Langsung ke konten utama

Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh Dan India Di Indonesia Page 1 - PDF Budaya Bacson Hoabinh

Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dan India di Indonesia Page 1 - PDF

Hohoho, selamat sore di "Indonesia Dalam Berita", artikel ini akan menjelaskan mengenai budaya bacson hoabinh Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dan India di Indonesia Page 1 - PDF simak selengkapnya

Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dan India di Indonesia Page 1 - PDF

Transkripsi

1 Kelompok : 3 Kelas : X-5 Anggota : Anggo Laksono Armando Aliasa Ayu Laila Fitriyani Dyota Narotama Gina Shadrina M. Alvin Risyadi Nurfitri Octaviani Septyan Eko Hardyan Sutannoor Akbar Sasmita Wayan Anggi Wahyuning R. Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 1

2 Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr.Wb Puji terima kasih aku panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi belas kasihan dengan karunia-nya sehingga aku boleh menyusun artikel Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh, dengan India di Indonesia dengan apik dengan tepat ala waktunya. Makalah ini berisikan materi-meteri Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh, dengan India di Indonesia, yang mengacu ala buku Sejarah buat SMA aras X. Tujuan dari pembuatan artikel ini merupakan buat mempermudah pemahaman materi Bab 7 sub C ala buku Sejarah buat SMA aras X. Akhirul kalam aku mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya artikel ini. Semoga artikel ini boleh memberikan faedah belah aku khususnya dengan belah para pembaca ala umumnya. Kami mencatat bahwa artikel ini tidak luput dari kekurangan. Oleh atas itu apresiasi dengan saran selalu aku harapkan buat penyempurnaan dengan perbaikan artikel ini. Wassalamu alaikum Wr.Wb Bekasi, 2 Maret 2012 PENYUSUN Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 2

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 1 Daftar Isi... 2 Perkembangan Budaya Bacson Hoabinh... 3 Perkembangan Budaya Dong Son... 5 Perkembangan Budaya Sa Huynh... 6 Perkembangan Budaya India di Indonesia... 8 Perkembangan Budaya Logam di Indonesia Kesimpulan Daftar Pustaka Penutup Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 3

4 Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Pada zaman dini sejarah daerah alam Asia Tenggara melahirkan satu kesatuan daerah kebudayaan, ialah macam peradaban berangkal muda (Neolitikum) dengan pusatnya di Bacson dengan Hoa-Bihn, dengan macam peradaban kangsa dengan fokus di Dong son. 1. Perkembangan Budaya Bacson Hoabinh 1.Perkiraan fokus budaya Bacson Hoabinh, Dong Son dengan Sa Huynh terletak dibagian Selatan Vietnam Kebudayaan neolith dari Bacson dengan Hoa-Bihn ini sisa-sisanya banyak dijumpai di aliran kepak lonjong dengan kepak persegi, pebble (kapak Sumatera) dengan kepak genggam, termasuk jua di aliran perhiasan-perhiasan dari macam berangkal indah. Kebudayaan ini bagi Madame Madelene Colani, seorang ahli prasejarah Perancis dinamakan peradaban Bacson Hoa-Bihn. Disebut begini atas fokus perkembangannya pertama di daerah Bacson-Hoa-Bihn, Tonkin, Vietnam. Penyelidikan menunjukkan bahwa di daerah tersebut diduga melahirkan fokus peradaban hidup berdiam (Mesolitikum) Asia Tenggara, dengan dari danau menjalar ke beraneka macam jurusan. Kecuali hasil kebudayaan, banyak pula terdapat tulang-belulang manusia. Ternyata bahwa ala tempo itu Tonkin didiami pertama bagi duet kalangan bangsa, yakni macam ras Papua Melanesoid dengan macam ras Europaeid. Disamping itu, sedia pula ras Mongoloid dengan Austroloid. Ras Papua Melanesoid ini mempunyai penyebaran yang paling luas di daerah selatan, yakni di Hindia Belakang, Nusantara, sampai di pulaupulau Lautan Teduh. Bangsa inilah yang berkebudayaan alat-alat Mesolitikum yang belum diasah (pebbles), sedangkan kapabilitas mengasah (proto-neolitikum) ruparupanya hasil pengaruh dari ras Mongoloid yang telah lebih tinggi dari peradabannya. Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 4

