Allow, selamat pagi di "Indonesia Dalam Berita", pada kali ini akan membahas tentang budaya 5s di sekolah 10 Upacara Adat Betawi Beserta Gambar dan Penjelasan simak selengkapnya.
Upacara budaya Betawi disertai dengan gambar dengan batasan atau keterangannya kami sampaikan bulat pada esai ini. Anda wajib mengenal atau mengetahui apa sahaja tradisi yang berlaku pada bangsa Betawi, mulai dari yang bersifat privat maupun bersifat komunal. Semua kebiasaan tersebut jangan sampai hilang dari sejarah Indonesia. Dengan menulisnya di blog, alkisah secara langsung kami berusaha melestari warisan sejarah domestik dalam bangun arsip digital.
Dengan kelanjutan teknologi penjelasan yang dalam biasa kini ini seharusnya menjadikan budaya Indonesia makin terjaga dengan ayu selain melancarkan semua penduduk tahu apa sahaja yang terkait dengan kultur Indonesia, khususnya dalam budaya bangsa Betawi.
Tidak bisa kita pungkiri, aliran globalisasi sangat berdampak pada eksistensi budaya lokal Indonesia. Terjadi akibat yang masif dari budaya dalam negeri. Betapa berjibun detik ini remaja yang lebih acap berpenampilan budaya korea, barat dengan aib dengan budaya asli Indonesia. Mengapa kejadian ini terjadi? Banyak alasan yang bisa di sampaikan. Salah satunya, peran pemerintah yang kurang bisa melindungi imunitas budaya lokai dari serangan budaya luar. Tenttunya bala tentara Indonesia jua kudu dibangun kesadarannya buat beriman diri dengan budaya daerahnya.
Pada sebelumnya, kami sudah berjibun mencantumkan terkait upacara alun-alun yang siap di Indonesia, seperti upacara budaya Bali, upacara budaya Papua dengan adat kebiasaan bangsa Melayu. Tulisan ini berfungsi sebagai pelengkap dari esai sebelumnya.
Baiklah, tanpa berlama – lama langsung sahaja kita bahas satu persatu apa sahaja upacara budaya bangsa Betawi.
1. Upacara Adat Perkawinan
Biasanya masyarakat Betawi menikah dengan anak Adam yang masih memiliki hubungan keluarga. Pada masyarakat Marunda tradisi tersebut bertahan karena adanya kepercayaan masyarakat bahwa perkawinan dengan anak Adam dalam kurang dibenarkan dengan boleh melahirkan malapetaka.
Adapun garis haluan setelah terlaksananya perkawinan adalah dengan perkenalan langsung antara arek dengan pemudi. Jika sudah siap kecocokan. Orang tua arek melamar ke anak Adam tua si gadis. Jika kedua belah bagian setuju, mereka menentukan yaum buat angkut arta belanja-kawin yang biasanya diwakilkan kepada anak Adam lain, ialah kerabat kedua belah pihak. Pada yaum yang telah ditentukan, dilakukan upacara perkawinan. Setelah akad nikah, arek kembali ke anak Adam tuanya, begini pula dengan si gadis.
Akan tetapi, kebiasaan tersebut sudah mulai terkikis seiring dengan kelanjutan zaman dari masa ke masa.
Baca : 20 Upacara Adat Tradisional Jawa Barat
2. Upacara Adat Palang Pintu Perkawinan
Pada jumlah waktu kemudian diadakan upacara besanan. Pengantin pria diarak ke rumah pengantin wanita. Melalui upacara kenal balasan dengan irama pantun, diiringi dengan irama gendang dengan lagu-lagu marhaban, pengantin laki-laki sudah diperkenankan bersarang rumah buat menemui pengantin wanita dengan duduk bersanding. Sesudah upacara ini alkisah pengantin wanita boleh mengikuti suaminya kembali ke rumahnya.
Pertunjukkan adu silat melahirkan cacat satu adegan yang berkelaluan muncul pada palang pintu perkawinan. Palang pintu perkawinan adalah cacat satu prosesi yang kudu dilalui oleh kedua mempelai menjelang pernikahannya. Upacara pernikahan diawali dengan arak -arakan aspiran pengantin pria menuju rumah aspiran istrinya. Pada arak-arakan itu, selain iringan gendang ketimpring jua diikuti barisan sebesar kerabat yang membawa sebesar mahar mulai dari roti buaya yang melambangkan kesetiaan abadi, sayur-mayur, uang, jajanan khas dengan pakaian budaya Betawi.
3. Upacara Masa Kehamilan
Warga Betawi biasanya mengenal upacara nujuh bulan. Kebiasaan ini bertujuan buat mendapatkan rasa aman, mensyukuri nikmat Tuhan, dengan memohon berkat pada Yang Maha Kuasa serta sebagai amanat atas akan hadirnya seorang anggota anyar di tengah-tengah mereka. Tradisi ini jua mengandung harapan agar anak cucu yang sedang dikandung akan lahir selamat.
