Adat Istiadat Suku Sunda: Kebudayaan, Sejarah, Bahasa [Pembahasan Lengkap] Kumpulan Adat Istiadat Sunda
![Adat Istiadat Suku Sunda: Kebudayaan, Sejarah, Bahasa [Pembahasan Lengkap]](https://i0.wp.com/baabun.com/wp-content/uploads/2017/04/musik-suku-sunda.jpg?fit=630%2C368&ssl=1)
Hi, selamat pagi di "Indonesia Dalam Berita", pada kali ini akan menjelaskan tentang kumpulan adat istiadat sunda Adat Istiadat Suku Sunda: Kebudayaan, Sejarah, Bahasa [Pembahasan Lengkap] simak selengkapnya.
ADAT ISTIADAT SUKU SUNDA – Adat Istiadat Suku Sunda ini melambangkan salah ahad genus sunda yang sangat kaya dengan adat dan kebiasaan genus tersebut. Hingga saat ini, Suku Sunda masih menghargai, dan melantan peninggalan adat kebiasaan yang telah ditinggal oleh leluhur sunda dahulu.
Nah kali ini baabun akan memberikan penjelasan akan genus sunda, mulai dari kebudayaan sunda, sejarah, adat dan kebiasaan genus sunda, dan bahasa nya sekaligus akan diterangkan pada esai ini.
Penasaran ya? Yuk, langsung saja saya menyimak memerhatikan penjelasan yang telah ditulis pada esai dibawah ini, bebas meniyam teman teman 🙂
Mengenai Tentang Sejarah Suku Sunda
Sunda semacam asma kerajaan yang anyar muncul kurang bertambah pada abad ke-8 sebagai penerus Kerajaan Tarumanegara. Pusat kerajaan sunda tersebut beadar didaerah Kota Bogor, yang mana bogor ini berlalu belum menjadi metropolitan seperti sekarang.
Sejarah Suku Sunda menjumpai fase-fase baru, karena cita-cita tepi utara di Jayakarta masuk kedalam kekuasaan kompeni Belanda sejak tarikh 1610, dan dari cita-cita ceruk cuilan timur, masuk kedalam kekuasaan Kerajaan Mataram pada tarikh 1625.
Pada tarikh 1949, asma sunda ini melambangkan sebuah asma yang dipakai buat melabeli daerah cuilan alun-alun samudra dibagian barat wilayah India Timur, sedangkan dataran-dataran cuilan tenggara itu dinamai dengan asma Sahul
Suka Sunda melambangkan kelompook genus yang berasal dari cuilan barat Pulau Jawa, Negara Indonesia. Daerah tersebut sering disebut oleh masyarakat berlalu itu dengan sebutan Tanah Pasundan, ataupun Tatar Sunda.
Ketika menginjak tarikh 1998, Suku Sunda berjumlah kurang bertambah sekitar 33 juta manusia, dari membayangkan mayoritas hidup didaerah Jawa Barat, dan sekitar 1juta dari membayangkan hidup di daerah lain, ataupun di Provinsi lain.
Diantara mereka, penduduk metropolitan kurang bertambah mendapatkan 34,51%, begitu jumlah penduduk dari genus sunda, dengan jumlah penduduk yang cukup bisa dijangkau oleh berbagai media.
Biarpun demikian, Suku Sunda merupakan salah ahad faksi anak Adam yang kurang dikenal oleh penduduk dunia, Suku Sunda ini sekadar dikenal oleh penduduk penghuni Negara Indonesia saja
Nama Sunda ini berderit-derit dianggap sebagai anak Adam Sudan di daerah Afrika, dan salah ejaan di bahasa. Dengan kaum koreksian melanda ejaan di komputer, ejaan di komputer kabin juga merubahnya menjadi Sudanese .
Memasuki abad ke-20, babad Suku Subda ini sudah tersusun melaluli bangkitnya Negara Indonesia, yang pada akibatnya Negara Indonesia tersebut menjadi Negara Indonesia modern.
Kata dari kata Sunda ini memegang definisi yang bagus, definisi dari kata Sunda ini adalah, Baik/Bersih/Cemerlang/Putih, inti dari kata Sunda tersebut mengandung sekalian unsur kebaikan.