5 Sejalan dengan pesebaran ras Melanesoid ke wilayah selatan, bahwa peradaban neolith ini pun terbawa pula sehingga sisa alat-alat ini banyak terdapat di Kepulauan Nusantara, Fillipina, Formusa, Melanesia, Micronesia dengan kepulauan-kepulauan di lautan teduh. Demikian jua peradaban kangsa dari Dongson, sisa-sisanya pun yang berupa: nekara, bejana perunggu, kapan corong, moko dengan sebagainya banyak dijumpai di Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Oleh para ahli dini sejarah disebut Kebudayaan Dongson atas penemu perdana kali peradaban tersebut ialah Dong Son, yakni di Annam Utara, Indo Cina. 2. Madame Madelene Colani Mengenai umur peradaban Dongson, semula Victor Goloubew (penyidik pertama) berpendapat bahwa peradaban kangsa itu berbunga mulai masa perdana SM. Pendapatnya berdasarkan arah kreasi beraneka macam mata dana Tionghoa zaman Han sekitar warsa 100 sebelum masehi (SM) yang didapatkan dikuburan-kuburan di Dongson. Anehnya, disitu jua terdapat nekara-nekara tiruan kecil, dari kangsa pula. Rupa-rupanya nekara-nekara alit itu diberikan kepada orang yang berlalu sebagai bawaan ke akhirat. Tentu saja genderang tiruan itu dibuatnya itu dibuatnya lama sesudah genderang betulan ada. Kalau genderang bekal bangkai itu sama umurnya dengan mata dana zaman Han, bekal bangkai juga; Maka genderang harus telah dibuat sebelum warsa 100 SM. Maka menurut Von Heine, Pendapat ini diperkuat juga bagi hasil analisis arah hiasan-hiasan genderang Dongson yang ternyata tidak sedia persamaannnya dengan hiasan-hiasan Cina ala zaman Han. Seperti telah dikemukakan diatas, peradaban Mesolitikum di bumi saya asalnya dari daerah Bacson Hoabihn. Akan tetapi, disana tidak terdapat flakes, sedangkan dari abris sous roche banyak sekali flakes itu. Demikian pula di Pulau Luzon (Fillipina) terdapat flakes, sehingga boleh diambil kesimpulan bahwa peradaban flakes datangnya dari daratan asia lewat Jepang, Formusa dengan Fillipina. Hal ini diperkuat kenyataan bahwa di Sumatera Timur, Malaysia Barat dengan Hindia Belakang tidak jua terdapat flakes. Maka rupanya di Jawa dengan Sulawesi bertemulah duet macam aliran peradaban Mesolitikum itu, yakni: a. Kebudayaan Bacson Hoabihn dengan Pebble dengan alat-alatnya dari kerangka yang datang lewat jalan Barat, dengan b. Kebudayaan flakes yang datangnya lewat jalan timur. Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 5

6 Istilah Bacson-Hoabinh ini dipergunakan mulai warsa 1920-an, ialah buat menunjukkan suatu tempat pembuatan alat-alat berangkal yang khas dengan atribut dipangkas ala satu ataupun duet sisi permukaannya. Daerah tempat kreasi dari pusaka peradaban Bacson-Hoabinh terdapat diseluruh Asia Tenggara, engat Myanmar (Burma) di barat ke utara engat provinsi-provinsi selatan. Ciri khas alat berangkal peradaban ini merupakan penyerpihan ala satu ataupun duet sisi permukaan berangkal kali yang berukuran lebih rendah satu kepalan, dengan ada kalanya kali seluruh tepiannya tajam. Hasil penyerpihannya itu menunjukkan beraneka macam aliran seperti lonjong, segi empat, segitiga, dsb. Di wilayah Indonesia, alat-alat berangkal dari peradaban Bacson-Hoabinh boleh terdapat di daerah Sumatera (Lhokseumawe dengan medan), Jawa (lembah Bengawan Solo), Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi (Cabbenge) sampai ke Papua (Irian Jaya) 2. Perkembangan Budaya Dong Son Pembuatan benda-benda kangsa didaerah vietnam utara dimulai sekitar warsa 2500 sm dengan dihubungkan dengan tahap-tahap budaya dong dau dengan gou mun. Apabila dibandingkan dengan daerah muangthai ketika dengan Muangthai timur laut, daerah vietnam memegang bukti paling asal tentang pembuatan kangsa di Asia tenggara. Namun perlu diketahui bahwa benda-benda kangsa yang telah sedia sebelum warsa 500 SM terdiri arah kepak corong (corong melahirkan pangkal yang berongga buat memasukkan tangkai ataupun pegangannya)dan ujung tombak, arit bercorong, ujung tombak bertangkai, mata panah dengan benda-benda alit lainnya seperti pisau,kail,gelang dengan lain-lain. Penemuan benda-benda dari peradaban Dong Son amat penting atas bendabenda logam yang terdapat di wilayah indonesia galibnya bercorak Dong Son, dengan bukan kena pengaruh budaya logam dari india maupun cina. Budaya kangsa bergaya Dong Son menjalar luas di wilayah Asia Tenggara dengan kepulauan indonesia. Hal ini hadir dari kecocokan desain adunan dengan bahan-bahan yang dipergunakannya. Misalnya nekara, menunjukkan pengaruh yang amat kuat.nekara dari tipe heger 1 memegang kecocokan dengan genderang yang paling bagus dengan tertua di Vietnam. Benda-benda kangsa lainnya yang berhasil terdapat di daerah Dong Son serta jumlah kubur seperti daerah Vie Khe, Lang Cha, Lang Var. Satu genderang yang terdapat yang besar berisi 96 mata bajak kangsa bercorang. Dari kreasi itu ada alat-alat dari besi, meskipun jumlahnya amat sedikit. Dari kreasi bendabenda budaya Dong Son itu, diketahui cara pembuatannya dengan menggunakan teknik Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 6

