Hi, bertemu kembali di "Indonesia Dalam Berita", di kesempatan akan membahas mengenai hubungan suku dengan budaya Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya Indonesia simak selengkapnya
Indonesia dengan hal geografis yang berbeda-beda dari Sabang sampai Merauke, tentu sahaja memegang bermacam-macam bangsa anak beserta kebudayaannya masing-masing. Tapi, ngomong-ngomong kamu kenal nggak agaknya apa itu bangsa anak dengan kebudayaan? Gini ya, bangsa anak itu merupakan sekelompok bani Adam yang memegang kesamaan budaya dengan terbalut dengan identitas tersebut. Sedangkan kalau peradaban itu adalah, satu hasil cipta menanggung karsa bani Adam yang tertuang dalam bentuk ide, perilaku, maupun benda-benda perlengkapan hidup. Nah inilah yang dipengaruhi akibat anasir geografis dengan menjadikan orang yang berdiam di miring dengan ardi berbeda. Indonesia sendiri ada 1.340 bangsa bangsa, banyak ya? Iya dong, kan luas area Indonesia 5 miliun km2 bertambah dengan penduduknya bertambah dari 160 juta, terlebih bentangan alam yang berbeda dari Sabang sampai Merauke melaksanakan ke-1.340 bangsa anak ini memegang kekhasan masing-masing. Baca Juga: Mengenal Aktivitas Penduduk di Dataran Rendah dengan Pegunungan Jadi faktor-faktor geografis yang membujuk dengan menentukan keberagaman budaya di Indonesia merupakan bersama-sama ini! Contoh Pengaruh Kondisi Geografis atas Keberagaman Budaya Nah, bersama-sama ini merupakan beberapa sampel buah hal geografis atas peradaban satu masyarakat. Rumah Honai (sumber: id.wikipedia.org) Perkampungan Suku Bajo (sumber:oknusantara.com) Sekarang, kita amat-amati sampel soal dahulu yuk! 1. Contoh buah posisi geografis atas kerukunan budaya di area gunung-gunung yaitu ... A. Pembuatan bangunan bercorak panggung untuk memencilkan banjir. B. Masyarakat Suku Jawa menggunakan penanda musim untuk menentukan masa tanam. C. Sebagian besar masyarakat Suku Bajo bermata pekerjaan sebagai nelayan. D. Atap bangunan dibuat hina untuk memasung bahang di dalam rumah. E. Bangunan bangunan Suku Baduy menghadap ke lor dengan selatan. Jawaban : D Pembahasan : Atap bangunan yang dibuat hina bertujuan untuk memasung bahang di dalam rumah. Tipe bangunan yang beratap pendek ini banyak dibangun di area gunung-gunung sebagai bentuk aklimatisasi atas angin dingin pegunungan. Fenomena tersebut melambangkan salah satu sampel bentuk kerukunan budaya sebagai bentuk aklimatisasi atas posisi geografis berupa area pegunungan. Gimana Squad, kamu sudah kenal kan kok Indonesia memegang beraneka budaya? Nah biar kamu bertambah ahli lagi andaikan nanti bertemu dengan soal yang berhubungan dengan kerukunan budaya, kamu bisa mempelajari materi dengan sampel yang bertambah banyak beserta belajar bersama tentor yang asyik di ruangbelajar. Jangan lupa download aplikasinya ya.
Kamu kenal nggak agaknya Squad, kalau orang yang berdiam di gunung, cenderung punya asbes bangunan yang bertambah pendek andaikan dibandingkan dengan orang yang berdiam di pantai? Jadi, kalau kata ahli geografi, tempat berdiam itu dapat membujuk kebiasaan satu masyarakat, keadaan ini dinamakan dengan anasir geografis.
Ilustrasi Keragaman Budaya Indonesia (sumber: goodnewsfromindonesia.id)
Gerah cuy (sumber: Giphy.com)


Begitulah detil perihal Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya Indonesia semoga artikel ini bermanfaat terima kasih
Tulisan ini diposting pada tag hubungan suku dengan budaya, hubungan suku dan budaya, apa hubungan suku dengan budaya,

Komentar
Posting Komentar