Orang sunda ini sangat diyakini sekali oleh orang-orang, bahwa anak Adam sunda ini memegang karakter/watak kesundaan, yang mana watak kesundaan itu menjadi arah keutaman hidup.
Karakter/Watak Sunda yang dimaksud itu merupakan bageur (baik), singer(terampil), cageur (sehat), dan yang belakang pinter(pandai/cerdas). Watak/Karakter sunda tersebut sudah ada sejak dimana masih pada zaman-nya Salaka Nagara pada tarikh 150 sampai ke Kota Sumedang Larang.
Pada abad ke-17, genus sunda sudah mema=bawa kemakmuran, dan kesejahteraan bertambah dari 1000 tahun.
Suku sunda merupakan kebudayaan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah barat cuilan tanah Jawa, sebagai suatu genus anak yang baik, Suku Sunda ini melambangkan salah ahad asal usul berdirinya peradaban di Nusantara.
Berdirinya di Nusantara itu dimulai dari berdirinya kerajaan-kerajaan tertua di Negara Indonesia, kerajaan tertua yang pertama berdiri di genus sunda ini merupakan Kerajaan Salakanagara, Galuh, Pakuan Pajajaran, dan yang belakang ini merupakan Sumedang Larang.
Kerajaan Sunda ini melambangkan kerajaan yang sangat mencintai dengan kedamaian, selagi pemerintahan kerajaan tersebut tidak melakukan petualangan buat memperluas daerah alam kekuasan kerajannya .
Beberapa Keturunan Kerajaan Sunda telah melahirkan kerajaan-kerajaan besar yang didirikan di Nusantara, kerajaan yang didirikan di Nusantara oleh kemasukan Kerajaan Sunda diantaranya seperti Kerajaan Mataram, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Banten.
Sejarah Kebudayaan Suku Sunda
Suku Sunda ini ada kebudayaan khas, yang mana Kebudayaan Sunda ini memegang kapabilitas tarik yang sangat bangkit bagi getah perca wisata-wisatawan yang berkunjung kedaerah Suku Sunda.
Suku Sunda juga menawarkan kaum kesenian, dan kebudayaan yang ada di Jawa Barat. Apa saja kesenian, dan kebudayaan yang ada didaerah Jawa Barat itu? Karena kebudayaan dan keindahan Suku Sunda ini sangat banyak sekali, mari saya menyimak memerhatikan penjelasan yang telah ditulis dibawah ini, bebas menyimak teman-teman.
A.Pakaian Adat Khas Suku Sunda
Ketika sedang bergaya dengan pakaian, penduduk sunda mengenali kaum model pakaian adat yang didasarkan pada fungsinya masing masing, umur, derajat baik kependudukan pemaikainnya.
Tingkatan pemakain pakaian adat itu berdasarkan babak jenjang baik pemakainya, misalnya seperti pakaian adat Jawa Barat bisa dibedakan menjadi 3 model pakaian, seperti pakaian kaum menengah, pakaian kaum bangsawan, bahkan pakaian rakyat marhaen pula ada.
1. Pakaian Adat Sunda Untuk Kaum Menengah Ke Atas
Mempunyai aras yang berlainan dari pada rakyat jelata, berlainan juga dengan kaidah tampilannya. Bagi membayangkan yang bisa terbilang sebagai kaum menengah ke arah di jenjang sosial, pemakaian pakaian adat Jawa Barat dikhususkan dengan adanya tambahan-tambahan pernak-pernik terhadap pakaian tersebut.
Para lelaki/pria kecuali memakai busana yang berwarna putih, alas kaki kasut tarumpah, kain cekak batik, ikat pinggang gesper (beubeur), dan belembang kepala, membayangkan juga memakai rantai logam (arloji) yang akan digantungkan pada kocek busana sebagai kelengkapan di berbusana.
Sedangkan bagi getah perca perempuan yang memakai pakaian adat, pakaian adat Jawa Barat yang digunakan oleh seorang perempuan ini merupakan kebaya yang penuh dengan ber-aneka warna sebagai atasan.
