudayaan……………………………………….. 9 2.8. Hubungan Antara Unsur-unsur Kebudayaan……………………………… 11 2.9. Kebudayaan Menurut Wilayah………………………………………......... 15 2.10.Dampak Masuknya Budaya Asing dengan Hubungan Antar Budaya………… 16 BAB III PENUTUP…………………………………………………………….. 20 3.1. Kesimpulan………………………………………………………………… 20 3.2. Saran………………………………………………………………………. 20 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 21
- 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebudayaan atau yang dapat disebut jua “Peradaban” dalam tian pengertian yang sangat bambang dengan dalam tian pemahaman perasaan satu anak yang banyak kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, kebiasaan dan pembawaan lainnya yang terdapat dari ahli masyarakat. (Taylor, 1897). Mempelajari peradaban bukanlah satu kegiatan yang mudah dengan sederhana, karena banyak sekali batasan konsep dari berbagai bahasa, sejarah, sumber referensi atau bibliografi baik pendekatan metode jua menduga berlimpah disiplin bidang lain yang jua mengkaji berbagai macam permasalahan terkait peradaban seperti, Sosiologi, Psikoanalisis, Psikologi (Perilaku) dan sebagainya yang masing-masing memegang tingkat ketegasan masing-masing tergantung pada konsep dengan penekanan masing-masing. Apabila ditinjau dari asal katanya, maka “Kebudayaan” berakar dari budi Sanskerta yaitu “Budhayah”, yang melambangkan aliran jamak dari “Budhi‟ yang berfaedah Budi atau Akal. Dalam hal ini,‟Kebudayaan‟ dapat diartikan sebagai Hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Dalam disiplin Ilmu Antropologi Budaya, pengertian Kebudayaan dengan Budaya tidak dibedakan. Adapun pengertian Kebudayaan dalam kaitannya dengan Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah : “Penciptaan, penertiban dengan pengolahan nilai-nilai manusiawi yang tercakup di dalamnya usaha memanusiakan badan di dalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial”. Manusia memanusiakan dirinya dengan memanusiakan lingkungannya.
- 5. 2 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Kebudayaan ? 2. Sebutkan anggota dengan jati diri peradaban ? 3. Apa saja teori dengan karakteristik peradaban ? 4. Jelaskan bentuk, bangun dengan komponen peradaban ? 5. Bagaimana akibat masuknya budaya aneh dengan hubungan antar budaya ? 1.3. Tujuan Penulisan 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Antropologi dam Sosiologi Pada Universitas Ratu Samban Bengkulu Utara Tahun 2019. 2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebudayaan, anggota dengan ciri-ciri kebudayaan. 3. Untuk mengetahui teori dengan karakteristik kebudayaan, bentuk, wujud, beserta komponen- komponen peradaban serta, mengetahui akibat masuknya budaya aneh dengan hubungan antar budaya. 1.4. Ruang Lingkup Permasalahan Pada Makalah ini, data-data yang di ambil adalah yang berkaitan dengan Kebudayaan secara umum yang melingkungi : Pengertian Kebudayaan, Unsur dengan jati diri kebudayaan, Teori dengan karakteristik kebudayaan, Bentuk, bangun dengan komponen kebudayaan, Dampak masuknya budaya aneh dengan hubungan antar budaya.
