Langsung ke konten utama

Kelompok Sosial Pengertian Kelompok Sosial Menurut Mayor Polak

Kelompok sosial

Hohoho, berjumpa kembali di "Indonesia Dalam Berita", pada kali ini akan membahas mengenai pengertian kelompok sosial menurut mayor polak Kelompok sosial simak selengkapnya

Published on

diupload agar ga menuhin flashdisk :D

Kelompok sosial
  • Be the first to like this

  1. 1. KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT KULTURAL A.PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL Kelompok Sosial melambangkan satu keesaan baik yang terjadi dari duet individu atau lebih yang saling berinteraksi.Massa adalah orang yang berkumpul sementara dengan menginginkan interes sesaat. Pengertian kelompk menurut beberapa bernas sbb: 1. joseph.s.roucek dengan Roland L.Waren Ke-2 bernas tersebut mengemukaan bahwa ahad kelompok meliputi duet atau lebih mannusia antar mereka ada beberapa cermin iteraksi yang bisa di pahami akibat parah aggotanya atau lain ala keseluruhan. 2. Mayor polak Polak berpendapat bahwa kelompok adalah ahad grup yaitu sejumlah orng yang adaa hubungan ahad sama lain dengan antarhubungan ini bersifat sebuah struktur 3. Wila Huky Kelompok melambangkan uatu unit yang terjadi atas duet orang atau lebih yang saling berkomunikasih 4. Abdul Syani Menurut abdul syani kelompok melambangkan sejumlah rangkaian atau system. B.PENGERTIAN MASYARAKAT Masyrakat berakar dari bahasa arab yaitu musyarak. Masyarakat ada arti sekelompok orang yang membentuk sebuah bentuk semi tertutup atau terbuka. Masyarakat terjadi atas individu- individu yang saling berhubung dengan saling tercantel ahad sama lain atau di sebut zoon polticon. Dalam proses pergaulannya, masyarakat hendak menciptakan budaya yang selanjutnya hendak dipakai sebagai sarana penyelenggaraan kehidupan bersama. Oleh sebab itu, konsep masyarakat dengan corat-coret kebudayaan melambangkan duet kejadian yang berkelaluan berangkaian dengan membentuk satu sistem. Berikut di bawah ini adalah beberapa pemahaman masyarakat dari beberapa bernas sosiologi dunia. 1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menciptakan kebudayaan. 2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah satu struktur yang alam satu ketegangan organisasi atau perkembangan balasan adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi ala ekonomi. 3. Menurut Emile Durkheim masyarakat melambangkan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang melambangkan anggotanya. 4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat melambangkan berkas anak Adam yang nisbi mandiri, hidup bersama-sama pada tempo yang cukup lama, tinggal di satu alam tertentu, mempunyai kebudayaan sama beserta melaksanakan sebagian besar kegiatan di pada kelompok / kumpulan anak Adam tersebut. Dari pengertian-pengertian di atas, bisa di lihat bahwa masyarakat melambangkan formasi manusia yang berkelaluan berhubungan ahad sama lain dengan ada unsur-unsur pokok kayu sebagai berikut
  2. 2. 1. Orang-orang pada jumlah nisbi besar saling berinteraksi,baik antara individu dengan kelompok atau antarkelompok sehingga menjadi ahad keesaan baik budaya. 2. Adanya kerja sama yang ala otomatis terjadi salam saban masyarakat, apik pada skala halus (antarindividu) atau pada skala bambang (antarkelompok). Kerja sama ini meliputi beragam aspek kehidupan bagaikan ideologi, politik, ekonomi, baik budaya, beserta pertahanan dengan keamanan. 3. Berada pada alam dengan batas-batas tertentu yang melambangkan badan ruang berlangsungnya satu tata kehidupan bersama. Ada duet macam alam yang akibat Robert Lawang di sebut satuan administratif (desa-kecamatan-kabupaten-provinsi), dengan satuan teritorial (kawasan pedesaan-perkotaan). 4. Berlangsung pada tempo nisbi lama, beserta ada norma baik tertentu yang menjadi pedoman pada bentuk tata kelakuan dengan ikatan penghuni masyarakat buat memadati kebutuhannya. Konsep masyarakat tidak ada sendiri,tetapi akrab hubungannya dengan lingkungan. Hal tersebut beraarti bahwa ketika seseorang berhubung dengan sesamanya, alkisah lingkungan menjadi anasir yang mempengaruhi sikap-sikap, perasaan, perlakuan dengan kebiasaan-kebiasaan yang sedia di lingkungannya. Misalnya : lingkungan keluarga, getah perca remaja yang sebaya, lingkungan kerja dengan kampus. Di masimg-masing lingkungan itulah beliau hendak terbabit sebagai anggota kelompoknya. Oleh karena itu, beliau bisa menyertakan, memainkan sifat dengan