Kain cekak dengan ber-aneka corak-corak sebagai bawahan, belembang pinggang (beubeur), syal sampur yang berwarna, alas kaki seperti selop, dan perhiasan berupa gelang, kalung, gelang-gelang yang dibikin dari logam dan perak.
2. Pakaian Adat Sunda Utuk Rakyat Jelata
Para rakyat marhaen genus sunda pada abad dahulu, pria-pria sunda pada masa dahulu acap memakai busana pakaian yang sangat sederhana, membayangkan sekadar memakai celana komprang, ataupun celana pangsi yang mana celana membayangkan ini dilengkapi dengan kain, ataupun ikat pinggang gesper kulit.
Untuk atasan, pakaian codot ataupun salontren yang dilengkapi dengan sarung poleng, akhirnya diselempangkan memalang pada cuilan pundak itu tidak pernah lepas di menjalani kehidupan sehari-hari
Pakaian adat genus sunda tersebut akan dilengkapi dengan akhir kepala, yang mana akhir atasan itu bernama belembang logen acuan hanjuan nangtung, dan memakai alas kaki berupa terompah dari kayu.
Bagi getah perca wanita, memakai pakaian adat Jawa Barat yang bisa dibilang bahwa pakaian adat tersebut sangat-sangatlah sederhana, Mereka getah perca perempuan itu memakai perlengkapan seperti sinjang kebat, beubeur, kamisol, kebaya, baju, dan syal sampur batik merupakan menjadi pilihan utama mereka.
Selain itu, sebagai periasan pelengkap busana tersebut, gaya pakaian adat genus sunda Jawa Barat tersebut akan disertai dengan dandanan rambut yang disanggul ke atas, kecuali dirias dengan dandanan rambut, getah perca perempuan tersebut memakai aksesoris berupa cincin akang bahar, ali meneng ataupun biasa disebut dengan asma gelang-gelang polos, suweng pelenis, alas kaki seperti sendal jepit.
3. Pakaian Adat Sunda Untuk Para Kaum Bangsawan
Untuk getah perca kaum anak Adam bangsawan, membayangkan biasa memakai pakaian adat sunda yang memegang simbol-simbol keadungan. Oleh karna itu, dari kaum aspek desain pakaian, pakaian tersebut terlihat sebagai pakaian adat genus sunda Jawa Barat yang paling rumit.
Untuk getah perca pra-pria bangsawan, pakaian adat sunda yang akan membayangkan gunakan ini merupakan blazer tutup yang berbahan aswad yang mana blazer tersebut disulam dengan benang logam yang menyusuri sampe ke tepi, dan ujung lengan.
Begitupun dengan celana bujur yang membayangkan gunakan itu sama dengan motif busana yang membayangkan gunakan, kain dodot motif rengreng parang rusak, benten ataupun ikat pinggang gesper emas, bento buat akhir kepala, dan selop aswad digunakan sebagai alas kaki
Bagi getah perca wanita, biasanya getah perca perempuan kaum bangsawan sering memakai pakaian adat Jawa Barat seperti kebaya beludru yang berwarna hitam, yang disulam dengan benang emas, kain cekak yang bermotif rereng, dan memakai selop yang memegang bakal beludru dan di hiasai oleh sulaman merjan buat mempercantik penampilan tersebut.
Selain sekadar itu, tak kurang ingat ada kaum pernak-pernik perhiasan yang sering di gunakan, misalkan seperti tusuk konde logam yang digunakan buat rambut yang di sanggul, cincin, broos, giwang, cincin keroncong, peniti rantai, dan ada kaum perhiasan-perhiasan lainnya yang dibuat dari emas.
4. Pakaian Resmi Adat Sunda
Pakaian adat sunda ini ada kaum model pakaian adat khas Provinsi Jawaa Barat, karena memegang beraneka ragam model pakaian adat sunda, disitulah getah perca masyarakat sunda berlalu membuat standar dasar pakaian adatnya sejak kaum dasawarsa terakhir.
Pakaian adat Jawa Barat yang telah di resmikan tersebut bisa saya lihat ketika menjumpai daftar adanya pemilihan mojang, dan jajaka yang berderit-derit di julukan saban tahunnya.