- 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Kebudayaan Kata peradaban berakar dari budi sansekerta yaitu Buddhayah dari cakap buddhi yang artinya budi atau akal, maka peradaban adalah sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Dalam budi Inggris peradaban disebut “culture”, yang berakar dari kata lain yaitu:”colere” yang berfaedah mengolah atau mengerjakan tanah atau bertani. Dalam bahasa Indonesia, cakap culture di adopsi jadi kultur. Sedangkan pengertian mengenai peradaban sendiri yaitu komposisi ilmu yang meliputi komposisi ide atau ide yang terdapat dalam akal manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, peradaban itu bersifat abstrak. Sedangkan konkretisasi kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan akibat bani Adam sebagai insan yang berbudaya, berupa perilaku dengan benda-benda yang bersifat nyata, apabila pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dengan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu bani Adam dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat. Berikut ini pandangan getah perca andal akan peradaban : a) Sir Edward Burnet Tylor Kebudayaan adalah berjalinan keseluruhan yang melingkungi : pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan, dengan lainnya yang terdapat bani Adam sebagai anggota masyarakat. b) Melville J. Herkovits Kebudayaan sebagai satu superorganik karena peradaban yang anjlok temurun tidak pernah bakal ditinggalkan walaupun masyarkata senantiasa silih berganti. c) Koentjaraningrat
- 7. 4 Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan, dengan produk karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik badan bani Adam dengan belajar. d) Selo Soemarjan dengan Soelaiman Soemardi Kebudayaan adalah sarwa produk karya, rasa dengan cipta manusia. o Rasa melingkungi arwah bani Adam mewujudkan seluruh asas dengan biji kemasyarakatan yang perlu buat mengatur masalah kemasyarakatan dalam batasan yang luas, misalnya keyakinan, ideologi, kebatinan, kesenian. o Cipta melingkungi kemampuan mental, kemampuan berfikir dari anak Adam yang hidup bermasyarakat yang menghasilkan filsafat beserta bidang pengetahuan, baik yang berwujud teori murni, atau yang menduga disusun buat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat. o Karya, asosiasi menghasilkan teknologi dengan peradaban kebendaan (material culture) yang diperlukan akibat asosiasi buat menguasai alam sekitarnya agar kekuatannya beserta hasilnya dapat diabadikan buat keperluan masyarakat. 2.2. Teori Kebudayaan Teori peradaban jarak lain : 1. Kebudayaan dapat dipelajari 2. Kebudayaan berakar dari segi biologis, lingkungan, psikologis, dengan komponen sejarah eksistensi manusia. 3. Kebudayaan memegang struktur. 4. Kebudayaan dapat dipecah-pecah ke dalam berbagai aspek. 5. Kebudayaan bersifat dinamis. 6. Kebudayaan memegang variable. 7. Kebudayaan memperlihatkan keteraturan yang dapat dianalisis dengan metode ilmiah.
- 8. 5 8. Kebudayaan melambangkan alat belah seseorang (individu) buat mengatur keadaan totalnya dan menambah batasan kesan kreatif. 2.3. Karakteristik Budaya Budaya ada sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat am yang melekat atas setiap budaya, kapanpun dengan dimanapun budaya itu berada. Adapun sifat itu adalah : 1. Kebudayaan adalah milik bersama. 2. Kebudayaan melambangkan produk belajar. 3. Kebudayaan didasarkan atas lambing. 4. Kebudayaan terintegrasi. 5. Kebudayaan dapat disesuaikan. 6. Kebudayaan berkelaluan berubah. 7. Kebudayaan bersifat nisbi (relatif). 2.4. Unsur-unsur Kebudayaan Unsur peradaban universal dipecah dalam anggota yang bertambah kecil. 1. Culture Universe. o Kebudayaan semesta yang dijumpai di kelompok manapun di dunia. 2. Culture activities. o Kegiatan peradaban setempat. 3. Trait Complexes. o Alat-alat yang mencukupi kegiatan peradaban setempat. 4. Traits.
- 9. 6 o Unsur aksesori yang bertambah kecil daripada berjalinan anggota yang lagi bisa diuraikan satu persatu. Misalnya : kerangka anggota berujul dalam pertanian, unsure pelengkapnya terdiri dari berujul itu sendiri, anak Adam dengan binatang. 5. Items o Unsur terkecil yang tidak bisa diuraikan lagi. Misalnya : berujul terdiri dari penarik, pisau bajak, dengan kemudi. Ada jumlah andal yang menyebutkan adanya unsur-unsur kebudayaan, jarak lain : 1. Melville J. Herskovits Menyebutkan sedia empat anggota pokok kayu kebudayaan, yaitu : a) Alat-alat teknologi b) Sistem ekonomi c) Keluarga d) Kekuasaan politik 2. Clyde Kluckhohn Menyebutkan tujuh anggota kebudayaan, yaitu : a) Peralatan dengan aksesori bernapas manusia. b) Mata pencarian bernapas dengan komposisi ekonomi. c) Sistem kemasyarakatan. d) Bahasa. e) Kesenian. f) Sistem pengetahuan. g) Sistem kepercayaan. Unsur-unsur pokok kayu peradaban diatas disebut sebagai peradaban universal. 3. Ralph Linton Kegiatan peradaban dapat dipilah jadi unsur-unsur yang bertambah kecil lagi.