kehendak anggota kelompoknya bahkan sekali-kali menciptakan, meminjam, meniru dengan memperkenalkan perilaku yang berparak pada masyarakat. C.PENGERTIAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL Apa yang dimaksud dengan masyarakat multikultural? Masyarakat macam ini kadang disebut sebagai masyarakat beraneka macam atau beraneka macam society. Istilah beraneka macam society, pertama kali digunakan akibat JS Furnival buat menyebut masyarakat masyarakat yang terjadi atas duet atau lebih apik sosial, komunitas atau kelompok-kelompok yang ala kultural, perniagaan dengan politik terpisah-pisah beserta ada struktur kelembagaan yang berbeda-beda antara ahad dengan lainnya, atau dengan kata lain melambangkan satu masyarakat di mana bentuk biji yang dianut akibat beragam keesaan baik yang menjadi bagiannya adalah sedemikian rupa sehingga getah perca anggotanya rendah ada kesetiaan atas masyarakat sebagai keseluruhan> Istilah beraneka macam atau beraneka macam sebenarnya berparak dengan pemahaman heterogen. Majemuk atau plural itu melambangkan lawan dari kata singular atau tunggal. Sehingga, masyarakat beraneka macam itu bukan masyarakat yang tunggal. Masyarakat tunggal melambangkan masyarakat yang mendukung satu bentuk kebudayaan yang sama, meskipun pada masyarakat plural, di dalamnya ada lebih dari ahad kelompok apik etnik atau baik yang menganut bentuk kebudayaan (subkultur) berparak ahad dengan yang lain. Sebuah masyarakat kota, mungkin akurat disebut sebagai masyarakat heterogen, sepanjang meskipun mereka berakar dari latar belakang SARA (sukubangsa, agama, ras, atau pun aliran/golongan-golongan) yang berbeda, lamun mereka tidak mengelompok berasas SARA tersebut. Heterogen lawan dari kondisi yang disebut homogen. Disebut homogen andaikata anggota masyarakat berakar dari SARA yang ala nisbi sama. Disebut beragam andaikata berakar dari SARA yang saling berbeda, akan tetapi –sekali lagi– mereka tidak gerombol (tersegmentasi) berasas SARA tersebut. Selanjutnya, satu masyarakat disebut multikultural, majemuk, atau beraneka macam apabila getah perca anggota-anggotanya berasal dari SARA yang saling berbeda, dengan SARA tersebut menjadi alur (sungai) pengelompokan getah perca anggota masyarakat, sehingga pada masyarakat terjadi atas duet atau lebih
  3. 3. kelompok etnis atau baik yang didasarkan pada SARA yang pada umumnya bersifat primordial, dengan masing-masing membabarkan subkultur tertentu. Interaksi antar-kelompok lebih rendah daripada interaksi intern kelompok. Bahkan, di pada banyak masyarakat majemuk, struktur baik yang sedia ada kalanya bersifat konsolidatif, sehingga proses menuju fusi sosialnya terhambat. Agar lebih jelas, bersama-sama dikemukakan atribut masyarakat multikultural menurut van Den Berghe. 1. Mengalami pemetakan ke pada kelompok-kelompok dengan subkultur saling berparak 2. Memiliki struktur yang terbagi ke pada lembaga-lembaga yang nonkomplemen 3. Kurang bisa membabarkan kesepakatan mengenai biji alur (sungai) 4. Relatif ada kalanya arung konflik 5. Secara nisbi fusi baik berkembang di atas paksaan, dan/atau 6. Ketergantungan ekonomi, dan/atau 7. Dominasi politik akibat satu kelompok atas kelompok yang lain Konfigirasi masyarakat multikultural. Furnival mengemukakan bahwa apabila dilihat dari komposisi etnis atau kelompok yang menjadi unsurnya, paling tidak ada catur macam masyarakat majemuk, yaitu: (1) masyarakat beraneka macam dengan kompetisi seimbang, (2) masyarakat beraneka macam dengan maioritas dominan, (3) masyarakat beraneka macam dengan minirotas dominan, dengan (4) masyarakat beraneka macam dengan komposisi fragmental. 1. . Masyarakat beraneka macam dengan komposisi kompetisi seimbang Di antara kelompok-kelompok yang ada, masing-masing ada kekuatan kompetisi yang seimbang, tidak sedia satupun kelompok yang bisa menguasai yang lain. Integrasi baik sebagai sebuah masyarakat besar tidak mudah terjadi, kecuali andaikata sedia di antara kelompok-kelompok tersebut yang berhasil membangun koalisi lintas kelompok, misalnya lintas etnik yang membentuknya. 2. Masyarakat beraneka macam dengan komposisi maioritas dominanDi antara kelompok-kelompok yang sedia ada ahad kelompok besar dengan berkuasa. 