7 cetak lilin buyar ialah dengan membuat aliran benda dari lilin, kemudian lilin itu di balut dengan butala alot dengan dibakar engat ada lubang ala butala alot tersebut. Budaya Dong Son amat besar pengaruhnya terhadap kelanjutan budaya kangsa di indonesia. Bahkan tidak rendah dari 56 genderang yang berhasil terdapat di jumlah wilayah Indonesia dengan terbanyak genderang terdapat di Sumatera, Jawa, Maluku Selatan. Nekara yang penting terdapat diwilayah indonesia dari pulau sangeang dekat sumbawa yang berisi adunan coretan orang yang menyerupai pakaian dinasti Han. Hiasan seperti itu diperkirakan belum dikenal bagi penduduk pulau tempat genderang tersebut ditemukan. 3.Nekara Heine Goldem memeriksa genderang yang terdapat dengan melaporkan bahwa genderang yang terdapat di daerah sangeang diperkirakan diceak di daerah funan yang telah goyah bagi budaya india ala 250 SM. Pengamatan menarik dari Berner Kempres menunjukkan bahwa sarwa genderang yang terdapat di bali memliki 4 reca katak ala bagian pukulnya. Selain itu pola-pola adunan genderang tersebut tidak begitu terpadu celah coretan satu dengan yang lainnya. Berners kempers memberikan gambaran cara genderang tipe heger I di cetak ala utuh. Awalnya kepingan lilin ditempelkan ala inti butala alot (menyerupai aliran genderang dengan berfungsi sebagai cetakan bagian dalam), lalu di mempercantik dengan cap-cap dari butala alot ataupun berangkal yang berpola mempercantik perahu dengan iring-iringan manusia. Untuk memajukan adunan yang lebih naturalistik, seperti coretan rumah, kepingan lilin tadi langsung ditambah catatan coretan yang dikehendakinya. Kemudian kepingan lilin yang telah di mempercantik itu di tutup dengan butala alot yang barfungsi sebagai cetakan bagian luar, sehabis terlebih dahulu diberi paku-paku penjaga jarak. Setelah itu di bakar dengan lilin meleleh keluar rongga yang di tinggalkan lilin tersebut diisi dengan cairan logam. Selain nekara, di wilayah Indonesia jua terdapat benda-benda kangsa lainnya seperti patung-patung, instrumen kediaman tangga, instrumen bertani maupun perhiasan-perhiasan. 3. Perkembangan Budaya Sa Huynh Selain peradaban Bacson-Hoabinh dengan Dong Son yang berada di utara Vietnam, sedia pula peradaban yang berasosiasi dengan masyarakat Indonesia purba, ialah peradaban Sa Huynh diselatan Vietnam. Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 7