- 10. 7 a) Peralatan dengan aksesori hidup. b) Sistem mata pencarian : berburu dengan meramu, berternak, bertani, berdagang. dan menangkap ikan. c) Sistem kemasyarakatan : Sistem kekerabatan, Organisasi sosial, Bahasa, Kesenian, Sistem bidang dengan pengetahuan, dengan Sistem kepercayaan (religi). 4. Koentjaraningrat (7 anggota peradaban yang universal) Koentjaraningrat melafalkan 7 anggota pokok kayu yang universal, yakni : a) Peralatan dengan aksesori hidup. b) Mata pencaharian bernapas dengan system ekonomi. c) System kemasyarakatan. d) Bahasa. e) Kesenian. f) System pengetahuan. g) Religi. 2.5. Bentuk-Bentuk Kebudayaan Kebudayaan dibagi jadi dobel bentuk, yakni : 1. Kebudayaan materi Kebudayaan materi terdiri arah benda-benda produk karya dari satu peradaban yang meliputi seluruh sesuatu yang diciptakan dengan digunakan akibat bani Adam dengan memegang bentuk yang dapat dilihat dengan diraba yang ada biji lisan. Contoh : Rumah, pakaian, mobil, kapal, gedung, dengan peesawat televisi. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, jarak bangun peradaban yang ahad tidak bisa dipisahkan dari bangun peradaban yang lain. Sebagai sampel : bangun peradaban ideal mengatur dengan memberi arah kepada aksi (aktivitas) dengan karya (artefak) manusia.
- 11. 8 o Artefak (karya) Artefak adalah bangun peradaban fisik yang berupa produk dari aktivitas, perbuatan, dan karya sarwa bani Adam dalam asosiasi berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dengan didokumentasikan. 2. Kebudayaan Non Materi Kebudayaan non materi terdiri dari kata-kata yang dipergunakan orang, hasil pemikiran budaya istiadat, keyakinan, dengan kebiasaan yang diikuti ahli masyarakat. Norma- norma dengan budaya istiadat. Contoh : berbagai asas yang mengatur prilaku bani Adam (norma agama, asas hukum, norma kesopanan, dengan asas kesusilaan). 2.6. Wujud Kebudayaan Apabila kita memperhatikan arti peradaban bagi Koentjoroningrat, perwujudan budaya adalah : 1) Wujud peradaban sebagai satu berjalinan dari ide-ide, gagasan, nilai, norma-norma, dan peraturan. Wujud perdana adalah bangun ideal dari kebudayaan,sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau difoto. Isi atau substansinya yaitu pengetahuan, nilai-nilai, etos, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi dsb. Lokasinya sedia didalam alam fikiran warga asosiasi dimana kebudayaan tersebut hidup. Gagasan bukan berada lepas ahad dari yang lain, melainkan selalu berkaitan jadi system. Ahli antropologi dengan ilmu masyarakat melafalkan dengan system budaya (Cultural System) dalam budi Indonesia disebut adat, atau budaya istiadat. 2) Wujud peradaban sebagai satu berjalinan aktivitas beserta aksi berpola dari manusia dalam masyarakat.