3. Masyarakat beraneka macam dengan komposisi minoritas dominan.Di antara kelompok-kelompok yang sedia ada ahad kelompok yang halus lamun berkuasa 4. Masyarakat beraneka macam dengan komposisi fragmental.Masyarakat multicultural ala secara sederhana adalah masyarakat yg ada beragam kebudayaan yang berbeda-beda Berikut ini pemahaman mayarakat multicultural menurut beberapa getah perca ahli: 1. Furnivall Masyarakat multikultural adalah satu masyarakat yang terjadi dari duet atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri minus sedia asimilasi ahad sama lain di pada satu ahad keesaan politik. 2. Clifford Gertz Masyarakat multikultural adalah melambangkan masyarakat yang terbagi pada sub-sub bentuk yang kurang lebih ada sendiri dengan masing-masing sub bentuk terkait akibat ikatan-ikatan primordial. 3. Nasikun Masyarakat multikultural adalah satu masyarakat bersifat beraneka macam sekeliling masyarakat tersebut
  4. 4. ala setruktur ada sub-subkebudayaan yang bersifat deverseyang ditandai akibat rendah berkembangnya bentuk biji yang disepakati akibat seluruh anggota masyarakat dengan jua bentuk nilai dari satu-kesatuan sosial, beserta seringnya berbentuk konflik-konflik sosial. 4. Kesimpulan saya Masyarakat multikultural adalah satu masyarakat yang teriri dari beragam elemen, apik itu suku, ras, dll yang hidup pada satu kelompok masyrakat yang ada ahad pemerintaha tetapi pada masyarakat itu masig ada segmen- irisan yang tidak bisa disatukan. B.KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARKAT MULTIKULTURAL Apabila kita amati,pada masyarakat multicultural ada bermacam-macam kelompok baik 1.Perkumpuln baik Perkumpulan baik adalah asosiasi yang ssengaja di aliran masyarakat sebagai ruang untuk melaksnakan aktivitas dengan mencpi alamat bersama.perkumpulan baik yang berwujud secaara alami,misalnya asas tarign,yang pada bahasa inggris disebut group atau primary group.istilah primary group berakar dari C.H Coolay,yang menggeraikan corat-coret tersebut pada bukunya social organization(new York,ch scribner’s son 1909).sistem organisasinya di sebut informal organisasion. 2.komunitas Komunitasvdalam selidik inggris disebut community yang bila di terjemahkan pada bahasa Indonesia berguna masyarakat setempat.istilah komunitas di gunakan buat menunjuk kelompok-kelompok sosial sepert: a.kelompok penghuni sebuah kampong b.kelompok penghuni sebuah babakan c.kelompok penghuni sebuah kota d.kelompok penghuni sebuah bangsa bangsa e.kelompok orang yang berbicara sebagai pekebun f.kelompok orang yang profesinya sebagai pegwai negeri g.kelompok orang yang berbicara sebagai karyawan pabrik,dan seterusnya masyarakat yang ada alam yang bambang dengan parmanen biasanya ada ikatan soladiritas dengan primadonal yang cukup kuatebagi pengaruh keesaan ruang tingglnya.persaan demikian melambangkan pengenalan anak Adam atas alun-alun ruang tinngal di sebut community sentiment,community sentiment adalah satu perasaan yang di miliki akibat anggota kelompok masyarakat yang pada kehidupannya saling memerlukan member dengan menerimaserta bentala yng di tempati memberikan kehidupan a.perasaan seperasaan bangkit balasan seseorang berusaha mengidentifikasih dia dengan orang lain pada masyarakat b.sepenanggungan tiap-tiap orang pada satu kelompok komunitas biasanya ada persaan senasib dengan sepenanggungan,perasaan seangkatan atau perasaan ahad pengalaman sejarah c.saling memerlukan individu pada satu komunitas hendak mera dia sangat tercantel pada kelompok sosialnya baik yang melibat keperluan materal atau spiritual. 3.golongan baik
  5. 5. Golongan baik adalah siatu keesaan anak Adam yang di tandai akibat satu jati diri tertentu dengan mempunyai ikatan identitas sosial.identtas baik berkembang dengan berkembang sebagai respon terhadap pihak asing ketika memandag golongan baik tersebut. 4.kategori baik Kategori baik adalah keesaan anak Adam yang terdidik karana ada cirri-ciri objektif yang yang biasanya dikenakan akibat pihak asing dengan maksud tertentu.misalnya pada masyarakat satu Negara sedia kategori penghuni Negara di atas umur 18 tahun dengan kategoi di bawah umur 18 tahun ke bawah.dengan maksud buat membadakan antar penghuni negaara yang mempunyai hak memiih dengan penghuni Negara yang tidak ada hakpilih pada pemilihan umum. 5.MASYAAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN a. Masyarakat babakan → masyarakat yang sebagian besar penduduknya berbicara sebagai petani. Masyarakat pedesaan berkelaluan ada jati diri atau pada hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak pada perilaku keseharian mereka. Pada situasi dengan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat babakan di Jawa. Namun demikian, dengan adanya alterasi baik religius dengan perkembangan era informasi dengan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan jua ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan arwah yang kuat sesama penghuni desa, yaitu perasaan saban warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa melambangkan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat dimanapun beliau hidup dicintainya beserta ada perasaan bersedia buat berkorban saban tempo demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghorma t i, mempunyai hak tanggung jawab yang sama atas keselamatan dengan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat b. Masyarakat kota → masyarakat yang sebagian besar penduduknya berbicara beragaMasyarakat perkotaan ada kalanya disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya beserta jati diri kehidupannya yang berparak dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap atribut yang menonjol pada masyarakat kota yaitu : 1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di babakan 2. orang kota pada umumnya bisa mengurus dia sendiri minus harus mengekor pada orang lain. Yang bena disini adalah anak Adam personal atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga ada kalanya sukar buat disatukan , sebab antagonisme interes adicita politik , antagonisme agama dengan sebagainya . 3. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor interes daripada factor pribadi. 4. bingkisan kerja di antra warga-warga kota jua lebih tegas dengan ada batas-batas yang nyata 5. kemungkinan-kemungkinan buat mendapatkan karier jua lebih banyak diperoleh penghuni kota dari pada penghuni babakan 6. interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berasas pada factor interes daripaa factor pribadi
  6. 6. 7. bingkisan tempo yang lebih teliti dengan sangat penting, buat bisa mengejar keperluan individu 8. perubahan-perubahan baik tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya bebas dalam menerima pengaruh dari asing CIRI CIRI MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARKAT PERKOTAAN 1. Masyarakat pedesaan - Kehidupan masyarakat lebih tercantel pada keadaan alam. - Mata pencahariannya bertani, nelayan dengan berternak. - Memiliki kedamaian bangsa bangsa, bahasa, kepercayaan dengan etiket istiadat. - Ukuran pelapisan baik ialah kepemilikan bentala dengan kebangsawanan. - Masyarakat pedesaan cenderung teguh memegang biji agama, adat dengan moral. 2.Masyarakat perkotaan - Masyarakat kota tidak mengekor pada berlambak tidaknya keadaan alam. - Masyarakat perkotaan ada jati diri sosial, kebudayaan dengan karier masyarakat perkotaan ialah beragam (beragam). - Ukuran pelapisan baik ialah, kekayaan, didikan dengan status sosial. - Masyarakat perkotaan berorientasi pada nilai-nilai perniagaan dengan pendidikan. . C.PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN 1. Lingkungan Umum dengan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi alun-alun desa. Penduduk yang tinggal di babakan hendak banyak ditentukan akibat kepercayaan dengan hukum alam. Berbeda dengan orang yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam. 2. Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata penghidupan di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak kecil jua yg bermata penghidupan berdagang, sebab beberapa alun-alun pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha. 3. Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih halus dari komunitas perkotaan. 4. Kepadatan Penduduk, Penduduk babakan kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan orang kota,kepadatan orang satu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri. 5. Homogenitas dengan Heterogenitas, Homogenitas atau contoh jati diri baik dengan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dengan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota kebalikannya penduduknya heterogen, terjadi dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dengan jua bahasa, orang di kota lebih heterogen. 6. Diferensiasi Sosial, Keadaan beragam dari orang kota berindikasi pentingnya derajat yg agung di dlm pemisahan Sosial. 7. Pelapisan Sosial, Kelas baik di pada masyarakat ada kalanya nampak pada aliran “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg agung berada pada posisi atas piramida, bagian menengah sedia diantara kedua ambang bagian ekstrem dari masyarakat.
