Langsung ke konten utama

Kampung Naga - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Contoh Adat Istiadat Sunda

Kampung Naga - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hi, selamat siang di "Indonesia Dalam Berita", di kesempatan akan membawa pembahasan tentang contoh adat istiadat sunda Kampung Naga - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas simak selengkapnya.

AliExpress.com Product - Ocstrade Summer Sexy Rayon Bandage Dress 2019 New Arrivals Mesh Insert Women Bandage Dress Black Party Night Club Bodycon Dress

Kampung Naga dilihat dari atas.

Pemandangan Kampung Naga.

Kampung Naga (aksara Sunda: ᮊᮙ᮪ᮕᮥᮀ ᮔᮍ) terletak di Tasikmalaya, Jawa Barat, melambangkan suatu perkampungan yang dihuni bagi sekelompok bangsa yang amat bangkit di mengatasi adat istiadat pusaka leluhurnya, di keadaan ini adalah adat Sunda. Seperti permukiman Badui, Kampung Naga jadi objek analisis antropologi mengenai aktivitas bangsa pedesaan Sunda atas abad pancaroba dari pengaruh Hindu mengarah pengaruh Islam di Jawa Barat.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kampung Naga melambangkan sebuah kampung adat yang sedang lestari. Masyarakatnya sedang mengatasi adat tradisi datuk moyang mereka. Mereka menolak intervensi dari pihak asing andaikata keadaan itu ikut-ikutan dengan merusak keabadian kampung tersebut. Namun, akar mula kampung ini sendiri tak ada bercak terang. Tak siap kejelasan sejarah, kapan dengan siapa pendiri serta apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung dengan budaya yang sedang bangkit ini. Warga kampung Naga sendiri melisankan asal usul kampungnya dengan istilah "Pareum Obor". Pareum andaikata diterjemahkan di adab Indonesia, ialah mati, gelap. Dan jamung itu sendiri berguna penerangan, cahaya, lampu. Jika diterjemahkan secara singkat yaitu, Matinya penerangan. Hal ini berkaitan dengan asal usul kampung dragon itu sendiri. Mereka tak mengetahui akar usul kampungnya. Masyarakat kampung dragon melukiskan bahwa keadaan ini disebabkan bagi terbakarnya arsip/sejarah mengatur atas era kremasi kampung dragon bagi Organisasi DI/TII Kartosoewiryo. Pada era itu, DI/TII menginginkan terciptanya negara Islam di Indonesia. Kampung Naga yang era itu lebih mendukung Soekarno dengan kurang bersahabat dengan niat Organisasi tersebut. Oleh atas itu, DI/TII yang tak mendapatkan afinitas warga Kampung Naga membumihanguskan perkampungan tersebut atas warsa 1956.

Adapun jumlah ala asal usul yang diceritakan bagi jumlah sumber diantaranya, atas abad kewalian Syeh Syarif Hidayatullah ataupun Sunan Gunung Jati, seorang abdinya yang bernama Singaparana ditugasi buat menyebarkan agama Islam ke bagian Barat. Kemudian beliau sampai ke alun-alun Neglasari yang sekarang jadi Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Di tempat tersebut, Singaparana bagi bangsa Kampung Naga disebut Sembah Dalem Singaparana. Suatu yaum beliau beroleh ilapat ataupun petunjuk harus bersemedi. Dalam persemediannya Singaparana beroleh petunjuk, bahwa beliau harus mendiami eka tempat yang sekarang disebut Kampung Naga. Namun bangsa kampung Naga sendiri tak meyakini kebenaran ala asal usul tersebut, sebab atas adanya "pareumeun obor" tadi.

Lokasi dengan topografi[sunting | sunting sumber]

Kampung ini secara administratif berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Lokasi Kampung Naga tak asing dari jalan umum yang mematri kota Garut dengan kota Tasikmalaya. Kampung ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di bagian Barat Kampung Naga dibatasi bagi alas keramat atas di di alas tersebut diperoleh makam bibit buwit bangsa Kampung Naga. Di bagian selatan dibatasi bagi sawah-sawah penduduk, dengan di bagian utara dengan timur dibatasi bagi Ci Wulan (Kali Wulan) yang sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray di alun-alun Garut. Jarak ganti rugi dari kota Tasikmalaya ke Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer, sedangkan dari kota Garut jaraknya 26 kilometer. Untuk mengarah Kampung Naga dari arah jalan umum Garut-Tasikmalaya harus menuruni eskalator yang pernah di pembatas (Sunda: sengked) sampai ke tepi bengawan Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter. Kemudian melalui jalan setapak menapaki bengawan Ciwulan sampai kedalam Kampung Naga.