- 12. 9 Wujud kedua dari peradaban disebut sebagai system sosial (Social System). Wujudnya adalah berbagai aksi berpola dari manusia, yaitu aktivitas bani Adam yang saling berhubungan, berinteraksi beserta bergaul dengan lainnya dari waktu ke waktu yang mengikuti pola tertentu yang berdasarkan acara lagak atau budaya istiadat bersifat konkret dapat diobservasi, difoto, dengan didokumentasikan. 3) Wujud peradaban sebagai benda-benda produk karya manusia. Wujud ke tiga dari peradaban disebut peradaban fisik, berupa keseluruhan produk fisik dari aktivitas, perbuatan dengan karya sarwa bani Adam dalam masyarakat. Sifatnya paling konkret, karena berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat ataupun difoto,contoh : pabrik baja,.menara, kain batik, kancing blus dll. Wujud peradaban tersebut sejalan dengan bangun budaya bagi Hoxley yaitu mentifact, sosiofact dengan artifact. 2.7. Komponen-Komponen Kebudayaan Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya ada jumlah elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu : 1) Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu atas sarwa ciptaan asosiasi yang nyata, konkrit. Termasuk dalam peradaban material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi : basi tanah liat, perhisan, senjata, dengan seterusnya. Kebudayaan material jua mencakup barang-barang, seperti televisi, kapal terbang terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dengan alat perkakas peradaban material mengacu atas sarwa ciptaan asosiasi yang nyata, konkrit. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari satu penggalian arkeologi : basi tanah liat, perhisalan, senjata, dengan seterusnya. Kebudayaan material
- 13. 10 juga mencakup barang-barang, seperti televisi, kapal terbang terbang, gelanggang olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dengan alat perkakas cuci. 2) Kebudayaan non material. Kebudayaan non material adalah ciptaan-ciptaan imajiner yang diwariskan dari keturunan ke generasi, apabila berupa dongeng, cerita rakyat, dengan dendang atau jenis tari tradisional. 3) Lembaga sosial Lembaga sosial, dengan pendidikan memberikan peran yang berlimpah dalam kontek berhubungan, dengan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbantuk dalam suatu Negara bakal jadi dasar, dengan konsep yang berlaku atas tatanan sosial masyarakat. Contoh di Indonesia atas kota, dengan desa dibeberapa wilayah, perempuan tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja atas ahad instansi atau perusahaan. Tetapi di kota-kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang perempuan memilik karier. 4) Sistem kepercayaan Bagaimana asosiasi mengembangkan, dengan membikin system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini bakal mempengaruhi system pembandingan yang sedia dalam masyarakat. Sistem agama ini bakal mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup, dengan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi. 5) Estetika Berhubungan dengan seni, dengan kesenian, musik, cerita, dongeng, hikayat, drama, dengan tari- tarian, yang berlaku, dengan mekar dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya ada biji estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, mudah-mudahan amanat yang bakal kita sampaikan dapat mencapai tujuan, dengan efektif. Misalkan di jumlah wilayah, dengan bersifat kedaerahan, saban bakal membikin bagunan jenis apa saja harus meletakan janur kuning, dengan buah-buahan, sebagai symbol yang arti
- 14. 11 disetiap derah berbeda. Tetapi di metropolitan besar seperti Jakarta renggang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut. 6) Bahasa Bahasa melambangkan alat pengatar dalam berkomunikasi, budi buat saban walayah, bagian, dengan Negara ada diskrepansi yang banyak komplek. Dalam bidang komunikasi bahasa melambangkan komponen koneksi yang sulit dipahami. Bahasa ada adat unik, dengan komplek, yang hanya dapat dimengerti akibat pemakai budi tersebu. Jadi keunikan, dengan kekomplekan budi ini harus dipelajari, dengan dipahami mudah-mudahan komunikasi lebih baik, dengan efektif dengan mencapai biji empati, dengan afeksi dari anak Adam lain. 2.8. Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari peradaban jarak lain : Peralatan dengan aksesori bernapas (teknologi). Teknologi melambangkan cacat ahad komponen kebudayaan. Teknologi menyangkut cara- cara atau teknik memproduksi, memakai, beserta memelihara seluruh peralatan, dan perlengkapan. Teknologi ada dalam cara-cara bani Adam mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau asosiasi pedesaan yang bernapas dari pertanian paling sedikit mengetahui delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan, dengan anggota peradaban fisik), yaitu : Alat-alat produktif Senjata Wadah Alat-alat menyalakan api
- 15. 12 Makanan Pakaian Tempat berlindung, dengan perumahan Alat-alat transportasi Sistem mata pencaharian Perhatian getah perca ilmuwan atas komposisi mata pencaharian ini terfokus atas masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya : Berburu dengan meramu Beternak Bercocok tanam di ladang Menangkap ikan Sistem kekerabatan dengan organisasi sosial Sistem kekerabatan melambangkan bagian yang banyak penting dalam bentuk sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa komposisi kekerabatan satu asosiasi dapat dipergunakan untuk menggambarkan bentuk sosial dari asosiasi yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari jumlah anak bini yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri arah ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek, dengan seterusnya. Dalam amatan ilmu masyarakat antropologi, sedia jumlah macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti anak bini ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di asosiasi am kita jua mengetahui kelompok kekerabatan lain seperti anak bini inti, anak bini luas, anak bini bilateral, dengan anak bini unilateral. Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum atau yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi asosiasi dalam pembangunan bangsa, dengan negara.