  7. 7. Ada beberapa antagonisme pelapisan baik yang tak sah antara masyarakat babakan dengan kota:  pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.  pada masyarakat babakan kesenjangan antara bagian eksterm pada piramida baik tidak terlalu besar dengan sebaliknya.  masyarakat perdesaan cenderung pada bagian tengah.  ketentuan kasta dengan contoh perilaku. Mobilitas Sosial. Mobilitas berangkaian dgn perpindahan yg disebabkan akibat didikan kota yg heterogen, terkonsentrasi nya kelembagaan-kelembagaan.  banyak orang yg alih kamar atau rumah  tempo yg ada bagi orang kota buat bepergian bohlam satuan  bepergian saban hari di pada atau di asing  tempo lapang di kota lbih kecil dibandingkan di alun-alun perdesaan Interaksi Sosial.  masyarakat pedesaan lebih kecil jumlahnya  pada komunikasi baik berparak ala kuantitatif atau ala kualitatif Pengawasan Sosial. Di kota pengawasan lebih bersifat formal, badan dengan peraturan lbh melibat bab pelanggaran Pola Kepemimpinan Menentukan kepemimpinan di alun-alun perdesaan cenderung banyak ditentukan akibat kualitas pribadi dari individu dibandingkan dengan kota Standar Kehidupan Di kota ada dengan sedia kesanggupan pada menyediakan keperluan tersebut, di babakan tidak demikian Kesetiakawanan Sosial Kesetiakawanan baik pada masyarakat perdesaan dengan perkotaan banyak ditentukan akibat masingmasing anasir yang berparak Nilai dengan Sistem Nilai Nilai dengan system biji di babakan dengan di kota berparak dengan bisa diamati pada kebiasaan, kaidah dan norma yang berlaku Hubungan babakan dengan kota Masyarakat pedesaan dengan perkotaan bukanlah duet komunitas yang berpencaran sama amat ahad sama lain. Bahkan ada ikatan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkanKota tercantel babakan pada memadati keperluan warganya hendak bahan-bahan pangan, babakan jua melambangkan daya kasar pada jenis-jenis karier tertentu di kota.sebaliknya, kota menciptakan barang-barang yg jua diperlukan akibat orang desa, kota jua menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang bantuan yg dibutuhkan akibat orang desa.
  8. 8. ASPEK POSITIF DAN NEGATIF Perkembangan kota melambangkan bentuk dari cermin kehidupan baik , perniagaan , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini hendak dicerminkan pada anasir – anasir yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dengan kualitas anasir satu kota sangat ditentukan akibat ambang perkembangan dengan kemajuan kota tersebut. Secara umum bisa dikenal bahwa satu lingkungan perkotaan , selayaknya mengandung 5 unsur yang meliputi : - Wisma : Untuk ruang berlindung atas bidang sekelilingnya. - Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja. - Marga : Untuk ekspansi jejaring jalan dengan telekomunikasi. - Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dengan kesenian. - Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dengan utilitas umum. Untuk itu semua , alkisah guna dengan darma aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan : a) Aparatur kota harus bisa menangani beragam bab yang bangkit di kota . Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dengan perencanaan kota harus dimilikinya . b) Kelancaran pada pelaksanaan ekspansi dengan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan acap dengan akurat , biar tidak disusul dengan bab lainnya ; c) Masalah keamanan kota harus bisa ditangani dengan apik sebab andaikata tidak , alkisah kegelisahan orang hendak melahirkan bab baru ; d) Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang apik antara getah perca pemimpin di kota dengan getah perca pemimpin di ambang kabupaten lamun jua bisa bermanfaat bagi wilayah kabupaten dengan sekitarnya . Oleh karena itu alkisah kearifan perencanaan dengan membabarkan kota harus bisa dilihat dalam kerangka penghampiran yang bambang yaitu penghampiran regional . Rumusan ekspansi kota seperti itu tecermin pada penghampiran pengerjaan bab kota sebagai bersama-sama : 1) Menekan angka kelahiran 2) Mengalihkan induk ekspansi pabrik (industri) ke pinggiran kota 3) Membendung urbanisasi 4) Mendirikan kota planet dimana pembukaan usaha nisbi rendah 5) Meningkatkan guna dengan kontribusi kota – kota halus atau babakan – babakan yang telah sedia di sekitar kota besar 6) Transmigrasi bagi penghuni yang bangsat dengan tidak ada karier D.MASYARAKAT TRADISONAL DAN MASYARAKAT MODERN Masyarakat konvensional kuno → masyarakat yang lagi dipengaruhi akibat etiket istiadat kebiasaan lama. Masyarakat konvensional kuno adalah masyarakat yang lagi banyak dikuasai akibat etiket istiadat lama. Masyarakat konvensional kuno umumnya hidup di alun-alun pedesaan sehingga umumnya disebut jua sebagai masyarakat desa. Cirri yang paling pokok kayu pada kehiduapan masyarakat konvensional kuno adalah keteragantungan atas lingkungan bidang sekitarnya. Penyesuaian atas bidang sangat mempengayruhi struktur kemasyarakatan, etiket istiadat, guna social dengan desain kehidupan lainnya. System mata pencahariaan pada masyarakat konvensional kuno umumnya bertumpu pada pemanfaatan sumber daya bidang yaitu system pertanian.