8 Budaya Sa Huynh didukung bagi blok sosial yang berbahasa Cham (Austronesia) yang diperkirakan berakar dari Indonesia. Penduduk yang mendiami wilayah Sa Huynh ini diperkirakan berakar dari Semenenjung Melayu ataupun Kalimantan. Seorang arkeolog Vietnam mengemukakan bahwa sebelum munculnya budaya Sa Huynh ataupun budaya turunan langsung dari Sa Huynh, daerah Vietnam Selatan telah didiami bagi anak yang berbahasa Austronesia. Orang-orang Cham (Campa) pernah membeberkan kebudayaan yang dipengaruhi bagi budaya India. Kemudian mereka dikalahkan bagi ekspansi yang dilakukan bagi penduduk mayoritas Vietnam sekarang. Mereka yang tetap bertahan jadi blok minoritas. Keberadaan masyarakat Cham di dekat pusat-pusat kreasi benda-benda logam di Vietnam Utara ala akhir era prasejarah ini memegang batasan yang amat besar belah masyarakat Indonesia. Mereka merupakan blok masyarakat yang menggunakan adab Austronesia dengan memegang kedekatan fisik dengan orang Indonesia. Kebudayaan Sa Huynh yang diketahui engat kini kebanyakan berwujud kubur tempayan, yakni layon dimasukkan ke di tapaian besar. Penguburan macam ini melahirkan adat yang barangkali dibawa bagi orang-orang Cham gelombang perdana ke Indonesia, atas penguburan di tapaian tak ada ala peradaban Dong Son ataupun yang beda yang sezaman di daratan Asia Tenggara. Penemuan-penemuan Sa Huynh ada di alam pantai, mulai dari Vietnam Tengah daksina engat ke muara sungai kaki bukit Sungai Mekong. Budaya Sa Huynh banyak memegang kecocokan dengan pusaka yang terdapat di wilayah Laut Sulawesi. Hal ini diperkuat dengan adanya kemiripan aliran anting-anting berangkal bertonjolan (disebut "Lingling O") dengan macam anting-anting yang khas ataupun bandul rantai dengan kedua ujungnya berhiaskan kepala binatang (mungkin kijang) yang terdapat di sebesar daerah di Muangthai, Vietnam, Palawan, dengan Serawak. 4.Sketsa artefak hasil peradaban Sa Hyunh Kebudayaan Sa Huynh yang berhasil terdapat mencakup beraneka macam abah-abah yang bertangkai corong, seperti sekop, tembilang, dengan kapak. Ada pula yang tidak memegang corong, seperti sabit, belintan bertangkai, kumparan tenun, cincin dengan gelang berbetuk spiral. Teknologi pembuatan perkakas-perkakas dari besidi wilayah Sa Huynh Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 8

9 diperkirakan berakar dari Cina. Perkakas besi ternyata lebih banyak dipergunakan di budaya Sa Huynh dibanding di budaya Dong Son. Benda-benda kangsa yang terdapat di Sa Huynh berupa perhiasan, gelang, lonceng, dengan bejana-bejana kecil. Ditemukan pula jumlah merjan emas yang langka, merjan kaca muka dari berangkal agate bergaris, merjan Carnelian (bundar, seperticerutu), dengan kawat perak. Kebudayaan Sa Huynh ditafsir berlangsung celah warsa 600 SM engat asal Masehi. 4. Perkembangan Budaya India di Indonesia Dalam sejarah dunia, Indonesia dengan India telah melakukan hubungan perekonomian mulai zaman dahulu. Banyak penduduk India yang membayar rempah-rempah sampai ke Indonesia. Dalam melakukan hubungan perekonomian tersebut, penduduk India jua menyebarkan jumlah peradaban dengan agama yang mereka anut. Upaya-upaya yang mereka tempuh di penyebaran 5.Jalur Perdagangan menuju Indonesia kebudayaannya lebih dominan lewat karya sastra. Hasil karya kesusastraan berbahasa Tamil dengan Sansekerta, telah lama berbunga di wilayah Asia Tenggara. Pada masa 1-5 M di Indonesia ada pusat-pusat perdagangan pertama ala daerah yang dekat dengan jalur perdagangan tersebut, sehingga Indonesia jadi fokus diskusi mendampingi para pedagang, termasuk pedagang India. Hubungan perdagangan Indonesia India telah terjalin mulai asal masa 1 M. Hal ini menyebabkan masuknya pengaruh budaya India ala beraneka macam sektor denyut masyarakat Indonesia. Transfer peradaban India melahirkan tahapan bontot dari era budaya dini sejarah sehabis warsa 500 SM. Penyebarannya lewat cara perdagangan, ialah jalur bahari lewat alam Malaka. Jalur perdagangan mendampingi anak tersebut kemudian lebih dikenal dengan jalur Sutera. Bukti arkeologisnya terdapat merjan berbahan kaca muka dengan serpihan-serpihan kaca muka yang bertuliskan huruf Brahmi. Penyebaran budaya India tersebut menyebabkan: a. Tersebarnya akidah Hindu-Budha di kalangan masyarakat Indonesia Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 9