- 16. 13 Sebagai insan yang berkelaluan bernapas bersama-sama, bani Adam melatih organisasi sosial buat mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka berhasil sendiri. Bahasa Bahasa adalah alat atau konkretisasi budaya yang digunakan bani Adam buat saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan arah menyampaikan maksud lever atau kemauan kepada lawan bicaranya atau anak Adam lain. Melalui bahasa, bani Adam dapat menyesuaikan badan dengan adat istiadat, tingkah laku, acara krama masyarakat, dengan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan seluruh aliran masyarakat. Bahasa ada jumlah fungsi yang dapat dibagi jadi fungsi umum, dengan fungsi khusus. Fungsi budi menurut am adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dengan alat buat melahirkan integrasi dengan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi budi menurut khusus adalah buat melahirkan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan kecakapan (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi bidang ilmu dengan teknologi. Kesenian Kesenian mengacu atas biji keindahan (estetika) yang berakar dari ekspresi hasrat manusia bakal keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang memegang cita rasa tinggi, bani Adam menghasilkan berbagai figur kesenian mulai dari yang elementer hingga konkretisasi kesenian yang kompleks. Sistem Kepercayaan Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dengan kapabilitas tahan fisik bani Adam dalam menguasai, dan mengungkap rahasia-rahasia alam banyak terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan bakal adanya pasak kunci tertinggi dari komposisi jagad raya ini, yang juga mengendalikan bani Adam sebagai cacat ahad bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu,
- 17. 14 baik menurut individual atau bernapas bermasyarakat, bani Adam tidak dapat dilepaskan dari kepercayaan atau komposisi kepercayaan kepada pasak kunci alam semesta. Agama, dengan komposisi kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris : Religion, yang berasar dari budi Latin religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebentuk anggota peradaban yang penting dalam babad umat manusia. Sistem bidang dengan pengetahuan Secara sederhana, ilmu adalah seluruh sesuatu yang diketahui bani Adam tentang Pengetahuan dimiliki akibat sarwa genus anak di dunia. Mereka mencapai pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dengan berpikir bagi logika, atau percobaan- percobaan yang bersifat empiris (trial and error). Sistem ilmu tersebut dikelompokkan jadi : Pengetahuan akan alam. Pengetahuan akan tumbuh-tumbuhan dengan binatang di sekitarnya. Pengetahuan akan tubuh manusia, ilmu akan sifat, dengan tingkah laku sesama manusia. Pengetahuan akan ruang dengan waktu. 2.9. Kebudayaan Menurut Wilayah Seiring dengan kesuksesan teknologi dengan informasi, hubungan dengan baku keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di alam saat ini banyak tinggi. Selain kesuksesan teknologi dan informasi, hal tersebut jua dipengaruhi akibat faktor ekonomi, migrasi, dengan akidah :
- 18. 15 Afrika Beberapa peradaban di alam Afrika terdidik dengan kolonialisme Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara bertambah berlimpah terpengaruh oleh peradaban Arab dengan Islam. Amerika Kebudayaan di alam Amerika dipengaruhi akibat suku-suku Asli alam Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dengan getah perca imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman, dengan Belanda. Asia Asia ada berbagai peradaban yang berbeda ahad sama lain, kendatipun begitu, beberapa dari peradaban tersebut ada pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti apabila pengaruh peradaban Tiongkok kepada peradaban Jepang, Korea dan Vietnam . Dalam bidang agama, akidah Budha dengan Taoisme berlimpah memengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, asas dengan biji Agama Islam juga turut mengajak peradaban terutama di wilayah Asia Selatan dengan Tenggara. Australia Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari peradaban Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa dengan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dengan disesuaikan dengan lingkungan alam Australia, beserta diintegrasikan dengan peradaban orang asli benua Australia, Aborigin. Eropa Kebudayaan Eropa berlimpah goyah akibat peradaban negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal jua dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini menduga diserap akibat berlimpah kebudayaan, hal ini pasti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dengan budi Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh
- 19. 16 kebudayaan daerah yang sempat dijajah, peradaban ini jua dipengaruhi akibat kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dengan Agama Kristen, kendatipun kepercayaan bakal akidah banyak mengalami kemunduran jumlah warsa ini. Timur Tengah dengan Afrika Utara Kebudayaan di daerah Timur Tengah dengan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi akibat biji dengan asas akidah Islam, kendatipun tidak hanya akidah Islam yang berkembang di daerah ini. 2.10. Dampak Masuknya Budaya Asing dengan Hubungan Antar Budaya 1. Dampak Masuknya Budaya Asing Dampak Positf Di era globalisasi dengan kesuksesan teknologi kesuksesan sekarang ini tentu tidak dapat dipungkiri masuknya jua peradaban aneh yang menyertai. Masuknya teknologi beserta budaya bakal diadopsi dengan disesuaikan dengan gairah makan asosiasi setempat. Itulah yang dimaksud dengan anjak teknologi. Kemudahan buat memperoleh informasi dan kebiasaan berkompetensi jua melambangkan cacat ahad akibat afirmatif masuknya kebudayaan asing. Dampak afirmatif globalisasi, jarak lain sebagai berikut : a) Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dengan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia. b) Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial perniagaan bertambah produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam bumi mampu bersaing di pasar internasional. c) Kemajuan teknologi mengajak tingkat pemanfaatan sumber kapabilitas alam secara lebih efisien dengan berkesinambungan.