Untuk getah perca jajaka itu memakai blazer tutup dengan variasi warna yang bebas, tapi getah perca jajaka ini bertambah sering memakai blazer tutup yang berwarna hitam, akhirnya memakai celana bujur dengan warna yang sama seperti jas, kain samping yang diikatkan pada pinggang, akhir atasan seperti bendo, dan selop sebagai alas kakinya.
Hiasan-hiasan yang digunakan oleh getah perca jajaka ini sekadar jam rantai yang biasa dijepitkan di kocek blazer tersebut.
Kemudian getah perca mojang sekadar memakai pakaian seperti kebaya polos yang dilengkapi dengan hiasan-hiasan sulam, kain kebat, beubeur(ikat pinggang), kamisol(kutang), selendang(karembong), dan memakai selop yang memegang warna sama dengan kebaya buat jadikan sebagai alas kaki.
Selain itu, ada hiasan-hiasan lainnya seperti tusuk konde yang dilengkapi oleh dandanan bunga-bunga buat rambut yang di sanggul, cincin, giwang, bros, kalung, cincin kerongcong, peniti rantai, dan masih ada beberaja model peerhiasan-perhiasan asing yang dibuat dari logam yang bertahta berlian.
5. Pakaian Pengantin Khas Suku Sunda
Keperluan-keperluan buat upacara adat perkawinan, getah perca kedua pengantin adat genus sunda ini akan memakai Pakaian Pengantin Sakupura, yang mana Pakaian Pengantin Sakupura itu dikhususkan buat dipakai oleh getah perca pengantin ketika melaksanakan upaca adat perkawinan.
Pakaian pengantin buat pengantin adam ini memakai blazer tutup yang berwarna putih, akhirnya dilengkapi dengan belembang pinggang yang berwarna kucam juga, kain rereng yang diguanakan sebagai bawahan, tutup atasan seperti bendo, dan memakai selop warna kucam sebagai alas kakinya.
Selain itu, ada tambahan dandanan seperti rantai yang bujur dari bunga melati, dan kujang ataupun keris sebagai senjata tradisionalnya.
Kemudian buat pengantin wanitanya memakai pakaian , seperti kebaya brukrat yang berwarna putih, cuilan bawahannya memakai bakal berupa kain rereng eneng, belembang pinggang yang berwarna emas, dan selop warna kucam buat dijadikan alas kaki.
Selain memakai itu, ada juga hiasan-hiasan seperti perhiasan kilat bahu, kalung-kalung panjangm gelang, bros, cincin, giwang, dan konde buat rambut yang dilelangkapi dengan hiasan-hiasan siger subadra lima rangkaian bunga sedap malam, dan yang belakang sapta buah kembang goyang.
B. Rumah Adat Suku Kebudayaan Sunda
Pada umumnya bangunan tradisional genus Sunda ini merupakan sekadar sebuah bangunan panggung, bangunan adat sunda ini pula sama seperti rumah-rumah adat suku-suku lainnya yang ada pada Negara Indonesia.
Rumah adat sunda yang berwujud panggung ini ada arah buat meninggalkan pangkal masalah-masalah dari alam sekitar yang bisa mengancam penghuni bangunan tersebut.
Ketika dilihat berdasarkan pada bentuk bumbung rumahnya, bahwa bangunan tradisional sunda tersebut terbagi dari kaum ciri yang berlainan dengan rumah-rumah tradisional lainnya.
Dibawah ini ada penjelasan melanda bentuk-bentuk bumbung dari bangunan tradisional genus sunda, mari saya menyimak memerhatikan bersama-sama.