  9. 9. . Masyarakat modern → masyarakat yang sudah majudan tidak dipengaruhi akibat etiket istiadaT Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya memunyai adaptasi biji budaya yang terarah ke kehidupan pada peraadaban era kini. Masyarakat modern telah bebas dari adikara etiket istiadat lama. Masyarakat modern umumnya telah tinggal di alun-alun perkotaan sehingga disebut jua masyarakat kota. Masyarakat kota biasanya hidup dari sektor industry, dengan sector bantuan Perbedaan antara masyarakat konvensional kuno dengan masyarkat modern jika dilihat dari beragam faktor sebagai bersama-sama : 1. Perekonomian • Tradisional Ditinjau dari segi ekonomi, masyarakat tradisionat rata- rata terbabit ke pada perniagaan bagian menengah ke bawah / golongan perniagaan rendah karena mata penghidupan masyarakat konvensional kuno yaitu mengotah afam bagaikan bertani, berkebun, bertadang, beternak, sehingga penghasilannya pun hanya cukup buat memadati keperluan keluarga saja. Cara berusaha (ekonomi) pada masyarakat babakan adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi bidang bagaikan : iklim, keadaan bidang ,kekayaan alam. • Modern Perekonomian pada masyarakat taradisional rata- dangkal terbabit ke pada golongan sedang hingga ketas menengah atas karena mata penghidupan mereka yang rata- dangkal sesuai dengan perkembangan era dengan menunjang ekspansi benua bagaikan dokter, arsitek, pegawai, bisnis dll. 2. Pembagian kerja • Tradisional Masyarakat konvensional kuno umumnya pada bingkisan kerja dilakukan secara bersama- sama/ gotong royong karena bagi masyarakat konvensional kuno sangat menjunjung agung rasa kebersamaaan. Pola bingkisan kerjanya cenderung dibedakan dengan bingkisan kerja dibedakan menurut macam kelamin dengan lapangan pekerjaannya lagi kurang. • Modern pada masyarakat modern, bentuk bingkisan kerja bersifat individulistik karena masyarakat modern cenderung buat mementingkan diri sendiri daripada interes bersama. Pada masyarakat modern ada spesialisasi dari variasi karier dengan berpencaran dari pengaruh struktur baik lainnya. 3. System pelapisan baik • Tradisional Pada masyarakat tradisionai sangat menonjolkan kedudukan. Sehingga semakin agung kedudukan seseorang/lapisan baik alkisah hendak semakin dihormati akibat masyarakat di sekitarnya. pada masyarakat trdisional pelapisan sosialnya terjadi dengan sendirinya, alkisah kedudukan seseorang pada satu strata tentu terjadi ala otomatis, misalnya karena usia yang tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih , atau ahli pembuka tanah, seseorang ada anugerah seni atau sakti. • Modern masyarakat moderen dilihat dari prestasinya. Semakin agung prestasi orangtersebut alkisah peranan orangtersebut pada masyarakat semakin tinggi.