- 20. 17 d) Kemajuan iptek membuat anak Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan anak lain. Dampak Negatif Dampak negative yang timbul jua dapat berjalan dengan masuknya peradaban asing, seperti gajak individualis dengan melambat-lambatkan biji budaya yang sedia di asosiasi dengan yang dapat kita lihat dimasyarakat munculnya sifat konsumerisme akhir banyaknya produk- produk di dalam negeri. Globalisasi jua memegang akibat negatif, jarak lain sebagai berikut : 1) Terjadinya gajak menitikberatkan badan sendiri (individualisme) sehingga kegiatan gotong royong dengan kebersamaan dalam asosiasi berangkat ditinggalkan. 2) Terjadinya gajak materialisme, yaitu gajak menitikberatkan dengan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi karena hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan, kedudukan sosial atau jabatan. Akibat gajak materialisme, kesenjangan sosial jarak golongan kaya dengan miskin semakin lebar. 3) Adanya gajak sekularisme yang bertambah menitikberatkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama. 4) Timbulnya gajak bergaya bernapas mewah dengan boros karena kedudukan seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya. 5) Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-nilai kesopanan dengan budaya bangsa dengan media massa seperti tayangan-tayangan film yang dalam tian unsur pornografi yang disiarkan televisi aneh yang dapat ditangkap dengan antena parabola atau situs-situs pornografi di internet. 6) Masuknya budaya aneh yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa, yang dibawa getah perca pelawat asing. Misalnya, gajak seks bebas (free sex).
- 21. 18 2.Hubungan Antar Budaya Di era globalisasi dengan kesuksesan teknologi sekarang ini tentu tidak dapat dipungkiri masuknya jua peradaban aneh yang menyertai. Masuknya teknologi beserta budaya akan diadopsi dengan disesuaikan dengan gairah makan asosiasi setempat. Itulah yang dimaksud dengan alih teknologi. Kemudahan buat memperoleh informasi dengan kebiasaan berkompetensi juga merupakan cacat ahad akibat afirmatif masuknya peradaban asing. Dampak negativ yang timbul jua dapat berjalan dengan masuknya peradaban asing, seperti sikap individualis dengan melambat-lambatkan biji budaya yang sedia di asosiasi dengan yang dapat kita lihat dimasyarakat munculnya sifat konsumerisme akhir banyaknya produk-produk di dalam negeri. Setiap peradaban bersih berkelaluan berinteraksi dengan peradaban aktual atau aneh dimana hubungan tersebut terbentuk dalam aliran : a) Akulturasi Akulturasi adalah perpaduan dobel peradaban yang menghasilkan peradaban baru, namun lagi adanya unsur-unsur peradaban asli. Contoh bangunan Masjid Demak yang merupakan perpaduan peradaban Islam dengan peradaban Jawa. b) Asimilasi Asimilasi melambangkan perpaduan dobel budaya yang menghasilkan kebudayaan-kebudayaan baru melainkan anggota peradaban lama bakal gogos sedikit demi sedikit. Contoh budaya baju tradisional kebaya yang sudah ganjil tidak dipakai lagi. c) Sintesis Sintesis adalah perpaduan dobel peradaban yang menghasilkan peradaban aktual dan menghilangkan peradaban terdahulu. Contoh music rock n roll yang merupakan perpaduan music blues dengan country.