- Nama bumbung Capit gunting ini (dikarenakan cuilan dari arah atapnya yang memalang berwujud gunting)
- Nama bumbung Tagog Anjing (dikarenakan dari bentuk atapnya ini imbas-imbas seperti ekor kunyuk yang juga duduk)
- Nama bumbung Badak Heuay (diberi asma warak heuay ini, dikarenakan bentuk bumbung rumahnya seperti seekor binatang warak yang juga membuka mulutnya)
- Nama bumbung Julang Ngapak (diberi asma terberumbun ngapak ini, dikarenakan bentuk bumbung rumahnya seperti sayap burung yang sedang membentangkan sayapnya/terbang)
- Nama bumbung Perahu Kumereb (diberi asma perahu kumereb ini, karena bentuk atapnya seperti bentuk perisai, bahwa dari itu oleh penduduk sunda disebut dengan perahu kumereb)
- Nama bumbung Jolopong (diberi asma jelopong ini karena bentuk bumbung nya seperti pelana yang bentuk nya memanjang)
C. Kesenian Tari Khas Suku Sunda
Tanah Suku Sunda sangat dikenal memegang kaum aneka cegak budaya yang sangat unik dan menarik, contohnya seperti Tari Jaiopng, Tari jaipongan ini melambangkan salah ahad seni budaya yang sangat kenamaan dari butala genus sunda ini.
Tari jaipong ini sebenernya adalah tarian genus sunda yang telah moderen, karena melambangkan pengembangan dari dansa tradisional khas genus sunda, yaitu Ketuk Tilu.
Seni dansa jaipongan ini di iringi dengan musik yang memegang khas, yaitu Degung. Musik ini melambangkan kumpulan beraneka ragam alat-alat musik seperti instrumen musik Kendang, Go’ong, Kecapi, Saron, dan instrumen musik lainnya.
Degung ini bisa diibaratkan ‘musik’ di Eropa/Amerika Serikat. Ciri khas dari seni Tari Jaipong ini merupakan memegang musik yang menghentak, yang mana instrumen musik gendang bertambah terdengar paling menonjol selagi mengiringi Tarian Jaipong tersebut.
Tari Jaipong ini biasanya sering dibawakan oleh seorang diri, berpasang-pasangan ataupun berkelompok sekaligus.
Sebagai seni tarian sunda yang menarik, dansa jaipong berderit-derit dipentaskan oleh penari tersebut pada acara-acara hiburan, hajatan, ataupun adanya pesta-pesta pernikahan.
Di genus sunda ini kecuali tarian jaipong, ada juga tarian-tarian tradisional lainnya, seperti tarian merak, dan tarian topeng.
D. Kesenian Alat Musik Khas Suku Sunda
Suku Sunda merupakan salah ahad genus yang ada di Negara Indonesia yang mempunya kreatifitas. Penduduk sunda acap ada kapabilitas kreasi yang sangat tinggi, salah satunya di berkesenian. Hal tersebut ditunjukkan dari banyaknya kaum seni-seni yang mulai bermunculan di daerah Jawa Barat.
Kota Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, melambangkan salah ahad pusat dari keindahan khas Sunda. Di Kota Bandung ada banyak sekali alat-alat musik tradisional yang masih berderit-derit dimainkan di kaum area di Kota Bandung.
Seiring kemajuan pada zaman, instrumen musik ini tidak pernah lekang, bahkan instrumen musik tradisional ini masih berderit-derit dimainkan di berbagai macam demonstrasi yang berderit-derit di adakan pada Kota Bandung ini.
Dibawah ini ada 3 instrumen musik tradisional bersama-sama penjelasannya, yuk langsung saja saya menyimak memerhatikan tulisan yang mencantumkan akan instrumen musik tradisional dibawah ini.
- Calung, merupakan instrumen musik tradisional khas genus sunda yang melambangkan bentuk bajakan dari instrumen musik tradisional yang bernama angklung.Tetapi calung ini berlainan dengan angklung yang dimainkan dengan kaidah digoyang instrumen musiknya, kaidah memainkan calung merupakan dengan kaidah memukul wilahan-bilah dari ruas-ruas (tabung bambu) yang menurut eskalator nada.Jenis-jenis bakal bahan buat membuat instrumen musik calung ini, mayoritas dari ampel aswad (awi wulung), melainkan kecuali itu ada juga yang dibuat dari bakal ampel yang berwarna putih.
