Hi, selamat malam di "Indonesia Dalam Berita", di kesempatan akan membawa pembahasan tentang hubungan masyarakat dengan kebudayaan Hubungan Kebudayaan dan Masyarakat simak selengkapnya
Wednesday, April 15, 2015

Terdapat jalinan timbal balik jarak kebudayaan dengan masyarakat, sebagaiamana ada hubungan jarak kebudayaan, peradaban dan sejarah. Masyarakat itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan kebudayaan itu menentukan corak masyarakat. Jadi jarak anak Adam dan kebudayaan melahirkan suatu kesatuan yang memiliki jalinan yang sangat erat. Tidak mungkin keduanya dipisahkan.
Ada anak Adam (dalam arti luas, masyarakat), maka ada kebudayaan, tak hendak ada kebudayaan kalau tak ada pendukungnya, adalah manusia. Akan tetapi anak Adam itu hidupnya tak berapa lama, atas semua aman hendak memenuhi ajal. Maka untuk melangsungkan alias melestarikan kebudayaan, pendukungnya harus melahirkan kesinambungan dari satu dinasti rumpun ke dinasti rumpun lainnya. Sebagai contoh, budi 'ngapak' yang melahirkan hasil kebudayaan asosiasi di wilayah Kebumen, Banyumas, Tegal, Purbalingga dan sekitarnya, tentu hendak menjadi ciri distingtif alias corak tersendiri bagi asosiasi yang menguasai budi 'ngapak'
Bintang dapat pula meneruskan alias meregenerasi kepandainya kepada anaknya, tetapi yang diteruskan itu hanyalah yang bersifat instingsif belaka alias berasas bakat alam. Lain halnya dengan manusia. Kecuali hal-hal yang diturunkan secara kodrat, anak Adam dapat pula meregenerasikan kepandaian, pengalaman, dan sarwa kebudayaan kepada anak cucu cucunya. Tetepu untuk dapat memiliki kebudayaan dari generasi sebelumnya, mereka harus belajar. Karunia dan rahmat yang dilimpahkan kepada anak Adam untuk mengajar, mendapatkan pelajaran, dan belajar itulah yang mengharuskan kebudayaan itu dapat berlangsung terus turun temurun.
Dilanjutkannya kebudayaan oleh generasi penerus itu tak cuma melalui balur tegak lurus ke bawah, tetapi jua melalui balur mendatar, adalah kepada orang-orang beda di sekitarnya, atas anak Adam melahirkan bagian dari "zoon politicon" yang berarti binatang yang berkelompok. Memang anak Adam tak dapat bernapas seorang diri, ia membentuk kelompok dengan orang-orang lain, yang sifatnya berbeda sekali dari gerombongan binatang, adalah terletak pada akal, alias cara berfikir. Pengelompokan orang-oranga yang berencana dibentuk itu disertai aturan-aturan tertentu melanda jalinan anggota satu dengan yang lain, misalnya pembagian kerja, aturan, tata tertib, dan sebagainya. Persekutuan terkecil jarak laki dan perempuan melahirkan arti secara singkat dari sebuah keluarga yang akan datang membentuk aliansi dalam skala yang lebih besar alias luas yang disebut masyarakat.
Cara-cara melanggengkan alias melestarikan kebduayaan yang sedemikian luasnya itu dimungkinkan atas anak Adam diberikan karunia oleh Tuhan dalam hal kapabilitas berbicara. Bahasa adalah alat perantara yang amat pokok bagi manusia. Dengan adanya bahasa, anak Adam tak usah mengalami sorangan sesuatunya untuk dapat mengetahui dan memahaminya. Cukuplah ia belajar membena kata-kata yang tersarung dalam sebuah budi orang lain. Ditambah lagi dengan pengalaman-pengalaman sendiri, maka semakin luaslah pengetahuan yang menjadi eigendom anak Adam itu. Tetapi, perlu diingat, bahwa kemampuan anak Adam itu terbatas yang melantarkan tak dapat mendukung sarwa kapabilitas yang menjadi eigendom bersama itu.
Kekurangan pada anak Adam secara individu itu ditampung oleh masyarakat. Hal ini mungkin atas para anggota asosiasi itu tentu tak sama minatnya, berlainan kepentingannya, berbeda kemampuannya, meskipun masih tetap dalam lingkungan bersama. Maka sesungguhnya, pendukung kebudayaan itu bukanlah anak Adam secara individu (perorangan) melain asosiasi seluruhnya.
';$('#c'+c).remove();return(b+d)})}}var avatar=$("#comments");avatar.find('.comment_avatar img').each(function()var a=$(this).attr('src');$(this).show().attr('src',a.replace(/\/s[0-9]+(\-c)?\//,"/s45-c/"))); //]]>
Begitulah pembahasan mengenai Hubungan Kebudayaan dan Masyarakat semoga info ini menambah wawasan salam
Artikel ini diposting pada kategori hubungan masyarakat dengan kebudayaan, contoh hubungan masyarakat dengan kebudayaan, jelaskan hubungan masyarakat dengan budaya,
Komentar
Posting Komentar