- 22. 19 d) Penetrasi Penetrasi adalah masuknya peradaban dengan cara paksa atau kekerasan. Biasanya terjadi atas kolonialisme atau kolonialisme. Penetrasi peradaban dapat berjalan dengan dobel cara : o Penetrasi adem ayem (penetration pasifique) Masuknya sebentuk peradaban dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Kpop, Hollywood Movies, Bollywood Movies, dengan lain-lain sebagainya ke Indonesia. Penerimaan peradaban tersebut tidak melahirkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya asosiasi setempat. Pengaruh kedua peradaban ini pun tidak melahirkan hilangnya unsur-unsur bersih budaya masyarakat. Penyebaran peradaban menurut adem ayem bakal menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. o Penetrasi kebengisan (penetration violante) Masuknya sebentuk peradaban dengan cara memaksa, dengan merusak. Contohnya, masuknya peradaban Barat ke Indonesia atas era kolonialisme disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.
- 23. 20 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Kebudayaan melambangkan ilmu yang melambangkan system ide atau ide yang terdapat dalam akal manusia. Perwujudan peradaban diciptakan bani Adam sebagai makhluk yang berbudaya, berupa prilaku dengan benda-benda yang bersifat nyata. Kebudayaan dimiliki akibat saban manusia, peradaban melatih karakter bani Adam dalam tindakan- tindakan yang dilakukan sehari-hari. Setiap Negara ada peradaban yang berbeda-beda. Seiring dengan berjalannya waktu, di era globalisasi dengan kesuksesan teknologi seperti saat ini tidak dipungkiri masuk juga kebudayaan aneh sehingga berjalan interaksi jarak berbagai kebudayaan. Dimana budaya asli berinteraksi dengan budaya aneh yang makin mekar dari Negara lain. Interaksi tersebut menciptakan Hubungan yang terbentuk dalam aliran akulturasi, asimilasi, fusi dan penetrasi. Masuknya budaya aneh dengan hubungan antar budaya tersebut tentu akan menciptakan akibat yang bersifat afirmatif dengan negative. 3.2. Saran Kita sebagai bani Adam yang beradab harus dapat berprilaku sesuai asas atau aturan yang jadi peradaban yang menduga diwariskan akibat nenek leluhur kita. Kita jua wajib menghormati peradaban dengan berkelaluan membela dengan memelihara peradaban tersebut. Sebagai bani Adam yang tidak ingin tertinggal akibat era tentu kita berkelaluan ikut-ikutan kemajuan teknologi tetapi kita sebagai bani Adam yang memegang budaya jua harus mampu menyaring saban akibat afirmatif dengan negative dari masuknya peradaban aneh sehingga kita bisa membela peradaban bersih kita.
- 24. 21 DAFTAR PUSTAKA Diakses dari http://www.galerinajwaa.com/2014/06/contoh-makalah-keberagaman-budaya- sma.html, atas 14 maret 2015, jam 19.05 WIB Diakses dari https://ewinkkreasi72.wordpress.com/2014/01/31/modul-ips-kelas-xi-smk- semester-2/, atas 16 maret 2015, jam 11.20 WIB Diakses dari http://sripranowo.blogdetik.com/materi-kelas-xi/, atas 16 maret 2015, pukul 11.35 WIB Diakses dari http://www.slideshare.net/ayfilfilkhiyami/bab-5-kebudayaan-buat-yang- jurusannya-ips-kelas-11-ini-materi-baru-semester-2-kan-semoga-membantu, atas 17 maret 2015, jam 19.55 Characteristic of Culture, diakses dari http://anthro.palomar.edu/culture/culture_2.htm, tanggal 19 maret, 2015, jam 10.45 WIB Diakses dari http://www.slideshare.net/arismacahyani78/materi-ppt-kebudayaan, atas 21 maret 2015, jam 18.55
Begitulah penjelasan tentang Makalah kebudayaan semoga artikel ini bermanfaat terima kasih
Tulisan ini diposting pada label artikel kehidupan sosial, artikel mengenai kehidupan sosial, artikel tentang kehidupan sosial di indonesia,
Komentar
Posting Komentar