- Kecapi Suling, ialah melambangkan salah ahad model keindahan Suku Sunda yang menyesuaikan bahana alunan Suling dengan bahana alunan Kacapi (kecapi), Kecapi Suling ini memegang irama yang sangat merdu sekali, yang mana biasanya bahana kecapi ini di iringi oleh tembang sunda yang memerlukan cengkok/ alunan-alunan tinggi khas genus Sunda.Didaerah Cianjur, kecapi bangsi ini berkembang dengan cepat hingga menyebar kepenjuru Kota Parahiangan, Jawa Barat, kecuali didaerah Jawa Barat, instrumen musik tradisional ini juga menyebar keseluruh dunia.
- Angklung, adalah instrumen musik keindahan yang dibuat dari bakal ampel khusus, yang mana bahan-bahan ampel eksklusif ini terdapat oleh Bapak Daeng Sutigna kurang bertambah sekitar pada tarikh 1938. Yang mana pada abad itu awal pengguaan angklung hanya sebatas kepentingan keindahan local maupun keindahan tradisional.
Adat Istiadat Suku Sunda
Adat sunda adalah salah ahad pilihan calon pengantin yang ingin memperingati pernikanny
a, khususnya pengantin yang berasal dari butala sunda. Dibaawah ini akan ada rangkaian-rangkaian susunan daftar yang bisa dilihat. Langsung saja mari saya menyimak memerhatikan rangkaian-rangkaian bersama-sama ini.
- Ngeyeuk Sereuh (Apabila ngeueyeuk sereuh ini tidak dilakukan, bahwa seserahan tersebut dilakukan ketika dini dimulai nya akad nikah sang pengantin) :
- Dipimpin oleh pengeyeuk.
- Pengeyeuk Mewejang kepada kedua calon pengantin biar memohon doa restu, dan meminta izin kepada kedua anak Adam tua, dengan mencintai advis melalui benda yang telah disediakan, seperti pangridanan, parawanten, dan asing sebagainya.
- Diikuti dengan kagu kidung oleh pengeyeuk
- Agar hidup sejahtera, disawer oleh gumpalan beras
- Dikeprak-keprak dengan sapu lidi disertai dengan nasihat, biar bisa memupuk kasih sayang dan giat di bekerja.
- Membuka kain berwarna kucam pengeyeuk. Melambangkan bahwa bangunan eskalator yang akan di didik masih bersih dan belum terkena noda.
- Saling mencintai ahad sama lain, dan bisa menyesuaikan diri.
- Calon pengantin adam membelah buah jambe dan mayang jambe. Agar keduanya saling mencintai dan bisa menyesuaikan awak masing-masing.
- Calon pengantin adam menumbukkan anak lesung kedalam lesung sebanyak 3 kali.
- Seserahan, (Sekitar 3-7 hari dini ijab kabul dimulai). Calon pengantin adam membawa pakaian, perabot rukah tangga, perabot dapur, makanan, uang, dan asing sebagainya
- Tunangan, ini dilakukan buat ‘patuker bebeur tameuh’, yaitu penyerahan belembang pinggang yang berwarna polos ataupun berwarna pelangi kepada sang gadis.
- Lamaran Nikahan, yang dilaksanakan oleh kedua anak Adam dalu calon pengantin dengan keluarga terdekat, dan disertai oleh seseorang yang telah berusia lanjut buat memimpin upacara. Membawa lamareun ataupun sirih jambe komplit, separangkat pakaian wanita, uang. Tidak kudu membawa cincin, jika membawa cincin, biasanya gelang-gelang yang dibawa itu berupa meneng, yang mana menandakan kemantapan dan keabadian.
- Nendeun Omong, yaitu bicaraan anak Adam tua/utusan pihak laki-laik yang berminat buat meminang seorang wanita.
- Membuat Lungkun, dua eksemplar daun sirih yang bertangkai saling dihadapkan, digulung supaya menjadi satu, akhirnya diikat dengan benang kanteh
- Diriringi oleh kedua anak Adam dalu dan getah perca pengunjung yang hadir, Memiliki makna, biar suatu saat nanti rezeki yang diperoleh andaikata berlebihan bisa dibagikan kepada saudara-saudara, dan handai taulan.
- Berebut Uang yang disawer dibawah tikar, hal tersebut menandakan berlomba mencari rezeki, dan disayang oleh keluarga.