Menurut data dari Desa Neglasari, bentuk permukaan tanah di Kampung Naga berupa perbukitan dengan produktivitas tanah bisa dikatakan subur. Luas tanah Kampung Naga yang siap seluas eka hektare setengah, sebagian besar digunakan buat perumahan, pekarangan, kolam, dengan selebihnya digunakan buat pertanian sawah yang dipanen eka warsa dua kali.

Religi dengan komposisi pengetahuan[sunting | sunting sumber]

Penduduk Kampung Naga semuanya mengaku beragama Islam. Pengajaran mengaji alokasi anak-anak di Kampung Naga dilaksanakan atas malam Senin dengan malam Kamis, sedangkan pengajian alokasi orang dalu dilaksanakan atas malam Jumat. Dalam menunaikan rukun Islam yang kelima ataupun ibadah Haji, mengatur beranggapan tak perlu jauh-jauh pergi ke Tanah Suci Mekkah, tetapi layak dengan menjalankan upacara Hajat Sasih yang waktunya bertepatan dengan Hari Raya Haji ialah saban tanggal 10 Rayagung (Dzulhijjah). Upacara Hajat Sasih ini menurut agama bangsa Kampung Naga sama dengan Hari Raya Idul Adha dengan Hari Raya Idul Fitri.

Menurut agama bangsa Kampung Naga, dengan menjalankan tradisi warisan datuk moyang berguna meluhurkan karet bibit buwit ataupun karuhun. Segala benda yang datangnya bukan dari ajaran kakek mo-yang Kampung Naga, dengan benda yang tak dilakukan karuhunnya dianggap benda yang tabu. Apabila hal-hal tersebut dilakukan bagi bangsa Kampung Naga berguna melanggar adat, tak meluhurkan karuhun, keadaan ini pasti bakal menimbulkan malapetaka.

Kepercayaan bangsa Kampung Naga kepada mahluk kecil sedang dipegang kuat. Percaya adanya jurig cai, ialah mahluk kecil yang menempati cairan ataupun bengawan terutama belahan bengawan yang di ("leuwi"). Kemudian "ririwa" ialah mahluk kecil yang senang mengganggu ataupun melasikan manusia atas malam hari, siap kembali yang disebut "kunti anak" ialah mahluk kecil yang berasal dari betina hamil yang berlalu dunia, beliau acap mengganggu wanita yang cukup ataupun bakal melahirkan. Sedangkan tempat-tempat yang dijadikan tempat tinggal mahluk kecil tersebut bagi bangsa Kampung Naga disebut sebagai tempat yang angker ataupun sanget. Demikian juga tempat-tempat bagaikan makam Sembah Eyang Singaparna, Bumi ageung dengan masjid melambangkan tempat yang dipandang bersih alokasi bangsa Kampung Naga.

Tabu, pemali ataupun pamali alokasi bangsa Kampung Naga sedang dilaksanakan dengan patuh khususnya di aktivitas sehari-hari, terutama yang berkenaan dengan aktivitas kehidupannya.pantangan ataupun pamali melambangkan ketentuan hukum yang tak tertulis yang mengatur junjung tinggi dengan dipatuhi bagi saban orang. Misalnya tata aturan membangun dengan bentuk rumah, letak, arah rumah,pakaian upacara, kesenian, dengan sebagainya.

Bentuk bangunan bangsa Kampung Naga harus panggung, bahan bangunan dari aur dengan kayu. Atap bangunan harus dari alat pernapasan nipah, ijuk, ataupun alang-alang, lantai bangunan harus terbuat dari aur ataupun rumah kayu. Rumah harus berkunjung kesebelah utara ataupun ke bagian selatan dengan memanjang kearah Barat-Timur. Dinding bangunan dari bilik ataupun kelabangan aur dengan kelabangan sasag. Rumah tak boleh dicat, kecuali dikapur ataupun dimeni. Bahan bangunan tak boleh memanfaatkan tembok, walaupun bakir membuat bangunan pembatas ataupun gedung (gedong).

Rumah tak boleh dilengkapi dengan perabotan, misalnya kursi, meja, dengan tempat tidur. Rumah tak boleh ada alat pernapasan akses di dua arah berlawanan. Karena menurut dugaan bangsa Kampung Naga, rizki yang masuk kedalam bangunan melaui akses ambang tak bakal keluar melalui akses belakang. Untuk itu di memasang alat pernapasan pintu, mengatur selalu menghindari memasang alat pernapasan akses yang sejajar di eka garis lurus.

Di bidang keindahan bangsa Kampung Naga ada pemali ataupun tabu mengadakan pertunjukan jenis keindahan dari asing Kampung Naga bagaikan boneka golek, dangdut, pencak silat, dengan keindahan yang beda yang menerapkan waditra goong. Sedangkan keindahan yang melambangkan warisan bibit buwit bangsa Kampung Naga adalah terbangan, angklung, beluk, dengan rengkong. Kesenian beluk kini pernah jarang dilakukan, sedangkan keindahan rengkong pernah tak dikenal lagi terutama bagi daerah generasi muda. Namun alokasi bangsa Kampung Naga yang hendak melihat keindahan wayang, pencak silat, dengan sebagainya diperbolehkan keindahan tersebut dipertunjukan di asing wilayah Kampung Naga.