10 b. Dikenalnya sistem pemerintahan negeri c. Dikenalnya adab Sansekerta dengan Huruf Pallawa yang men catat masuknya zaman sejarah belah masyarakat kepulauan Indonesia d. Budaya India tersebut meninggalkan pengaruhnya ala denyut masyarakat prasejarah Indonesia pertama ala keterampilan ukir, pahat, dengan tulisan. Pengaruh peradaban India di peradaban Indonesia jelas pada: Seni Bangunan Akulturasi di keterampilan bangunan jelas ala bentukbangunan candi. Di India, candi melahirkan kuil buat memuja para dewa dengan aliran stupa. Di Indonesia, candi kecuali sebagai tempat pemujaan, jua berfungsi sebagai kuba raja ataupun buat tempat menyimpan abu layon sang raja yang telah meninggal. Di arah kuba sang raja biasanya didirikan reca raja yang imbas-imbas (merupakan perwujudan) dengan dewa yang dipujanya. Hal ini sebagai perpaduaan celah jabatan candi di India dengan tradisi pemakaman dengan pemujaan arwah nenek leluhur di Indonesia. Sehingga, aliran bangunan candi di Indonesia ala galibnya merupakan punden berundak, ialah bangunan tempat pemujaan arwah nenek moyang. Seni rupa, dengan keterampilan ukir. Akulturasi di bidang keterampilan rupa, dengan keterampilan memahat hadir ala relief ataupun keterampilan memahat yang dipahatkan ala bagian dinding candi. Relief yang dipahatkan ala Candi Borobudur bukan hanya menggambarkan riwayat sang budha lamun jua ada relief yang menggambarkan lingkungan alam Indonesia. Terdapat pula relief yang menggambarkan aliran perahu bercadik yang menggambarkan kegiatan nenek leluhur anak Indonesia ala era itu. Seni Hias 6.Candi Kidal, contoh aliran candi hasil akulturasi peradaban Indoneisa dengan India. Unsur-unsur India jelas ala hiasan-hiasan yang sedia di Indonesia meskipun boleh dikatakan ala keseluruhan adunan tersebut melahirkan adunan khas Indonesia. Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 10

11 Aksara/tulisan Berdasarkan bukti-bukti ter-tera tercantum yang ada ala prasasti-prasasti(abad 5 M) jelas bahwa anak Indonesia telah memahami huruf Pallawa dengan adab Sansekerta. Huruf Pallawa yang telah di-indonesiakan dikenal dengan nama huruf Kawi. Sejak batu bersurat Dinoyo (760 M) bahwa huruf Kawi ini jadi huruf yang dipakai di Indonesia dengan adab Sansekerta tidak dipakai juga di batu bersurat lamun yang dipakai adab Kawi. Prasasti Dinoyo berasosiasi erat dengan Candi Badut yang sedia di Malang. Kesusastraan Seni kesusastraan berwujud prosa dengan tembang (puisi). Tembang jawa kuno galibnya disebut kakawi. Irama kawin didasarkan ala rima dari India. Berdasarkan isinya, kesusastraan tersebut terdiri arah buku keagamaan (tutur/pitutur), buku hukum, buku wiracarita (kepahlawanan) serta buku cerita lainnya yang bertutur melanda masalah keagamaan ataupun kesusilaan serta uraian sejarah, seperti Negarakertagama. Bentuk wiracarita ternyata amat terkenal di Indonesia, pertama kisah Ramayana dengan Mahabarata. Kisah India itu kemudian digubah bagi para pujangga Indonesia, seperti Baratayudha yang 7.Huruf Pallawa digubah bagi Empu Sedah dengan Empu Panuluh. Berkembangnya karya sastra, pertama yang bersumber dari kisah Mahabarata dengan Ramayana, telah melahirkan keterampilan atraksi wayang kulit(wayang purwa). 5. Perkembangan Budaya Logam di Indonesia Pengaruh budaya Dong Son amat besar terhadap kelanjutan budaya logam di Indonesia. Persebaran budaya logam, pertama kangsa (bronze), di Indonesia boleh hadir dari tempat-tempat ditemukannya alat pencetakan bendabenda perunggu. Lokasi-lokasi pencetakan tersebut menjalar di Jawa, Bali, Madura. Sementara itu, kelanjutan tahap asal budaya logam di Indonesia menjalar di daerah Sumatera, Jawa, Bali, KepulauanTalaud dengan Maluku Utara, Nusa Tenggara, dengan Sulawesi. a. Tahap Logam Awal di Sumatra Di Sumatera Selatan, tepatnya di dataran Pasemah, banyak terdapat kubur berangkal dari era Megalitikum. Seorang arkeolog, A.N. van der Hoop ala 1932 berhasil menemukan kubur boks berangkal di daerah Tegur Wangi. Dari boks kubur Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 11