- Upacara adat ijab kabul genus sunda, penjemputan calon pengantin adam dari utusan pihak pengantin wanita, ngebahageaken, ibu dari calon pengantin perempuan menaymbut dengan melempar bunga melati kepada calon pengantin pria, setelah itu didampingi oleh kedua anak Adam dalu salong pengantin perempuan buat mengarah ke pernikahan.Akad nikah, petugas KUA, Saksi-saki, pengantin adam telah berada ditempat pernikahan, kedua anak Adam dalu menjemput pengantin perempuan dari kamar, akhirnya didudukan pada sebelah kidal pengantin pria, dan akhirnya dikerudungi dengan tiung bujur yang berwarna putih, yang memegang definisi penyatuannya dobel manuisa yang masih murni, kerudung tersebut boleh dibuka ketika kedua penganti akan memaraf teks ijab kabul tersebut.Sungkeman, wejangan, oleh seorang abah dari pengantin perempuan ataupun keluarganya.Saweran, kedua pengantin didudukan disebuah kursi sambil penyaweran, puisi lama saweran pula dinyanyikan. Pantun yang berbadan dua advis dari anak Adam dalu pengantin wanita. Kedua pengantin dipayungi dengan payung besar, dan diselingi taburan beras kuning ataupun kunyit ke arah payung.Meuleum harupat, pengantin perempuan yan menyalakan harupat dengan lilin.Harupat tersebut disiram oleh pengantin perempuan dengan bocong air, akhirnya harupat tersebut dipatahkan oleh pengantin pria.Nincak endog, pengantin adam menginjak telur sampai pecah, akhirnya kedua kakunya dicuci dengan air bunga, dan dilap oleh pengantin wanita.Membuka akses dengan diawali mengetuk akses terlebih berlalu selagi tiga kali, akhirnya diadakan bagian soal jawab dengan kata yang bersahutan dari luar akses dan di rumah. Setelah kalimat suci (syahadat) dibacakan, dan akses dibuka, kedua pengantin pula masuk buat mengarah ke pelaminan.
Sistem Kepercayaan Suku Sunda
Mayoritas anak Adam sunda ini berakidah Islam. Tetapi ada sebagian kecil yang tidak berakidah muslim, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal pada pedalaman hutan didaerah Banten, ada juga yang berakidah katolik, kristen, budha, hindu.
Dibagian selatan daerah sunda, praktek-praktek sinkretisme dan klenik itu masih dilakukan. Pada dasarnya, seluruh kehidupan anak Adam sunda ini ditujukan buat memelestarikan keseimbangan alam semesta.
Keseimbangan magis dipertahankan dengan kaidah melahirkan upacara-upacara adat, sedangkan dengan keseimbangan baik dipertahankan dengan melahirkan kegiatan-kegiatan saling mencintai (gotong royong).
Hal yang paling hebat di kepercayaan sunda merupakan lakon puisi lama Lutung Kasarung, salah ahad tokoh-tokoh budaya mereka, yang mempercayai adanya Allah yang maha tunggal, yang menitikkan sebagian kecil dirinya kedalam kehidupan dunia buat melestarikan kehidupan manusia.
Yang dimaksud dengan titisan allah ini merupakan dewata. Hal tersebut mungkin bisa dijadikan jembatan buat mengkomunikasikan kabar-kabar baik kepada mereka.
Sistem-Sistem Kekerabatan Suku Sunda
Sistem kekerabatan pada penduduk sunda ini merupakan bilatelar, yang mana bilateral itu merupakan garis kemasukan ayah atau garis kemasukan ibu.
Sistem kekerabatan dan ijab kabul dilakukan dengan caera Islam. Bentuk keluarga yang kenamaan itu merupakan keluatda batih, yaitu suami, istri, dan anak-anak.
Di genus sunda ini mengenal 7 angkatan keatas, dan sapta angkatan kebawah, inilah 7 angkatan keatas dan 7 angkatan kebawah sebagai berikut:
- Mengenai sapta angkatan keatas, orang tua, embah, buyut, bao, jangga wareng, udeg-udeg, dan yang belakang merupakan gantung siwur.
- Mengenai sapta angkatan kebawah, anak, incu (cucu), buyut, bao, jangga wareng, dan yang belakang sama dengan angkatan keataa, yaitu gantung siwur.