  10. 10. Pada masyarakat modern lapisan sosialnya di tentukan ala jelas dengan tegas adanya wewenang dan adikara pada seseorang . 4. Mobilitas Sosial • Tradisional mobilitas sosoial masyarakat konvensional kuno ala kadarnya dengan kelompok local yang stabil. Mobilitas territorial lebih jrsng terjadi Mobilitas/ perpindahan dari babakan kekota lebih banyak Masyarakat konvensional kuno ruang tinggalnya bisa berpindah- alih sesuai dengan persediaan incaran atau hewan buruan. Berada di pedesaan bahkan dipedalaman • Modern Mobilitas baik masyarakat modern agung pada arti luas. Penduduk kota lebih dinamis dengan mobilitasnya cukup tinggi. 5. Tingkat Pendidikan • Tradisional Masyarakat konvensional kuno rata- dangkal ada ambang didikan yang lebih rendah dibandingkan masyarakat modern. Biaya didikan yang dianggap mahal akibat masyarakat konvensional kuno sehingga mereka berasumsi bahwa daripada melanjutkan didikan yang membutuhkan biaya mahal lebih apik berbicara karena bisa menciptakan uang urituk memadati keperluan hidup. Tingkat pendididkan di babakan lagi rendah atau tertinggal, seperti pada fasilitas yang sedia di sekolah, aksesori belajar melatih jua lagi rendah lengkap. • Modern • Pada masyarakat modern yang sangat memprioritaskan pendidikan, karena bagi mereka pendidikan melambangkan bekal buat era dada yang lebih baik. 6. Sistem Komunikasi • Tradisional masyarakat konvensional kuno ala kadarnya dibandingkan masyarakat modern. Masyarakat konvensional kuno biasanya rendah mengikuti perkembangan teknologi dibanding masyarakat modern • Modern pada masyarakat modern system komunikasinya sudah maju, terutama alat komunikasinya bermacam macam dengan canggih masyarakat modern sendiri sangat mengikuti perkembangan perkembangan teknologi segingga bisa melakukan koneksi ddengan mudah 7. Nilai Budaya • Tradisional Masyarakat konvensional kuno ada biji budaya yang lebih kental dalam arti lebih ada kalanya digunakan dibandingkan masyarakat modern. Masyarakat konvensional kuno berkelaluan menggunakan nilai- biji budaya yang sedia buat pedoman pada berperilaku. Biasanya nilai- biji budaya yang ada pada masyarakat konvensional kuno sifatnya tidak tertulis. • Modern pada masyarakat modern lebih cenderung menggunakan norma / aturan sebagai pedoman pada berperilaku. pada masyarakat modern dianggap ada ingkatt kebudayaan yang agung dengan melambangkan tempat pergaulan dengan seluruh macam orang. 8. Sistem kepemimpinan • Tradisional
  11. 11. Pada masyarakat konvensional kuno mem’iiiki bentuk kepemimpinan yang kurang maju/ ala kadarnya dibandingkan dengan masyarakat modern yang lebih maju. Masyarakat tradisiona! biasanya menentukan satu pemimpin berasas strata sosial, • Modern pada masyarakat modern system kepemimpinan di anggap sangatlah bena , karena masyarakat berlombah – lombah buat menjadi seorang pemimpin buat memperoleh stats yang tinggi sehingga pemimpin di anggap sangatlah agung dengan penting. 9. Penerapan Tekonologi • Tradisional Masyarakat konvensional kuno pada penerapan teknologi sangat terbatas dibandingkan masyarakat modern. Masyarakat tradisiona! cenderung rendah mengikuti perkembangan teknologi karena bagi mereka teknologi rendah menunjang dengan bukan prioritas elementer pada keperluan hidup mereka. • Modern Lain halnya dengan masyarakat modern yang hidupnya sangat tergantung pada teknologi sehingga sangat mengikuti perkembangan teknologi buat menunjang hidupnya. 10. Pola Hubungan Sosial / Interaksi Sosial • Tradisional Pola ikatan sosiat pada masyarakat tradisiona! sangat terasa sekali dibandingkan masyarakat modern karena masyarakat konvensional kuno berkelaluan bergotong royong pada seluruh kejadian • Modern masyarakat modern cermin ikatan sosiat rendah terlaksana dengan apik karena masyarakat yang individualistic. CIRI CIRI MAYARAKAT TRADISIONAL DAN MASYARAKAT MODERN A. Masyarakat konvensional kuno - Pola sikap dengan perilakunya sederhana apik pada berfikir, berbahasa atau bertindak. - Hubungan kekerabatan lagi kuat, antagonisme bagian baik tidak terlampau menonjol dengan pelapisan masyarakatnya lagi sederhana. - Alat-alat aksesori hidupnya lagi sangat sederhana. - Sistem mata penghidupan pada umumnya bercocok tanam, berburu, maramu, berternak dengan menangkap ikan. B. Masyarakat Modern -hubungan antarmanusia terutama di dasarkan atas kepentingan-kepentingan badan -hubungan dengan masyarakat lain di lakukan ala bebas pada suasana saling memengaruhi kecuali(mungkin) pada penjagaan rahasia penemuan-penemuan baru. -kepercayaan yang kuat pada manfaat ilmu pengetahuan dengan teknologi ssebagai sarana untuk berkelaluan memajukan menambah kesejatraaan masyarakat -masyarakat tergolong-golong menurut profesi beserta kejuruan yanh masing-masing bisa di pelajari dan0di tingkatkan pada lembaga-lembaga didikan ketrampilan dengan tujuan -tingkat didikan formal,pada umumnya agung dengan merata
  12. 12. -hukuman yang berlaku pada pokoknya adalah hukuman tertulis yang sangat kompleks -konomi hamper seluruhnya melambangkan perniagaan pasar yang di dasarkan atas penggunaan uang dengan alat-alat pembayaran lain.