12 tersebut terdapat manikmanik kaca muka dengan sebesar benda logam. Benda-benda logam tersebut, ialah peniti emas dengan tombak besi yang telah rusak. Sementara itu, di Pasemah terdapat reca bani Adam dengan reca binatang dari bongkahan berangkal besar. Patung laki-laki diperlihatkan ketika menjalankan gajah ataupun kerbau dengan memakai kalung, gelang kaki, cawat, jubah, akhir telinga, dengan akhir kepala berwujud meruncing ala bagian dekat punggung. Kepala binatang dengan bani Adam ada kalanya diukir dengan amat detail, sedangkan tubuhnya seringkali dibentuk terlalukecil sehingga tidak proporsional. Jadi, bila dilihat sepintas ukiran reca tersebut jelas seperti karikatur saja. Sejumlah relief beda menunjukkan bentrokan senjata bani Adam balela harimau ataupun ular. Tampak pula ukiran berwujud kerbau dengan gajah, yang digambarkan sebagai binatang yang boleh dikendalikan manusia. b. Tahap Logam Awal di Jawa A.R. van der Hoop melakukan penelitian terhadap sebesar kubur boks berangkal ataupun sarkofagus di daerah Gunung Kidul dekat Wonosari, Jawa Tengah. Penelitiannya mendemonstrasikan bahwa ala kubur boks berangkal tersebut ada bekal kubur berupa perkakas-perkakas dari besi seperti belintan bertangkai, belati, kapak, cincin perunggu, dengan merjan kaca. Sementara itu, penelitian yang dilakukan Heekern ala warsa 1931 di Besuki, Jawa Timur, terhadap sarkofagus tidak berhasil menemukan benda-benda logam. Situs-situs lainnya di Jawa ada di Leuwiliang dekat Bogor, Jawa Barat, dengan di Pejaten, Jakarta bagian selatan. Di Leuwiliang berhasil terdapat sebesar bekal kubur yang terdiri arah anting-anting kangsa dengan topeng dari logam mulia, sedangkan di Pejaten terdapat cetakan dari butala alot yang dibakar sebagai tempat membuat beliung kangsa dengan pisau. Cetakan butala alot tersebut ditafsir dibuat ala warsa 200 SM. c. Tahap Logam Awal di Bali Tidak berparak dengan daerah lain, di Bali saya temukan benda logam sebagai bekal kubur. Jadi, boleh saya ketahui bahwa budaya logam ternyata telah berbunga di Nusantara. Banyak saya temukan bekal kubur terbuat dari logam, ini berfaedah mereka menghormati arwah nenek moyangnya yang telah ayal dengan bagasi yang berharga. Namun, saya jua menemukan alat denyut yang terbuat dari logam di ketika masyarakat ala era lalu, misalnya, pisau, tombak, panah, dengan patung. Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 12