Bahasa Dari Suku Sunda
Dalam kesaharian, bahasa yang berderit-derit dipakai oleh genus sunda ini merupakan bahasa Sunda. Bahasa sunda ini merupakan bahasa yang dibuat dan dipakai buat instrumen berkomunikasi dengan sesama genus sunda, dan sebagai instrumen pengembang dengan pendukung kebudayaan sunda itu sendiri.
Selain hal itu, bahasa sunda adalah cuilan dari budaya yang ada ciri karakter yang khas sebagai identitas Suku Sunda yang melambangkan salah ahad genus dari kaum suku-suku adat lainnya yang berada di Negara Indonesia.
Makanan-Makanan Khas Suku Sunda
Suku sunda ini melambangkan salah ahad cuilan dari suku-suku yang ada di Negara Indonesia. Mayoritas didaerah sunda ini memegang makanan-makanan khas tersendiri.
Dibawah ini akan ada penjelasan melanda makanan-makanan khas genus sunda, yuk langsung saja saya menyimak memerhatikan penjelasan akan makanan-makanan khas sunda tersebut:
1. Peyeum Bandung
Peyeum ini andaikata diartikan kedalam bahasa Indonesia itu artinya tape, yang mana peuyeum bandung ini merupakan tape khas Bandung yang bisa menggoyang lidah kamu bila kamu mencicipi kelezatan rasa dari peyeum bandung tersebut.
Tape ataupun peyeum ini merupakan makanan khas Bandung yang dibuat dari singkong yang di kukus kalakian dianginkan, setelah itu ditaburi ragi eksklusif dan imbuh (di peyeum) sampe permentasi menjadi tape.
2. Makanan Sunda Nasi Tutug Oncom
Nasi tutug oncom ini melambangkan salah ahad nasi kebuli khas dari daerah genus sunda, yang bertambah tepatnya nasi kebuli tutug oncom ini makanan khas tasikmalaya.
Nasi tutug oncom ini merupakan nasi kebuli yang dicampur dengan oncom yang dibakar ataupun yang di goreng. Proses pencampuran nasi kebuli tutug oncom ini dengan di kaidah ditumbuk, dengan tumbukan itu makanan tersebut dikenal oleh anak Adam orang dengan asma Nasi Tutug Oncom.
Baca Juga Informasi Tentang: Pertamini
3. Makanan Balok Menes
Mungkin sebagian dari kalian ada yang belum mengetahui makanan balog menes ini, terkadang yang belum mengetahui ataupun belum pernah mengindahkan makanan balog menes ini berkenan menganggap kaget, masa iya sih kusen balok yang keras? Tetapi balok disini berbeda, karena asma balok disini merupakan model makanan-makanan khas genus sunda.
Makanan balok menes ini dibuat dari singkong, dan parutan kelapa yang sudah di akal menjadi serundeng. Kue balok ini ada dobel macam, yang pertama aang merupakan balok cioda, dan yang kedua merupakan balok menes.
Itulah keterengan melanda Suku Sunda: Adat kebiasaan genus sunda, Kebudayaan, Sejarah, dan Basanya.
Mungkin sekadar demikian yang bisa aku sampaikan, bertambah ataupun kurangnya itu ada pada kealpaan awak pribadi aku yang kurang teliti, dan andaikata ada kealpaan di kaidah penyampaian-nya, awak aku pribidai memohon maaf yang sebesar-besarnya. Sekian, dan terimakasih.
Demikianlah ulasan melanda adat kebiasaan genus sunda, yang mana adat kebiasaan genus sunda memegang keragaman seni didalamnya, barangkali adanya esai ini bisa bermanfaat bagi kalian semuanya
Terimakasih telah membaca, jangan kurang ingat di share juga yah 🙂
Begitulah detil tentang Adat Istiadat Suku Sunda: Kebudayaan, Sejarah, Bahasa [Pembahasan Lengkap] semoga tulisan ini berfaedah terima kasih
Tulisan ini diposting pada label kumpulan adat istiadat sunda, upacara adat istiadat sunda, upacara adat istiadat suku sunda,
Komentar
Posting Komentar