Untuk waktu upacara biasanya ditentukan menurut perhitungan bulan Arab dengan berpatokan pada bilangan tujuh, ialah di bulan ketujuh kehamilan. Tanggal yang ditentukan dipilih antara tanggal 7, 17, atau 27. Upacara ini dilakukan pada cepat yaum dengan hanya dilaksanakan pada kehamilan anak cucu yang pertama saja.
4. Upacara Sekitar Kelahiran
Salah satu upacara yang jadi kebiasaan oleh masyarakat Betawi adalah kerik tangan dengan maksud sebagai serah terima tugas pemeliharaan bayi beserta ibunya dengan bomoh kepada bagian keluarga. Upacara galibnya dilakukan usai bayi puput pusar. Upacara tersebut dimulai dengan pembacaan shalawat dengan dilanjutkan dengan pencucian tangan emak bomoh yang diikuti oleh ibu dari si bayi. Kemudian, emak bomoh memetik arta logam dari dalam cecair dengan mengerik-ngerik tangan wanita yang anyar babaran tersebut sampai pembacaan shalawat ketujuh selesai.
Lantas, keduanya mengeringkan tangan dengan tuala dengan saling membedaki. Upacara tersebut diakhiri dengan acara makan bersama semua penduduk yang hadir. Pada waktu emak bomoh pulang, ia akan diantar sampai halaman dengan diberi sajen yang berisi sama dengan sajen nujuh bulan dengan arta kebobok (uang yang berada dalam ruang air).
Baca : 25 Alat Musik Betawi
5. Upacara Sunatan
Anak pria yang sudah beralih dewasa wajib disunat alat kelaminnya. Anak yang disunat disebut pengantin sunat.
Upacara ini terbagi dalam tiga tahap, yaitu:
- mangarak,
- menyunat,
- dan selamatan.
Tahap pertama ialah memandu pengantin potong kulup mengelilingi kampung dengan antrean perambah jalan, pengantin potong kulup yang menjalankan kuda atau ditandu, diiringi oleh barisan gendang atau pencak silat. Acara ini dilakukan pada burit hari.
Pada keesokan harinya, pagi-pagi anak cucu yang mau disunat dimandikan dengan direndam cecair jumlah saat. Usai itu acara sunatan dilakukan dengan pertolongan bomoh potong kulup yang disebut bengkong. Tahap terakhir adalah selamatan. Bagi anak bini yang mampu biasanya acara selamatan ini dilengkapi dengan berbagai hiburan kesenian rakyat.
6. Upacara Sedekah bahar
Upacara Sedekah Laut ini dilaksanakan sebagai persembahan kepada penguasa bahar agar ketika para nelayan turun ke bahar mencari iwak tidak mendapat gangguan. Selain itu upacara ini jua dimaksudkan agar para nelayan kembali dengan membawa produk yang baik.
7. Upacara Sero
Upacara Sero diselenggarakan oleh setiap anak Adam yang ingin membuat Sero (alat penangkap ikan) baru. Tujuannya dari kebiasaan ini adalah agar alat anyar yang dipakai buat menangkap iwak ini membawa keberuntungan bagi para nelayan berupa banyaknya jumlah iwak yang berhasil mereka tangkap.
Baca : 16 Tarian Tradisional Betawi
8. Upacara Melepas Perahu Baru
Upacara Melepas Perahu Baru ini mempunyai tujuan buat ajak doa agar bahtera yang anyar dibuat dengan akan digunakan ini kuat dengan awet, selain itu jua membawa mata pencarian serta berkelaluan selamat dari gangguan makhluk-makhluk bangor di laut.
9. Upacara Waktu Bertani
Upacara ini dilaksanakan sewaktu akan memulai aktivitas di sawah seperti menanam, menuai sampai menyimpan padi di lumbung. Kebiasaan tersebut bertujuan buat memohon berkat dengan keselamatan agar produk panen padi berlimpah.
10. Kematian
Upacara kematian dari pemeliharaan anak Adam meninggal sampai penguburannya disesuaikan dengan ajaran agama Islam. Usai dimandikan, dikafani, dengan dishalatkan, bangkai dikebumikan di pekuburan yang dilakukan oleh kaum pria. Kaum wanita tinggal di rumah dengan menyiapkan sedekahan buat acara tahlil yang diadakan pada malam pertama sampai malam ketujuh, dengan dilanjutkan Dada malam keempat puluh.
Baca : 7 Nama Pakaian Adat Jawa Barat
Demikian kami utarakan mengenai penjelasan upacara budaya Betawi kepada para pembaca yang budiman. Semoga apa yang kami sampaikan ini memasrahkan manfaat nyata. Jangan lupa share jika memang merasa siap manfaatnya.
Terkait
Sekian pembahasan perihal 10 Upacara Adat Betawi Beserta Gambar dan Penjelasan semoga tulisan ini berfaedah terima kasih
Artikel ini diposting pada tag budaya 5s di sekolah, tujuan budaya 5s di sekolah, penerapan budaya 5s di sekolah,








Komentar
Posting Komentar