13 Sama seperti di Sumatera dengan Jawa, kreasi benda-benda logam tahap asal di Pulau Bali berbarengan dengan ditemukannya sebesar boks kubur (sarkofagus). Sebagian benda-benda logam tersebut telah hancur dimakan usia, tetapi sedang sedia yang utuh seperti perhiasan, selubung tangan yang terbuat dari lilitan ataupun kumparan kawat perunggu, serta alat-alat tani semacam sekop. Di Gilimanuk, situs yang terdapat berwujud abah-abah logam, tombak besi yang bertangkai, belintan belati besi yang bergagang perunggu, dengan merjan dari emas. Sedangkan di daerah Pangkung Liplip terdapat akhir mata dengan akhir mulut dari emas. d. Tahap Logam Awal di Sumba Di Sumba, Nusa Tenggara Barat, terdapat sebesar benda-benda logam yang berupa bejana ataupun gerabah berukuran alit yang ditempatkan di di ataupun di sekitar tempayan. Ditemukan pula merjan gelang dengan benda logam lainnya yang difungsikan sebagai bekal kubur yang umum. Selain sebagai bekal kubur, ada pula instrumen kediaman tangga, bercocok tanam,dan berkebun. Selain di Nusa Tenggara Barat, terdapat jumlah benda logam di Nusa Tenggara Timur. Sebuah kepak upacara yang terbuat dari kangsa terdapat di daerah Landau, Roti, NusaTenggara Timur. Kapak ini bermotifkan bani Adam dengan memegang ciptaan seperti ala yang terdapat di bagian daksina Pasifik. Di Sumba, Nusa Tenggara, ada tradisi pengu-buran dengan membawa bekal kubur yang berupa logam yang diletakkan di dekat boks si mati. Namun, di sana jua telah terdapat instrumen kediaman tangga seperti bejana dengan gerabah alit yang terbuat dari logam. e. Tahap Logam Awal di Kepulauan Talaud 8. Candrasa untukupacara yang terdapat didaerah Pulau Roti, NusaTenggara Timur. Penguburan di tapaian terdapat pula di sebuah goa alit di Leang Buidane di Pulau Selababu, Kepulauan Talaud. Aslinya, layon disimpan di arah lantai gua. Perkakas-perkakas logam yangberada di Leang Buidane di antaranya merupakan gelang, beberapapecahan benda dari besi yang telah tak berbentuk, serta runjung kangsa dengan satu kepak corong dari tembaga. Ditemukan pula instrumen cetak dari butala alot bakar sebagai alat buat mencetakkapak serta benda-benda dari tembaga. Peralatan cetak tersebut mendemonstrasikan bahwa benda-benda logam tersebut bukanlah hasil impor dari daerah Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 13

14 lain, melainkan hasil pabrikasi penduduk setempat. Namun, apakah alat cetaknya dibuat di tempat yangbersangkutan ataupun lebih dahulu dibawa dari daerah lain? Harusada penelitian lebih tua melanda kejadian ini. Di daerah Maluku bagian Utara berhasil terdapat sisa-sisapenguburan di tapaian yang ada di Goa Uattamdi dipulau Kayoa. Benda-benda logam yang ada di daerah inisudah tidak utuh, berupa pecahan-pecahan besi dengan perunggu.ditemukan pula merjan kaca, mata dana Cina, cangkangkerang besar, dengan lain-lain f. Tahap Logam Awal di Sulawesi Rincian kotakpada genderang tipe Dong Sondari Pulau Salayar, SulawesiSelatan. Sama seperti di daerah lain, di Sulawesi terdapat pula kuburandari tempayan, galibnya berada di goa-goa. Tembikar-tembikar yang sedia di Sulawesi ini diperkirakan berasosiasi dengan gerabah yang sedia di daerah Ulu Leang-Leang di Maros, SulawesiSelatan. Tembikar ini memegang bidang adunan yang padat denganpola mempercantik catatan seperti jumlah gerabah yang sedia di Sembiran,Bali. Di Sulawesi Tengah terdapat pula jumlah kubur tempayan, pertama di daerah Bada, sebelah barat Danau Poso.Pada tempayan-tempayan tersebut banyak terdapat benda-benda logam sebagai bekal kubur dengan gerabah berpola mempercantik danberukir. Dari uraian-uraian di arah jelaslah bahwa runtunan masyarakat Indonesia yang paling asal berakar dari Vietnam, Cina Selatan. Ini hadir salah satu dari persebaran benda-benda prasejarah dari logam di sebesar wilayah di Indonesia yang memperlihatkan kecocokan dengan peradaban logam yang terdapat di Vietnam, khususnya peradaban Dong Son. Bangsa Melayu Tua dengan Melayu Muda ala beriak mencampuri Kepulauan Indonesia. Masing-masing mendiami wilayah dengan pulau yang berbeda-beda sehingga menghasilkanbudaya yang berparak pula. Meski asalnya adab dengan budaya mereka sama (karena berakar dari wilayah yang sama), tetapi sehabis masing-masing mendiami tempat yang berparak bahwa otomatis mereka beradaptasi dengan lingkungan yang baru mereka tempati. Dari adaptasi inilah ada peradaban yang berparak celah mereka. Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 14

15 KESIMPULAN Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 15

16 DAFTAR PUSTAKA Bardika, I Wayan.2006.Sejarah Untuk Kelas X.Jakarta : Erlangga LOGAM-DI-INDONESIA abinh Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 16