Adapu pemali ataupun tabu yang lainnya ialah atas yaum Selasa, Rabu, dengan Sabtu. Masyarakat kampung Naga dilarang membicarakan soal tradisi dengan akar usul kampung Naga. Masyarakat Kampung Naga amat meluhurkan Eyang Sembah Singaparna yang melambangkan cikal bakal bangsa Kampung Naga. Sementara itu, di Tasikmalaya siap sebuah tempat yang bernama Singaparna, Masyarakat Kampung Naga menyebutnya asma tersebut Galunggung, atas kata Singaparna berdekatan dengan Singaparna asma bibit buwit bangsa Kampung Naga.

Sistem agama bangsa Kampung Naga terhadap bagian terwujud atas agama bahwa bagian ataupun tempat-tempat yang ada batas-batas tertentu dikuasai bagi kekuatan-kekuatan tertentu pula. Tempat ataupun alun-alun yang ada batas dengan kategori yang berbeda bagaikan batas sungai, batas jarak pekarangan bangunan belahan ambang dengan jalan, tempat jarak pesawahan dengan selokan, tempat cairan mulai masuk ataupun disebut dengan huluwotan, tempat-tempat lereng bukit, tempat jarak perkampungan dengan hutan, dengan sebagainya, melambangkan tempat-tempat yang didiami bagi kekuatan-kekuatan tertentu. Daerah yang ada batas-batas tertentu tersebut didiami mahluk-mahluk kecil dengan dianggap angker ataupun sanget. Itulah sebabnya di alun-alun itu bangsa Kampung Naga acap menyimpan "sasajen" (sesaji).

Kepercayaan bangsa Kampung Naga terhadap tempo terwujud atas agama mengatur bakal apa yang disebut palintangan. Pada adakala tertentu siap bulan ataupun tempo yang dianggap buruk, pemali ataupun tabu buat melancarkan pekerjaan-pekerjaan yang amat berarti bagaikan membangun rumah, perkawinan, hitanan, dengan upacara adat. Waktu yang dianggap tabu tersebut disebut tegah bulan. Larangan bulan jatuhnya atas bulan sapar dengan bulan Rhamadhan. Pada bulan-bulan tersebut dilarang ataupun tabu mengadakan upacara atas keadaan itu bertepatan dengan upacara menyepi. Selain itu perhitungan menentukan yaum baik didasarkan atas hari-hari naas yang siap di saban bulannya, bagaikan yang tercatat dibawah ini:

  1. Muharam (Muharram) yaum Sabtu-Minggu tanggal 11,14
  2. Sapar (Safar) yaum Sabtu-Minggu tanggal 1,20
  3. Maulud yaum (Rabiul Tsani)Sabtu-Minggu tanggal 1,15
  4. Silih Mulud (Rabi'ul Tsani) yaum Senin-Selasa tanggal 10,14
  5. Jumalid Awal (Jumadil Awwal)hari Senin-Selasa tanggal 10,20
  6. Jumalid Akhir (Jumadil Tsani)hari Senin-Selasa tanggal 10,14
  7. Rajab yaum (Rajab) Rabu-Kamis tanggal 12,13
  8. Rewah yaum (Sya'ban) Rabu-Kamis tanggal 19,20
  9. Puasa/Ramadhan (Ramadhan)hari Rabu-Kamis tanggal 9,11
  10. Syawal (Syawal) yaum Jumat tanggal 10,11
  11. Hapit (Dzulqaidah) yaum Jumat tanggal 2,12
  12. Rayagung (Dzulhijjah) yaum Jumat tanggal 6,20

Pada hari-hari dengan tanggal-tanggal tersebut tabu menyelenggarakan pesta ataupun upacara-upacara perkawinan, ataupun khitanan. Upacara perjodohan boleh dilaksanakan bertepatan dengan hari-hari dilaksanakannya upacara menyepi. Selain perhitungan buat menentukan yaum baik buat melancarkan suatu pekerjaan bagaikan upacara perkawinan, khitanan, memasang rumah, dengan lain-lain, didasarkan atas hari-hari naas yang diperoleh atas saban bulannya.

Aksesibilitas[sunting | sunting sumber]

  • Kendaraan pribadi: Dari Jakarta ke Kampung Naga rutenya adalah Tol Jakarta - Cikampek -> Tol Purbaleunyi -> Gerbang Tol Cileunyi -> Nagreg -> arah Garut Kota -> Cilawu -> Lokasi Kampung Naga.