Begitulah pembahasan mengenai Kelompok sosial semoga tulisan ini berfaedah salam

Tulisan ini diposting pada label pengertian kelompok sosial menurut mayor polak, apa pengertian kelompok sosial menurut mayor polak, definisi kelompok sosial menurut mayor polak,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kehidupan Politik, Sosial, Ekonomi Dan Budaya Pada Kerajaan Tarumanegara Politik Kerajaan Tarumanegara

Hohoho, selamat sore di "Indonesia Dalam Berita", artikel ini akan membahas tentang politik kerajaan tarumanegara Kehidupan Politik, Sosial, Ekonomi Dan Budaya Pada Kerajaan Tarumanegara simak selengkapnya HINDUALUKTA -- Secara etimologi Tarumanagara berasal dari kata Taruna yang artinya negara atau negeri dengan Nagara yang merupakan dari kata Tarum yaitu sebuah sungai di Jawa Barat ialah sungai Citarum. Kerajaan Tarumanegara tercata dalam asal usul sebagai salah satu negeri Hindu yang pernah berkuasa di Jawa dari abad 4 sampai 7 masehi. Menurut sejarah, negeri Tarumanegara didirikan pada tahun 358, dengan salah satu rajanya yang membelokkan terkenal adalah raja Purnawarman. Bukti yang ditemukan sebagai catatan negeri Tarumanegara adalah tujuh batu bersurat batu yang ditemukan di Lebak Banten (1), Bogor( 5) dengan Jakarta (1). Dari ke tujuh prasasti tersebut diantarnya yakni:  Prasasti Pasir Awi, Prasasti Jambu, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Ciaruteun, Pra...

KESENIAN MADURA GENDING MADURA FULL RARI TARI Kesenian Dari Madura

Hi, selamat malam di "Indonesia Dalam Berita", artikel ini akan dibahas mengenai kesenian dari madura KESENIAN MADURA GENDING MADURA FULL RARI TARI simak selengkapnya. AliExpress.com Product - Ocstrade Summer Sexy Rayon Bandage Dress 2019 New Arrivals Mesh Insert Women Bandage Dress Black Party Night Club Bodycon Dress HandayaniRecord Official mempersembahkan buah karya kami untuk anda nikmati sebagai konser keluarga yang cukup dengan bermanfaat sebagai hiburan, Semua adegan sudah kami setting. andaikata ada kesamaan cap dengan lainnya. Mohon maaf ------------------------------------------------------------- Silahkan Dilihat Juga Chanel Terkait : Channel Group reno puri: https://www.youtube.com/channel/UCjO5... handayanirecord official: https://www.youtube.com/channel/UC50V... indonesian review : https://www.youtube.com/channel/UCQXk... masakan mama : https://www.youtube.com/channel/UCAJv... DakwaQ Official: https://www.youtube.com/channel/UCxy4... Terima Kasih Untuk Su...

Memahami Teori Utilitas, Marginal Utility, Indifference Curve, Dan Marginal Rate Of Substitution Pengertian Marginal Utility

Hallo, selamat sore di "Indonesia Dalam Berita", artikel ini akan membawa pembahasan mengenai pengertian marginal utility Memahami Teori Utilitas, Marginal Utility, Indifference Curve, dan Marginal Rate of Substitution simak selengkapnya Untuk barang kali ini kita bakal belajar atas aturan utilitas ( utility theory ), pengertian marginal utility , ancangan marginal utility dan indifference curve di mahir gajak konsumen, serta pengertian marginal rate of substitution . 1. TEORI UTILITAS. Pada bagian ini kita bakal mahir coret-coretan alas utilitas, pengertian marginal utility , serta the law of diminishing marginal utility . 1.1. Konsep Dasar Utilitas. Secara leksikal, kata utilitas ( utility ) dimaknai sebagai ‘the quality or state of being useful‘ ( www.merriam-webster.com ). Dalam hal ini, utilitas memberitahukan derajat kemanfaatan suatu objek. Sementara di ilmu ekonomi, konsep utilitas memberitahukan babak kegembiraan pelaku ekonomi tempat konsumsi barang/jasa...