17 PENUTUP Demikian yang boleh aku paparkan melanda materi yang jadi pokok debat di artikel ini, tentunya sedang banyak kekurangan dengan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dengan kurangnya rujukan ataupun referensi yang sedia hubungannya dengan judul artikel ini. Penulis banyak bercita-cita para pembaca yang budiman boleh memberikan apresiasi dengan saran yang membangun kepada cerpenis demi sempurnanya artikel ini dengan dan penulisan artikel di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga artikel ini berguna belah cerpenis ala khususnya jua para pembaca yang budiman ala umumnya. Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dengan India di Indonesia Page 17

Begitulah pembahasan tentang Budaya Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh dan India di Indonesia Page 1 - PDF semoga tulisan ini bermanfaat salam

Artikel ini diposting pada tag budaya bacson hoabinh, kebudayaan bacson hoabinh meninggalkan peninggalan berupa, kebudayaan bacson hoabinh dongson dan sa huynh,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kehidupan Politik, Sosial, Ekonomi Dan Budaya Pada Kerajaan Tarumanegara Politik Kerajaan Tarumanegara

Hohoho, selamat sore di "Indonesia Dalam Berita", artikel ini akan membahas tentang politik kerajaan tarumanegara Kehidupan Politik, Sosial, Ekonomi Dan Budaya Pada Kerajaan Tarumanegara simak selengkapnya HINDUALUKTA -- Secara etimologi Tarumanagara berasal dari kata Taruna yang artinya negara atau negeri dengan Nagara yang merupakan dari kata Tarum yaitu sebuah sungai di Jawa Barat ialah sungai Citarum. Kerajaan Tarumanegara tercata dalam asal usul sebagai salah satu negeri Hindu yang pernah berkuasa di Jawa dari abad 4 sampai 7 masehi. Menurut sejarah, negeri Tarumanegara didirikan pada tahun 358, dengan salah satu rajanya yang membelokkan terkenal adalah raja Purnawarman. Bukti yang ditemukan sebagai catatan negeri Tarumanegara adalah tujuh batu bersurat batu yang ditemukan di Lebak Banten (1), Bogor( 5) dengan Jakarta (1). Dari ke tujuh prasasti tersebut diantarnya yakni:  Prasasti Pasir Awi, Prasasti Jambu, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Ciaruteun, Pra...

KESENIAN MADURA GENDING MADURA FULL RARI TARI Kesenian Dari Madura

Hi, selamat malam di "Indonesia Dalam Berita", artikel ini akan dibahas mengenai kesenian dari madura KESENIAN MADURA GENDING MADURA FULL RARI TARI simak selengkapnya. AliExpress.com Product - Ocstrade Summer Sexy Rayon Bandage Dress 2019 New Arrivals Mesh Insert Women Bandage Dress Black Party Night Club Bodycon Dress HandayaniRecord Official mempersembahkan buah karya kami untuk anda nikmati sebagai konser keluarga yang cukup dengan bermanfaat sebagai hiburan, Semua adegan sudah kami setting. andaikata ada kesamaan cap dengan lainnya. Mohon maaf ------------------------------------------------------------- Silahkan Dilihat Juga Chanel Terkait : Channel Group reno puri: https://www.youtube.com/channel/UCjO5... handayanirecord official: https://www.youtube.com/channel/UC50V... indonesian review : https://www.youtube.com/channel/UCQXk... masakan mama : https://www.youtube.com/channel/UCAJv... DakwaQ Official: https://www.youtube.com/channel/UCxy4... Terima Kasih Untuk Su...

Memahami Teori Utilitas, Marginal Utility, Indifference Curve, Dan Marginal Rate Of Substitution Pengertian Marginal Utility

Hallo, selamat sore di "Indonesia Dalam Berita", artikel ini akan membawa pembahasan mengenai pengertian marginal utility Memahami Teori Utilitas, Marginal Utility, Indifference Curve, dan Marginal Rate of Substitution simak selengkapnya Untuk barang kali ini kita bakal belajar atas aturan utilitas ( utility theory ), pengertian marginal utility , ancangan marginal utility dan indifference curve di mahir gajak konsumen, serta pengertian marginal rate of substitution . 1. TEORI UTILITAS. Pada bagian ini kita bakal mahir coret-coretan alas utilitas, pengertian marginal utility , serta the law of diminishing marginal utility . 1.1. Konsep Dasar Utilitas. Secara leksikal, kata utilitas ( utility ) dimaknai sebagai ‘the quality or state of being useful‘ ( www.merriam-webster.com ). Dalam hal ini, utilitas memberitahukan derajat kemanfaatan suatu objek. Sementara di ilmu ekonomi, konsep utilitas memberitahukan babak kegembiraan pelaku ekonomi tempat konsumsi barang/jasa...