Dari Bandung ke Kampung Naga rutenya adalah Cileunyi -> Rancaekek -> Nagreg > - Leles dengan Garut Kota -> Cilawu -> Lokasi Kampung Naga.

  • Kendaraan umum: Dari Jakarta naik bus jurusan Kampung Rambutan - Garut - Singaparna turunkan di Lokasi Kampung Naga.

Dari Bandung memanfaatkan bus Diana Prima di Terminal Cicaheum jurusan Bandung - Garut - Tasikmalaya (singaparna), kalakian berhenti di Kampung Naga.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

AliExpress.com Product - Ocstrade Summer Sexy Rayon Bandage Dress 2019 New Arrivals Mesh Insert Women Bandage Dress Black Party Night Club Bodycon Dress

Oke detil tentang Kampung Naga - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas semoga tulisan ini menambah wawasan salam

Tulisan ini diposting pada tag contoh adat istiadat sunda, contoh adat istiadat sunda dalam bahasa sunda, contoh adat istiadat orang sunda,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kehidupan Politik, Sosial, Ekonomi Dan Budaya Pada Kerajaan Tarumanegara Politik Kerajaan Tarumanegara

Hohoho, selamat sore di "Indonesia Dalam Berita", artikel ini akan membahas tentang politik kerajaan tarumanegara Kehidupan Politik, Sosial, Ekonomi Dan Budaya Pada Kerajaan Tarumanegara simak selengkapnya HINDUALUKTA -- Secara etimologi Tarumanagara berasal dari kata Taruna yang artinya negara atau negeri dengan Nagara yang merupakan dari kata Tarum yaitu sebuah sungai di Jawa Barat ialah sungai Citarum. Kerajaan Tarumanegara tercata dalam asal usul sebagai salah satu negeri Hindu yang pernah berkuasa di Jawa dari abad 4 sampai 7 masehi. Menurut sejarah, negeri Tarumanegara didirikan pada tahun 358, dengan salah satu rajanya yang membelokkan terkenal adalah raja Purnawarman. Bukti yang ditemukan sebagai catatan negeri Tarumanegara adalah tujuh batu bersurat batu yang ditemukan di Lebak Banten (1), Bogor( 5) dengan Jakarta (1). Dari ke tujuh prasasti tersebut diantarnya yakni:  Prasasti Pasir Awi, Prasasti Jambu, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Ciaruteun, Pra...

KESENIAN MADURA GENDING MADURA FULL RARI TARI Kesenian Dari Madura

Hi, selamat malam di "Indonesia Dalam Berita", artikel ini akan dibahas mengenai kesenian dari madura KESENIAN MADURA GENDING MADURA FULL RARI TARI simak selengkapnya. AliExpress.com Product - Ocstrade Summer Sexy Rayon Bandage Dress 2019 New Arrivals Mesh Insert Women Bandage Dress Black Party Night Club Bodycon Dress HandayaniRecord Official mempersembahkan buah karya kami untuk anda nikmati sebagai konser keluarga yang cukup dengan bermanfaat sebagai hiburan, Semua adegan sudah kami setting. andaikata ada kesamaan cap dengan lainnya. Mohon maaf ------------------------------------------------------------- Silahkan Dilihat Juga Chanel Terkait : Channel Group reno puri: https://www.youtube.com/channel/UCjO5... handayanirecord official: https://www.youtube.com/channel/UC50V... indonesian review : https://www.youtube.com/channel/UCQXk... masakan mama : https://www.youtube.com/channel/UCAJv... DakwaQ Official: https://www.youtube.com/channel/UCxy4... Terima Kasih Untuk Su...

Memahami Teori Utilitas, Marginal Utility, Indifference Curve, Dan Marginal Rate Of Substitution Pengertian Marginal Utility

Hallo, selamat sore di "Indonesia Dalam Berita", artikel ini akan membawa pembahasan mengenai pengertian marginal utility Memahami Teori Utilitas, Marginal Utility, Indifference Curve, dan Marginal Rate of Substitution simak selengkapnya Untuk barang kali ini kita bakal belajar atas aturan utilitas ( utility theory ), pengertian marginal utility , ancangan marginal utility dan indifference curve di mahir gajak konsumen, serta pengertian marginal rate of substitution . 1. TEORI UTILITAS. Pada bagian ini kita bakal mahir coret-coretan alas utilitas, pengertian marginal utility , serta the law of diminishing marginal utility . 1.1. Konsep Dasar Utilitas. Secara leksikal, kata utilitas ( utility ) dimaknai sebagai ‘the quality or state of being useful‘ ( www.merriam-webster.com ). Dalam hal ini, utilitas memberitahukan derajat kemanfaatan suatu objek. Sementara di ilmu ekonomi, konsep utilitas memberitahukan babak kegembiraan pelaku ekonomi tempat konsumsi barang/jasa...